1

Drama Completed 46744

" Bukan salah dia Tuan. Semua ni salah teman saya. Memandu dalam keadaan mabuk. " Kata lelaki itu.

" Tapi Encik gadis ni cakap, dia tak sengaja nak melanggar kereta kawan Encik ni. " Kata pegawai polis itu.

" Cik, saya mewakili teman saya untuk meminta maaf pada Cik. Maafkan dia. " Kata lelaki itu lagi.

" Takpe, maaf juga sebab dah mengakibatkan kerosakan sebab motor saya. " Kata Anggun.

" Cik Anggun Rasyiqah. Macam mana sekarang? nak saya teruskan? " Tanya Pegawai polis itu.

" Saya akan bertanggung jawab juga Tuan, jika pihak mereka nak saya bertanggungjawab. " Kata Anggun.

" Tak. Saya akan pastikan kawan saya takkan tuntut apa-apa dari awak. " Kata lelaki itu.

" Baguslah kalau macam tu. Kes ditutup ye. " Kata Pegawai polis itu lagi.

Anggun berdiri dan menundukkan sedikit badannya tanda hormat dan berterima kasih pada lelaki itu.

" Terima kasih Encik??? " Katanya tergantung.

" Encik Zam. Zamarul. " Kata Zamarul.

" Encik Zamarul. Kalau kawan encik Zamarul nak ganti rugi dari saya juga, suruh dia datang ke bengkel saya. " Kata Anggun sambil menyerahkan kad bisnes pada Zamarul.

" InsyaAllah. " Balas Zamarul.

Anggun keluar dan menghubungi Anggrek agar menjemputnya dibalai polis.

" Jom Ryl. " Kata Zamarul memapah Ariel yang mabuk.

" Kau suka sangat masuk campur hal aku kan Rul. Kau tak payah campur urusan aku. " Kata Izaffryl.

" Gadis tu takde salah dengan kau Ryl. Kau yang memandu membabi buta kat jalan. Yang salah Seroja. Bukan dia. " Kata Zamarul.

" Encik Zamarul, bila sampai rumah, bagi dia minum air halia panas. Lepas tu suruh dia bersihkan diri. InsyaAllah dia akan sedar. " Kata Anggun.

" Terima kasih tipsnya Anggun. Kami pergi dulu. Assalamualaikum. " Zamarul pergi dari depan Anggun dengan memapah Izaffryl.

Namun separuh perjalanan, dia memalingkan wajahnya dan bertanya pada Anggun.

" Siapa jemput? " Tanya Zamarul.

" Kakak saya. " Kata Anggun lembut.

Tiada siapa tahu, betapa dia menahan sakit lenguh ditubuhnya akibat kemalangan tadi. Namun dia taknak menunjukkannya pada lelaki didepannya.

" Baiklah. Awak hati-hati. Kalau tak saya boleh hantarkan awak balik. " Kata Zamarul.

" Takpe. Terima kasih sudi nak bantu. Tapi akak saya dalam perjalanan. " Kata Anggun.

" Baiklah. Saya pergi dulu. " Kata Zamarul melangkah semula meninggalkan Anggun yang bersiri didepan pintu masuk bangunan balai polis.

" Lambatnya akak ni. " Kata Anggun merungut.

Anggrek datang lalu membelokkan keretanya masuk kedalam balai.

Zamarul seperti mengenali kereta yang menghampiri gadis tadi.

" Takkan Anggrek kot. Silap orang. " Kata Zamarul lalu melajukan keretanya keluar dari balai dan menghantar Izaffryl balik kerumahnya.

" Anggun. Ya Allah, kau tak pape ke dik? " Tanya Anggrek risau.

Dia yang menerima panggilan dari adiknya Anggun yang terlibat dalam kemalangan menjadi huru hara. Dia langsung meninggalkan apartment, hingga terlupa membawa telefonnya.

" Adik whatsapp tak balas. Akak kemana? " Tanya Anggun.

" Sorry, Akak tertinggal phone kat apartment. Kau okey tak ni? Ni kalau Ummi dan Abah tahu, memang kena pelangkung kepala kau dik. " Kata Anggrek.

" Jadi jangan bagitahu Abah dan Ummi. Okey? " Kata Anggun.

" Amboii senangnya kan. " Kata Anggrek lalu membantu Anggun untuk melangkah ke keretanya.

" Motor macam mana? " Tanya Anggrek.

" Esok lah Anggun urus. Now bawa Anggun balik. Habis sakit badan Anggun ni macam kena langgar trailer je rasa dia. " Kata Anggun.

" Pernah rasa kena langgar trailer ke? " Tanya Anggrek niat bergurau.

" Kalau Anggun kena langgar trailer, alamat kemek lah adik akak ni. " Balas Anggun dalam gurauan jugak.

" Jom. Pergi klinik. " Kata Anggrek.

" Taknak. " Balas Anggun.

" Kau ni dik, memang kepala batu kan. Apalah susah sangat pergi klinik. " Bebel Anggrek yang sudah masuk kedalam keretanya dikerusi pemandu.

" Takde apa-apa. Cukup Anggun bawak rehat je. Sapu ubat sikit, okeylah tu. " Kata Anggun.

" Taknak bagitahu Roy ke? " Tanya Anggrek.

" Tak payahlah. Macam akak tak tahu. Dia takkan kisah pun. Kalau boleh dia nak pulak Anggun cepat mari dan tak ganggu hubungan dia dengan Dinda. " Kata Anggun.

Dinda adalah sepupunya yang mengambil kesemoatan dengan penyakit yang dideritainya untuk mengambil hati dan perhatian kekasih Anggun, Khairul yang dikenali ramai dengan panggilan Roy.

" Kalau buat kau sakit dik, lebih baik lupakan dia. Lepaskan daripada membuatkan kau kecewa. " Kata Anggrek yang masih fokus pada pemanduannya.

" Entahlah kak. Bila Anggun bagitahu dia yang Anggun dah penat dengan semua ni, dia taknak juga lepaskan Anggun. Tapi dalam masa yang sama dia cintakan Dinda. " Kata Anggun.

" Kau tahukan Dik, anak Uncle Hussain tu. Kuat berdrama. Padahal kalau tak kau mungkin dah lama Arwah. " Kata Anggrek.

" Sampai bila lah Anggun akan jadi penderma darah pada dia kak. Makin kerap Anggun turut kemahuan Uncle Hussain, makin menjadi pulak family mereka pijak-pijak kita. " Kata Anggun.

" Berkeras sikit dik. " Kata Anggrek.

" Anggun taknak, kalau Anggun berkeras, Uncle akan hancurkan kerjaya Anggun. Anggun hanya ada bengkel tu je kak. " Kata Anggun.

" Tapi, mereka tak tahu kerjaya sebenar kau dik. " Kata Anggrek.

" Biar mereka tak tahu. Senang untuk Anggun nanti. " Kata Anggun.

" Dik, sebaiknya kita pindah je dari sini. Akak tak rela tiap kali Dinda kurang darah, Uncle Hussain cuba untuk mendapatkan darah Kau dik. Kau tak penat ke? " Tanya Anggrek.

" Penat? Kalau boleh Anggun cakap kat sini. Anggu penat. Penat sangat-sangat. Hanya sebabkan family kita miskin, suka-suka mereka pijak-pijak maruah kita. " Kata Anggun.

" Tapi akak jangan risau. Buat masa sekarang ni, Anggun masih sanggup lagi. Sampai masa, Anggun menyerah. " Kata Anggun.

" Maksudnya? " Tanya Anggrek.

" Goal. " Kata Anggun sambil ketawa.

" Dik, kau jangan nak buat gila ye. Sebelum kau gila, biar akak yang gila dulu. Akak tak sanggup hilang kau. Kalau Dinda nak mampus, biar dia lah. Kenapa mesti Anggun pulak? " Tanya Anggrek geram.

Sampai di tempat letak kereta apartment mereka, sekali lagi Anggrek membantunya.

" Macam mana kau boleh kemalangan ni. " Kata Anggrek.

" Mana lah Anggun tahu. Dah tertulis kan. Tapi Anggun rasa lelaki tu mabuk. " Kata Anggun.

" Mabuk? Kenapa kau tak mintak pegawai tu masukkan dalam lokap je dia tu. " Kata Anggrek.

" Jangan. Anggun masih ada perikemanusiaan lagi. " Kata Anggun.

Anggrek hanya mampu melepaskan keluhan berat. Dia tahu siapa adiknya yang rela mengaku kesalahan walaupun buka dia yang lakukan.

Share this novel

Ros_Atielya
2024-03-17 15:03:57 

menarik


NovelPlus Premium

The best ads free experience