Misteri Dhabi
Bab 1
Dhabi kembali masuk Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk kesekian kalinya. Kali ini, Dhabi dikabarkan mengalami penyakit yang lebih serius dibanding sebelumnya. Di antara para tokoh sebayanya, Dhabi paling panjang umur.
Bagaimana Dhabi panjang usia? Ada suara-suara busuk yang mengatakan dia pernah melakukan hal-hal mistik. Ya, berhubung dengan makhluk halus yang tidak dinampakkan pada mata kasar. Perjanjian yang akhirnya bakal menjerat diri sendiri. Ada rumor yang mengatakan dia menjual jiwanya kepada setan. Dia sanggup menjual jiwanya semata-mata inginkan diri menjadi sukses?
Memang benar pun dia sudah berjaya. Lihat saja tanah yang dimilikinya. Semua atas nama dia seorang. Mungkin juga dia tamak. Tiada satu pun tanah itu dinamakan atas nama anak atau isterinya.
Kisah Dhabi semakin menarik. Sering kali aku tertanya-tanya apa yang ingin dibuat dengan harta yang tersangat banyak itu. Bukan boleh dibawa masuk sehingga ke lubang kubur pun. Manusia gila! Ah, tapi bukan dihiraukannya. Manusia hidup di dalam kelalaian. Lalai dengan harta dunia. Lalai dengan kehidupan mewah yang tidak memberi erti di sekian hari.
“Hey, apa yang kau tenungkan tu dodet? Mari tolong ibu buangkan sampah tu!”
Lamunanku tersentak dengan jeritan ibu.
“Yela..yela. Nak buatlah ni bu,” jawabku dengan nada malas.
Sememangnya aku malas. Sejak pulang dari negara sejuk menamatkan pelajaranku di kota besar London aku kembali ke tanah air. Kembali dengan kehidupan realiti. Aku tinggal di sebuah banglo mewah di atas bukit.
Tapi ia bukan kepunyaanku. Bukan juga kepunyaan ibuku. Oh, aku tiada ayah. Dia meninggal sewaktu aku di dalam kandungan ibuku lagi kata ibuku. Banglo mewah ini kepunyaan Dhabi. Ibuku bekerja sebagai pembantu rumah di sini. Dan aku pembantu ibuku.
Sejak kecil menetap di sini bagaikan rumah sendiri. Namun, ada batas yang perlu dihadkan. Memang aku harapkan suatu hari nanti aku akan dapat membeli sebuah rumah seperti ini untuk ibuku. Dan kami akan menadi raja di rumah sendiri. Ya, raja! Oh, aku ingin menjadi Puteri! Puteri Dodet…
Share this novel