Seperti yang diminta oleh Aira . Tiara , Aini dan Airish tidur di dalam bilik tidur Aira . Manakala Khairil tidur di dalam bilik tidur Aidan bersama Aidan .
" Aira , kau asal takut sangat ha dengan Airil tu ? Padahal dulu kau lah berani..."
" Dia kan sekarang laki aku..."
" Bukan itu maksud aku . Maksud aku , kau asal takut semacam je..."
" Masa kau mengandung , kau ada alahan ke ? "
" Ada lah . "
" Apa dia ? "
" Aku mual-mual , asyik muntah je..."
" Tu je ? "
" Haah tu je..."
" Kalau macam aku ? "
" Kau alahan apa ? "
" Aku tak boleh bau badan Khairil tu , masya allah busuk dia teruk sangat...sampai aku rasa nak termuntah tau..."
" Mak aku kata , kalau orang alahan dia tak boleh bau suami dia , dia sayang sangat dekat suami dia . "
" Ah apa-apa jeee lah , dah lah aku nak tidur..." ujar Aira terus dia matikan suis lampu tidur dan melelapkan matanya . Acah guys...
..........
" Kau okay ke tidur sini Airil ? "
" Okay bang , saya tak kesah..."
" Aku pun tak fahamlah dengan perangai si Aira tu , pelik..."
" Mama dengan papa kata dia dalam fasa-fasa alahan jadi biarlah dia nak buat apa pun asalkan tidak melampaui batas..."
" Baguslah macam tu cara pemikiran kau . Aku tengok kau dengan dia macam dah berbaik je..."
" Alhamdulilah , Airil dah dapat terima Aira as my wife dan Airil cuba untuk ingat semua pasal Aira.."
" Alhamdulilah , aku akan doa yang baik-baik untuk korang . "
" Terima kasih bang.."
" Airil..."
" Ye ? "
" Dalam hidup Aira Qasha tu tak pernah dia menangis disebabkan lelaki . Dia selalu menangis disebabkan kau jadi aku sebagai abang dia , aku tak sanggup lagi tengok dia menangis macam haritu . Dia tu kalau nangis , memang tak reti nak cover . Jadi sesiapa sahaja pandang dia , akan tahu yang dia tu sedih ke tidak . "
" Saya faham bang.."
" Dah aku nak tidur..."
Lampu bilik oun ditutup...
..........
Aidan , Airan , Tiara dan juga Ayuni terkejut dengan berita yang mereka baru tahu ini . Terutama sekali Aidan dan Airan , mereka tidak menyaka rupanya Aira ni adik tiri mereka berdua...
" Jadi Aira ni adik tiri kami ke ma ? " tanya Airan gagap .
Puan Sri Dahlia mengangguk kepalanya...
" Jadi mana perginya mak kandung Aira ? Kenapa mama rahsiakan perkara ni daripada kami ? "
" Mama tunggu masa yang sesuai..."
" Jadi selepas 23 tahun baru masanya sesuai ke ? "
" Mama ada cuba nak bagitahu tapi ada sahaja masalah yang datang jadi mama rasa mama perlu ketepikan hal tu dulu...maafkan mama..."
" Aidan dan Airan tak marah mama cuma kami rasa terkejut je . Kami rasa macam tak adil mama tak cerita perkara ni dari dulu , kami akan cuba faham keadaan sekarang..."
" Terima kasih Aidan , Airan...."
" So Aira , nak abang tolong adik cari mak kandung Aira tak ? " tanya Aidan .
" Abang nak tolong ke ? "
" Mestilah , you must to know your truely mother . " ujar Aidan .
" Abang pun , kami akan tolong adik kami ni . " sokong Airan . Tak guna dia nak marah ke apa , dia ada adik sorang je , dia tak nak lah bermasam muka dengan adiknya . Dia sayangkan Aira .
Aira rasa terharu dengan abang-abangnya sehingga mengalir air mata . Terus dia memeluk abang-abangnya . Aidan dan Airan membalas pelukkan Aira . Sungguh kasih sayang , hubungan adik-beradik ini tidak mampu mereka putuskan .
Tan Sri Aidil dan Puan Sri Dahlia juga terharu melihat tiga orang anaknya . Walaupn mereka sudah tahu yang Aira ini bukan adik kandung mereka tapi adik tiri , mereka tetap menyayangi Aira seperti sebelum ini . Tak ada kurang langsung , dia bersyukur dengan penerimaan Aidan dan Airan .
Tiara , Ayuni dan juga Khairil turut terharu . Khairil tersenyum melihat isterinya .
Share this novel