"Stop it Bella...You dengan I dah jadi sejarah...I ikut apa yang U nakkan...U nakkan kebebasan....U dah bebas...Dah tak terikat dengan I... sekarang apa yang U harapkan dari I... "Tengking Engku Mikhail...
"I nak kita kembali macam dulu....I tahu I salah...I tahu I silap...I hope U could give me another chance....I still love U...U know kan....macam mana I sayangkan U..." Bella tetap berusaha memujuk Engku Mikhail... Bella tahu....rasa cinta dan sayang Engku Mikhail akan membutakan segala salah dan silap Bella....ini bukan kali pertama juga bukan kali ke-dua dia dan Engku Mikhail bergaduh.... Bella yakin ... Engku Mikhail akan kembali padanya persis seperti dahulu....
Mendengar rayuan Bella membuatkan jiwa Engku Mikhail bergoncang...tiada siapa yang akan menolak rayuan dari Bella...Cantik...Bergaya... Pewaris tunggal Litmus Merah...Kompeni yang gah dalam industri perkapalan...
"No Bella... it's over...I dah..." Engku Mikhail terdiam dia masih keliru untuk menyatakan status nya yang kini bergelar suami orang...
bukan kerana dia sayang kan Bella tapi bimbang akan keselamatan Julie... Bella bukan seperti yang kebanyakkan kenal... Engku Mikhail faham sangat dengan perilaku Bella...
Dan Julie bukan lawan Bella... bimbang hati dan perasaan Julie di hancur lumat oleh Bella... Engku Mikhail memutuskan untuk merahsiakan status barunya itu...
"I dah...dah muak dengan hubungan kita...biar kita bawa haluan masing-masing...kita kekal sebagai kawan...U tahukan...i akan ada selalu di belakang U...." Engku Mikhail masih cuba menenangkan jiwa Bella....
Bella ketawa manja..."I sayang U sangat-sangat...I tak nak sokongan U...yang I nakkan kasih sayang U..." Bella tidak akan mengalah... Engku Mikhail mesti jadi miliknya...
"Terpulang pada U Bell...Tapi I tetap dengan keputusan I...antara kita dah tak ada apa-apa ikatan..." Akhirnya Engku Mikhail mengalah dan meninggalkan Bella yang masih lagi termangu-mangu...
Bella mengetap kejap gigi-gigi putihnya... "Engkau ingat aku tak tahu kenapa kau tolak aku....aku takkan kalah dengan perempuan yang kolot dan kekampungan tu...latar belakang pun tidak jelas....macam mana Mika boleh kawin dengan perempuan macam kau..." bisik hati Bella penuh kebencian... Juliana Aqira.... lirih bibir Bella menyebut nama tersebut...
Malam dingin membuat Engku Mikhail makin teringatkan Julie...entah apa yang sedang di lakukan Julie time macam ni...mungkin menonton... mungkin juga sedang membaca...
Telefon di raihnya....no Julie di dail.... panggilan pertama diam tak di angkat...hatinya berdebar... panggilan ke dua masih tidak terjawab...pelik dan rawan hatinya berbaur...
matanya merenung ke indahan kota kinabalu...neon yang menerangi bandaran begitu mempesonakan....lagi indah jika semua ni di nikmati berdua dengan Julie...
hati kecik nya menyesal tidak mengajak Julie datang bersama...
Deringan masuk mengembalikan Engku Mikhail dari angannya...
"Assalamualaikum..."suara dari sana memberi salam...rindu... bisik hati Engku Mikhail...
"Waalaikumussalam...jawab Engku Mikhail sambil tersenyum lebar.... "kenapa tak angkat call..."soal Engku Mikhail sedikit bernada tinggi....
"Kat bilik awak tadi...susun pakaian awak dalam almari..."jawab Julie...."maaf laaa..." sambung Julie lagi bagi meredakan kegusaran suaminya...
"Oooo...ingatkan ada apa....tadi keluar dengan Sofie kan..."tanya Engku Mikhail lagi...
"Ya... Sofie temankan saya beli barang-barang dapur..."ujar Julie sambil tersenyum mengingatkan tentang Sofie...
"Tak call saya pun mintak izin keluar...kenapa..."?soal Engku Mikhail lagi...
"Eeerrrr....sebab Sofie cakap awak yang suruh dia datang ambil saya ke pasar...." Julie mengaru kepalanya yang tidak gatal ...."saya ingatkan awak dah tahu...sebab tu saya tak bagitahu..." panjang lebar Julie cuba terangkan alasannya....
Bimbang kalau-kalau Engku Mikhail naik angin....
"Lain kali bagitahu saya...tak baik seorang isteri keluar tanpa keizinan suaminya....awak tahukan hukumnya..." nasihat Engku Mikhail pada Julie.... walaupun dia tahu dari Sofie...dia tetap nak Julie bagitahunya sendiri...
Hatinya bagai di geletek...bila terdengar suara Julie yang gugup...
"Sa..sa..saya minta maaf....janji lain kali takkan ulang lagi..."jawab Julie tersekat-sekat...
"Dah makan ..."tanya Engku Mikhail lembut...
"Malam ni tak makan kot...sebab petang tadi dah makan..." jawab Julie sambil memegang perutnya seperti bertanya pada perutnya samada minta di isi atau tidak...
"Petang tadi makan apa sampai malam kenyang..."soal Engku Mikhail lagi ...
"Tadi petang semua orang lapar... jadi singgah restoran Thai...makan nasi.."terang Julie lagi...
"Semua orang....ramainya... siapa lagi ikut...."soal Engku Mikhail ragu...
" Oooo... saya... Sofie dan Tuan Dykha..."jujur Julie bagitahu Engku Mikhail...
"Dykha...."berderu darah Engku Mikhail...."dia datang rumah dengan Sofie ke "..soal Engku Mikhail lagi....hatinya membara...
"Takk...kami terserempak dekat pasaraya tadi...entah dari mana Tuan Dykha datang...tiba-tiba kat depan kami..."jelas Julie lagi....
"Aku kenal kau Andykha.."bisik hati Engku Mikhail bersama api cemburu....
"Awak dah makan..."soal Julie pada Engku Mikhail...diam tiada jawapan...
aiikk...dah tidur ke...hati Julie tertanya-tanya....
"Awak...."diam lagi..."AAWAKKK!!"...keras suara Julie mengejutkan Engku Mikhail dari hasutan api cemburu...
"Apa...!!soal Engku Mikhail kembali... suaranya juga keras...
Dah kenapa pula dia ni...soal hati Julie tiba-tiba...
" Saya tanya dah makan ke belum..." Julie mengulangi soalan nya tadi....
"Dah....makan hati... "jawab Engku Mikhail pendek dan kasar...
"Aaarrr...sudah...dah datang balik split identiti suaminya...."kutuk Julie dalam hati...
"Makan hati....makan hati apa..."soal Julie seperti meminta penjelasan...
Engku Mikhail memegang belakang tekuknya...."hati apa aku makan...takkan aku nak bagitau aku jealous dengan Andykha....tak pasal-pasal kena gelak...".bisik ego hati Engku Mikhail...
" Makan hati ikan cicah sambal kicap..."jawab Engku Mikhail tanpa ragu...
"Hati ikan...."sepontan Julie bertanya kembali..."Tak pernah lagi saya dengar orang masak atau makan hati ikan...ikan apa tuu..."soal Julie terkulat-kulat...
"Ikan paus...hati dia besar...awak mana tahu...kat Sabah ni kan syurga makanan laut....so setakat hati ikan paus tu bersepah kat sini...awak tak pernah datang Sabah kan... confirm la tak tahu...."dalih Engku Mikhail....mampus...hati ikan paus...aku sendiri pun tak pernah jumpa ikan paus...apa lagi makan hati paus....but wait...ikan paus ada hati ke ...soal Engku Mikhail dan rindu.... Engku Mikhail akui semua perasaan itu...
Share this novel