BAB 24

Romance Completed 21282

" Kak..!" Alia mendekati Malisa. Di kumpul semua kekuatannya dan dia dekati Malisa.

" Kak, how can I marry him kak, your husband. dia tak cintakan Lia, bagaiaman Lia nak bina hidup bersama orang yang tidak sayangkan Alia?" Di sambung lagi kata katanya.

" Kak, Alia minta maaf, salah Alia.. dan terus terang Lia katakan Lia menyesal dan amat menyesal yang amat sangat kerana Lia akan begini" " Amir cintakan akak, ampunkan dia kak, takpelah Lia akan tinggalkan tempat ni, Lia takkan ganggu akak dan family akak lagi. Dan Lia jamin , Amir takkan ada apa apa dengan Lia kak, please?" Alia memujuk.

Pertama kalinya Alia dengan berani mendekati Amir.

" Aamir.." Perlahan Alia bersuara. Di renung mata Amir dalam. Amir juga.

Wujud kata kata yang tak mungkin dapat diluahkan. Alia ingin menatap wajah Amir untuk kali yang terakhirnya. Berat untuk dia melupakan Amir ..tapi kali ini dia akan cuba sedaya upayanya.

" Amir, please jaga kak Malisa she is a good wife Amir, please stop?" Wajah Alia sedih sekali.

Amir bagai tersekat suaranya dikerongkok. Apa yang hanya mampu dia katakan.

" Im sorry "

Alia tidak berkata kata apa apa. Sedang Malisa pula hanya membisu . Dia masih bingung dengan semua yang berlaku ini. Sama sekali amat baru buatnya. Tidak tahulah jika dia masih mampu memaafkan kedua dua mereka ini. Dia tidak memberikan apa apa respon.

Alia bangun mencari cari kelibat Iqbal. Sedang Iqbal pula.. sudah berada di luar rumah tidak sanggup dia mendengar semua ini. Dia hanyalah orang asing niat dihati hendak mendekati Alia dan membawa Alia kembali kepada Alia yang dahulu. Teringin sungguh dia mengambil hati Alia. Tapi kini dia sendiri keliru.

Alia menghampiri Iqbal.

" Iqbal. Sekarang Iqbal dah tau kan? Lia pernah terlanjur " Alia tunduk.. berjurai air matanya.

Tersedu sedu dia menyambung katanya.

" Lia tak layak buat Iqbal, Lia mintak maaf "

Iqbal diam. Terharu dia.

Alia menyambung kata katanya.

" Lia, susahkan Iqbal datang kesini, Im sorry again. Lia janji Lia takkan susahkan Iqbal lagi"

Iqbal dia tidak tahu apa yang harus dia katakan. Dia hanya mengangguk.

Alia sama sekali tidak bermaya.Dirinya terasa hina sungguh pada saat itu. Iqbal tahu Malisa juga tahu.

" Jomlah kita balik" Iqbal bersuara perlahan.

Kedua duanya melayan perasan masing masing.Dan menuju ke kereta.

Sementara itu.

Entah apa jadi Malisa dan Amir di rumah apa mampukah Amir menagih keampunan dari Malisa. Dan yang pasti bulan madu ke Cherating pastinya tidak menjadi. Dan lebih menyedihkan Amir lagi nanti Malisa pastinya bukan Malisa yang dulu. Entahlah....

Iqbal sampai dihadapan rumah Alia. Sedari tadi kedua duanya tidak langsung berkata apa apa. Iqbal masih dapat mendengarkan tangisan Alia.

Tidak seperti tadi sudah reda tangisannya.

Otak dan hatinya bercampur baur...apa yang harus dia lakukan. Dia amat suka akan Alia ini tapi Iqbal sendiri tidak pasti. Mampukan dia nanti membahagiakan Alia. Mampukan Alia mencintai dia. Iqbal keliru lagi.

Tiba tiba Alia bersuara. Pintu kereta telah dibuka. Tidak seperti sebelumnya Pasti Iqbal akan kelam kabut keluar ingin membukakan pintu buatnya. Tapi hari ini Iqbal tidak berbuat begitu. Alia faham mana mungkin Iqbal akan terus mengejarnya saat dia tahu akan dirinya yang sebenar.

" Terima Kasih " Perlahan Alia mengucapkan kata kata terima kasih. Iqbal masih lagi diam.Matanya tidak berkerdip. Ligat otak dan fikirannya berfikir.

Alia telah pun keluar dari kereta apabila tidak ada respon dari Iqbal.

Tiba Tiba Iqbal keluar.

" Alia!" Iqbal berlari mendekati Alia. Di renung wajah Alia tepat. " Alia , pertama kali saya lihat Alia, saya jatuh hati dengan Alia, sejak itu saya sering bertanya Rin akan tentang diri Alia. hmm dan saya telah lama tahu semuanya tentang Alia." Perlahan Iqbal menyusun kata katanya.

" Dan Iqbal mintak maaf dengan semua yang telah berlaku pada Lia, Hmm " Teragak agak Iqbal meneruskan katanya.

" Alia, kalau Lia sudi, Iqbal hendak melamar Alia hari ini juga !" Iqbal semakin yakin dengan keputusannya.

" Ya, I want to marry you badly Alia" Iqbal semakin yakin dengan keputusannya.

Alia tersentak.Tidak sangka dia Iqbal masih mahukan dirinya.

" Dan kalau Lia izinkan Iqbal nak bahagiakan Lia" dalam renungan Iqbal.

Dia semakin dekat dengan Alia. Kali ini dia sudah tidak malu lagi. Dia nekad dia tidak mahu Alia terus hidup dalam kesedihan dan kenangan silam. Dia mahu membantu Alia membina hidup baru. Dia ingin membimbing Alia menjadi wanita yang mulia. Tidak mahu dia lihat Alia diperkotak katikkan lagi.

Alia mendongak kearah Iqbal. Apa tidaknya Iqbal lebih tinggi darinya.

Hatinya sebak. Alia tidak tahu apa yang harus dia katakan.

Iqbal semakin rapat dengan Alia. Ah! tidak tertahan lagi.

Iqbal memeluk Alia. Lalu membisikkan kata kata hikmat.

" Lia jangan sedih lagi I will always be with you sayang, I'll take care of you"

Alia mendakap Iqbal. Serasa hilang semua lelah dan sakit yang melesukan dirinya, dan untuk pertama kali dalam hidupnya, dia merasa satu perasaan yang mungkin sekian lama dicarinya. Iaitu rasa selamat bersama seorang lelaki. Lelaki yang cintainya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience