masih terbayang di kepalaku saat sahabatku joni harus kehilangan nyawanya, ku kira ini semua akan berjalan mulus.
berawal dari sebuah liburan, kami berlibur ke sebuah pegunungan untuk refreshing
tapi ternyata aku harus kehilangan temanku.
ku kira aku yang akan menjadi korban, tapi ternyata tuhan berkehendak lain..
hari itu matahari sudah menampakan cahayanya dengan sangat jelas, kami pun memutuskan untuk pergi
"jon kita pergi sekarang aja lah,, lagian cuacanya juga cerah kan?"
ajakku. lalu joni pun setuju untuk pergi
"ya kalo gw sih ayo ayo aja,, tapi emangnya lu punya uang buat liburan kita? soalnya gw cuman punya uang setengah juta, gimana dong?"
joni mengipas ngipaskan uangnya
"ah bilang aja lu mau pamer!"
ujarku.. kami tertawa bahagia pada saat itu..
"udaaah ayo berangkat lah"
joni menghidupkan mobilnya.. kamipun pergi kesana, kami sangat menikmati suasana di sana.. kami tertawa dan bercanda disana. lalu kami pun sampai pada sebuah rumah penginapan kayu
"lu mau nginep disini jon? serem amat"
aku merasa risih dengan tempat itu
"udahlah cuman ini yang nyisa"
jawab joni. lalu kamipun masuk ke rumah itu karena kami memang sudah menyewa rumah itu dari dua hari yang lalu, dan anehnya pemilik rumah itu langsung memberi kuncinya pada kami, padahal kami akan menyewanya 2 hari lagi..
"ni rumah aneh banget ya.. luarnya aja yang bersih.. lu liat dalemannya,, kaya muka lu jon acak acakan"
aku bercanda pada joni.
"terserah lu aja dah, gw mau tidur"
jawab joni..
saat itu aku mendengar suara yang tak asing di telingaku
"jonn jonn lu denger ga?kaya ada yang manggil gw gituu.. jonn,, lahhh tidur.."
lalu akupun pergi mengikuti suara itu. aku menyusuri sebuah jalan yang sangat kecil, aku memasuki sebuah hutan tanpa ku sadari.
"lah ko suaranya gaada sekarang.. nah ini ko gw ada di hutan? perasaan barusan gw ada di jalan deh"
aku merasa kebingungan pada saat itu, tapi aku mendengar suara joni dari rumah itu
"derrr derr dimana lu derr.. dimana ya ni orang nyusahin banget dah"
dia mencariku.. aku berusaha keluar dari sana, tapi apa yang terjadi? aku hanya kembali ke tempat itu. aku sempat sangat ketakutan di tempat itu
"lahhh gimana ni,, mana gw gak bawa apapun selain handpone"
saat itu hari semakin gelap, tapi aku merasa biasa saja pada waktu itu, aku malah mengkhawatirkan joni
"yahh gelap lagi, apa gw pake handpone aja ya.. buat senter. tapi joni gimana ya.. gw takut dia nyariin gw"
akupun menyalakan senter hpku dan akupun memutuskan untuk tidur..
"ah mending tidur aja lah, kali aja besok gw masih idup"
baru satu menit aku tidur, aku mendengar suara itu lagi...
"woy siapa luu, sini gw disini!"
lalu..
kresek kresek.. ada yang datang menghampiriku, seorang wanita yang sangat cantik
"eh neng, mau kemana neng malem malem begini, gak takut gitu ada yang macem macem sama eneng."
ujarku menggodanya.
dia hanya melihatiku pada saat itu
"kenapa neng? ada yang salah ya sama abang?mau dianterin pulang ga neng?"
aku merasa dia sedikit aneh.. lalu tiba tibaa
dia membuka mulutnya dengan sangat lebar
"weih ngapain lu.. lah kayanya ini bukan orang dah.. busett mulutnya bisa selebar itu.. kepala gw aja bisa ketelen"
wanita itu membuka lebar mulutnya hingga pipinya sobek dan kepalanya terbelah dua. sontak aku terkejut melihat itu,, aku lari terengah engah,, yang kulihat adalah dia berjalan mengikutiku..
aku semakin mempercepat lariku, tanpa ku sadari ada sebuah pohon di depanku..
jebretttt... kepalaku terhantuk pada pohon itu,, dan akupun tidak menyadari apapun pada waktu itu.. saat aku sadar hari sudah siang.. dan aku merasa lapar
krubukkk.. krubukkk...
"wadduhhh ni peruttt.. laper bangettt"
namun tiba tiba aku mencium wangi masakan,, akupun mendekatinya dan munculah sebuah rumah
"manteepp banget ni wangiii"
aku mengetuk pintu itu tanpa kusadari rumah itu berada di tengah tengah hutan
tok..tok..tokk...
tiba tiba ada seorang nenek yang membuka pintu itu
"kamu lapar ya nak? masuklahh nenek masak ayam kecap"
nenek itu mengajakku makan bersama dengannya
"wah nenek terimakasih sebelumnya.. saya memang sedang lapar sekarang ini.." jawabku..
kamipun makan bersama disana,.. dirumah itu
"mantepp banget nek ayam nya.. makasih loh nek"
ujarku sambil menjilati tanganku
"syukurlah bila itu enak,, nenek akan mengambil air untuk minum"
jawab nenek nenek itu,, namun nenek itu pergi sangat lama,, aku mencarinya ke dapur, tak ada seorangpun disana
"kemana tu nenek? katanya cuman ngambil air"
akupun memutuskan untuk pergi dari rumah tua itu.. saat aku keluar dari rumah itu aku baru menyadari bahwa ini adalah tengah hutan
"ko baru kepikiran ya.. rumah itu pann" saat aku menengok kebelakang tak ada satupun rumah pada waktu itu, yang kulihat hanyalah nenek itu.. dia memegangi tanganku dan berkata
"mau kemana nakkk"
aku melihat kakinya tak menapaki tanah, langsung saja aku lari dan melepaskan tanganku dari nenek tua itu
"busett dah tu nenek tenaganya kaya bujangan"
aku berlari dengan sangat kencang.. aku melihat sekerumunan polisi dan akupun menghampirinya
"alhammdulilahh yaalohhh gw bisa keluar dari ni hutan,, gw masih bisa hidup"
mereka melihatiku dan akupun menghampirinya
"pak, bapa ini manusia kan?''
tanyaku polos karena aku merasa sangat trauma.
lalu polisi itu bertanya padaku
" nak deri? apa ini anda?"
"ya pak, saya deri. ada apa pak? apa saya melakukan kesalahan?"
jawabku heran
"tidak, sudah dua hari kami mencari anda. rekanmu joni melaporkannya pada kami" polisi itu terlihat lega,
"lalu dimana joni sekarang?"
tanyaku khawatir
" dia juga hilang setelah pergi ke hutan itu setelah mencarimu,, dia masih belum atau mungkin tidak ditemukan!"
jawab polisi itu. akupun sangat terkejut mendengar jawaban dari polisi itu. aku merasa lemas sambil menyesali semuanya.. polisi pun berkata padaku
"sebaiknya kau pulang saja, kami akan mengantarkanmu.. mungkin saja dia telah meninggal, karena tak ada satupun tanda kehidupan dalam hutan itu"
aku merasa sangat marah pada polisi itu
"tidak pak, tidak mungkin dia mati. dia masih hidup.. aku bisa merasakannya"
aku memang masih merasakan keberadaan joni pada saat itu. karna bagaimanapun dia adalah sahabatku dari semenjak aku kecil, aku sangat mengetahui dirinya aku bersikeras pada polisi agar tetap mencarinya...
"pak cepatlah cari dia,kumohon pak selamatkan dia"
"baiklah akan kuusahakan"
jawab polisi itu. namun tiba tiba aku mendengar suara joni menjerit dari dalam hutan itu
"deriiiiiiiiiiiiiii dimana kauuu arghhhhhh"
aku mendengar dia merasa kesakitan dan jantungnya tak berdetak, polisi lalu bergegas untuk menghampiri suara itu
"mungkin itu joni,, cepat cari dia!!!"
"tidak usah pak.. dia sudah tiada.."
ucapku lirih.. karna aku merasakan dia sudah tak hidup lagi
" bagaimana kau akan tahu bahwa dia telah tiada? kau mendengarnya bukan?" jawab polisi itu..
"aku adalah sahabatnya.. aku sangat mengetahuinya,lebih baik kita pulang terlebih dahulu"
ujarku sambil menangis
lalu saat aku telah berada di dalam mobil suara itu kembali muncul
"deriiii tunggu aku"
polisi itu menghentikan mobilnya karrna dia kira itu suara joni
"teruskan saja,, itu bukanlah joni.. saya berpengalaman dengan hutan itu"
aku tak bisa membendung air mataku. aku melihat kebelakang, langit berubah menjadi hitam. susana sangat menyudutkanku.. aku merasakan adanya joni, saat kulihat dia ada di sebelahku.. tak ada sedikitpun rasa takut padanya, dia tersenyum padaku dan memelukku
"maafkan aku kawan"
aku melihatnya sambil menangis
dia hanya mengangguk sambil tersenyumm entah itu memang joni atau hanya bayanganku saja, tapi aku merasakan dia masih ada di hatiku.
Share this novel