Rate

BAB 72-FLASHBACK

Romance Series 10492

SELESAI solat isyak , Puan Sri Kamila solat hajat untuk anaknya , Hani .

Selesai solat hajat , dia berdoa , " Ya Allah , kau tolong hambamu ni Ya Allah . Kau tunjukkanlah jalan yang benar kepada anak aku , Hani . Kau pulihkan dia dari sakitnya Ya Allah , kau tunjuklah kebenaran Ya Allah . " sendu Puan Sri Kamila .

" Ya Allah , kau kasihanilah dia . Kau bantulah dia , dia berilah dia hidayah , kau tunjuklah kebenaran yang dia sudah butakan selama ini Ya Allah , aku benar-benar meminta pertolongan kau ini Ya Allah . Amin...aminn...aminn..yarabi alaminnn..."

Selepas dia berdoa , Puan Sri Dahlia duduk dibirai katil . Tiba-tiba sahaja dia teringat penyebab kenapa anaknya jadi mental begini .

***********

" HANI , mana Hana ? Kenapa tak turun-turun lagi ni ? Kang lambat pulak Pak Salleh hantar pergi sekolah . " ujar Puan Sri Kamila yang sedang menjamu sarapan .

" Entahlah mommy , kejaplah Hani pergi panggil Kak Hana " ujar Hani . Puan Sri Kamila hanya mengangguk kepada anaknya yang masih lagi berusia 9 tahun .

" Tak payah , dah turun dah pun ni . " ujar Hana yang baru sahaja turun .

" Ha siap pun , ingatkan lama lagi nak siap . Cuba Hana siap awal macam Hani ni . "

" Mommy , even kitorang kembar tapi badan lain-lain kan . " jawab Hana . Kemudian dia duduk bersebelahan dengan adik kembarnya , Hani . Dia menyeduk nasi goreng ke dalam pinggannya dan menjamunya.

" Iyelah , dah cepat makan tu . Kang Pak Salleh lambat hantar korang pulak . "

" Okay mommy . " ujar Hana dan Hani .

........

SELESAI sesi persekolahan , Hana dan Hani berpimpin tangan untuk melintas jalan kerana Pak Salleh menunggu mereka berdua diseberang jalan . Kereta mana eh yang pandu laju . Hana cepat-cepat menolak Hani ketepi dan dia yang menjadi mangsa kemalangan itu .

Seperti angin berlalu sahaja , baru tadi dia bergelak ketawa bersama kakaknya . Hatinya menjadi kosong serta merta , tiada langsung yang dapat dia luahkan saat ini tapi yang dia dapat luahkan ialah dia terlalu sedih dan mahu sahaja dia menangis teresak-esak saat ini .

" Ka...kak..."

" Hani , Hani okay ke ? " tanya Pak Salleh .

" Pak Salleh , Kak Hana...."ujar Hani gagap . Dia masih lagi terkejut .

" Ya Allah , Hana...Hana...bangun nak...bangun Hana...."

Mujur , Hana gerak sedikit kepalanya , " Pak...Sal..leh...ja...gaaa...kan...
ad..dik...untuk...Han...na..." ujar Hana sekat-sekat kemudian matanya perlahan-lahan tertutup .

" Hana...bangun nak...tolong jangan pergi dulu nak..." ujar Pak Salleh , dia sudah menangis . Dia gagal menjaga keselamatan anak majikannya .

.......

SUDAH setahun berlalu , Hani masih lagi tidak dapat menerima kematian kakak kembarnya , Pak Salleh masih lagi tetap berasa bersalah terhadap kematian Hana .

Sedang Hani duduk sendirian di halaman rumahnya , dia terdengar seseorang memanggilnya .

Itu bukan suara yang biasa memanggilnya , itu ialah suara yang dia amat rindui selama setahun ini . Suara itu dia benar-benar rindui .

Hani mencari suara itu .

" Kakak , kakak dekat mana ? " jerit Hani sambil masuk ke dalam rumah .

" Kakak , please get out and show yourself . " jerit Hani lagi apabila dia rasa tiada yang menjawab .

" Hani , Hani kenapa jerit-jerit ni sayang ? " tanya Puan Sri Kamila apabila dia mendengar anaknya menjerit-jerit . Sejujurnya , dia berasa teruja kerana anaknya sudah mula jerit-jerit setelah setahun tidak banyak bunyi keran kehilangan insan tersagang .

" Kakak mommy , tadi Hani dengar Kak Hana panggil Hani . Tu yang Hani cari ni kakak ni . " ujar Hani sambil matanya masih mencari Hana .

Luluh hati ibunya apabila anaknya berkata begitu . Anaknya masih lagi tak dapat menerima kematian kakak kembarnya dan anaknya merasakan kakak kembarnya masih lagi hidup seperti dia.

" Apa yang Hani cakap ni ? Kak Hana dah tak ada sayang . " ujar Tan Sri Hanif yang dari tadi hanya memerhati isteri dan anaknya .

" Daddy , betullah tadi Hani dengar Kak Hana panggil Hani lepastu dia masuk rumah dan dia pernah entah ke mana . "

" Hani , Kak Hana dah meninggal dunia setahun dah and imposible dia boleh hidup semula . "

" Ish...apa ni semua orang tak nak percaya cakap Hani , betullah tadi Kak Hana panggil Hani . " ujar Hani . Masih lagi mahu menyakinkan mommy dan daddynya .

" Hani , jangan macam ni nak , jangan buat mommy dan daddy risau dan tolong terima kenyataan yang Kak Hana dah meninggal dunia setahun lalu . " ujar Puan Sri Kamila .

" Hani cakap Kak Hana hidup lagilah , dah lah Hani nak naik atas . Kot-kot Kak Hana ada dekat atas ke . " ujar Hani terus dia naik ke tingkat atas untuk ke biliknya .

" Abang , macam mana ni ? Risau Mila tengok dia tu . " ujar Puan Sri Kamila kepada suaminya .

" Mila , sabar ye . Abang rasa , kita kena bawak dia ke hospital mental lah . "

" Abang , Hani tu baru je 10 tahun . Dia terlalu muda nak duduk dekat sana . "

" Ni demi kesihatan dia , kalau kiat tak bantu dia , siapa lagi nak bangun tu dia . "

" Mommy , daddy , Hani dah cakap Kak Hana panggil Hani tadi . Dia ada dalam bilik , nak jumpa dia tak ? " ujar Hani dari tingkat atas .

Puan Sri Kamila dan Tan Sri Hanif sudah pandang antara satu sama lain . Kelu lidah saat ini .

Tapi Puan Sri Kamila tidak boleh benarkan anaknya melihat dia pelik , " iye ke ? Mommy rasa bersalah pulak , tak apa nanti mommy dengan daddy jom dia . Hani mainlah dengan Hana . " ujar Puan Sri Kamila kemudian tersenyum kelat pada anaknya .

" Okay mommy . " ujar Hani ringkas kemudian dia berlalu pergi ke biliknya .

" Abang , Mila rasa Mila kena setuju untuk bawa dia ke hospital mental . "

" Abang akan bawak dia secepat yang mungkin Mila . "

Puan Sri Kamila hanya mengangguk . Dia terpaksa akur akhirnya

..........

" PUAN sri , tan sri , dengan apa yang saya dapat kesan . Anak puan sri dan tan sri sedang mengalami sakit mental kerana hilang orang tersayang . Dia tak dapat menerima kematian kakak kembarnya . Kebiasaannya , kalau adik-beradik kembar ni terlalu rapat , mereka seperti semati dan sejiwa . Kalau seorang tiada maka yang hidup merasakan masih hidup lagi . Mungkin mereka pernah berjanji , walau apa pun berlaku , mereka tetap akan bersama selamanya . " terang panjang lebar doktor yang name tagnya bernama ' ALIYA ' .

" Allahu..."

" Bawa bersabar ye puan sri , tan ri . Oh ye , dah berapa lama Hani mengalami ni ? "

" Baru je tapi sejak kematian kakak dia , dia merasa kakaknya masih hidup dan baru-baru ni dia kata kakak dia panggil dia . Tu yang saya cepat-cepat bawak dia ke hospital . "

" Tan sri dan puan sri buat keputusan dengan cepat , saya akan bantu puan sri dan tan sri semampu saya . "

" Terima kasih doktor . "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience