Rioz mendekati seorang wanita yang berpakaian kemas lalu berdehem beberapa kali .
" Ah , Rioz .. The only one orang yang paling Ariana percaya .. " Wanita itu ketawa sinis sebelum menyambung lagi . " Where is she ? I want to see my beloved daughter .. " Rioz masih lagi menunduk namun hatinya panas dan telinganya panas mendengar percakapkan wanita itu .
" I'm not your daughter Aunt Mary .. What do you want ? " Ariana muncul dari dapur sambil berpeluk tubuh . Ariana memandang Rioz . Pemuda itu seakan memahami maksud pandangan itu sebelum berlalu pergi meninggalkan mereka berdua .
" I thought lepas kematian mama dan papa , kamu mungkin tak ada belajar lagi cara untuk sambut kedatangan tetamu .. Hormat sikit makcik kamu Ariana ! " Mary menaikkan nada suaranya .
Ariana tersenyum sinis sebelum bergerak menuju ke sofa .
" What do you want ? Just get out from here .. Apa yang Aunty cari ? Tell me ? Maybe Ari boleh tolong .. " Ariana memandang Mary yang sudah tidak keruan .
" What are you talking about ? Aunty takde cari apa-apa pun .. Just nak jumpa anak saudara kesayangan .. " Mary baru sahaja melabuhkan punggungnya di sofa namun sempat dihalang Ariana .
" Oh sorry Aunty , Ari rasa Aunty terpaksa balik awal .. Ari nak keluar.. Ambil angin .. Rasa macam sesak pula nafas tinggal dalam rumah ni.. lebih-lebih lagi dengan kedatangan orang yang tak dijemput .. " Mary mendengus kasar sebelum mengambil beg tangan dia menuju ke pintu besar rumah .
'Kau jangan ingat aku akan putus asa Ariana ..' Getus hati kecil wanita itu sebelum berlalu pergi dengan perasaan yang bengang .
Ariana mengunci pintu besar rumah agam itu sebelum berlalu ke bilik mama dan papanya . Bilik yang cukup besar menarik perhatian gadis itu . Air mata yang jatuh diseka perlahan
" Why ma ? pa ? Apa yang dah jadi sebenarnya ? Kenapa Ari tak tahu apa-apa ? Apa rahsia yang mama papa sorokkan dari Ari ? " Ariana duduk di atas tilam yang berwarna putih . Teringat akan wajah mama dan papanya .
Buku yang berada di meja solek diambilnya lalu dibuka . Gambar mereka bertiga ketika Ariana masih bayi dibuat sebagai penanda buku . Gambar itu ditatapnya lama . Namun ada sesuatu yang ganjil disitu .
Ariana pelik . Itu gambar lama mereka sekeluarga . Gambar yang selalu ditatapnya setiap hari . Dia mulai perasan ada sesuatu yang aneh tentang gambar itu . Seakan gambar itu dipotong . Ada gambar yang selebihnya .
Pintu yang ditolak membuatkan Ariana menoleh dengan pantas .
" Awak ada tahu apa-apa tentang gambar ni Rioz ?? " Ariana mendekati pembantunya itu sebelum Rioz mengambil gambar yang agak lama sebelum ditatapnya . Pemuda itu hanya menggeleng .
Ariana terdiam seketika . Hati kecilnya kuat mengatakan ada sesuatu yang pelik berlaku disini . Gadis itu mengeluh perlahan .
" Saya perlu keluar untuk cari barangan dapur .. Ada apa-apa yang Cik perlukan ? " Rioz memandang Ariana yang kembali ke meja solek dan meletakkan gambar itu kembali ke posisinya .
" Saya tak nak apa-apa , cuma saya nak ikut awak ke pasar .. " Ariana berlalu pergi ke biliknya . Rioz sedikit terkejut dengan arahan gadis itu . Dia tahu Ariana tidak suka bergaul malahan pergi ke tempat orang ramai namun ada sesuatu yang menyebabkan gadis itu cuba untuk pergi ke pasar .
Usai mereka bersiap , Rioz mula memandu perlahan meninggalkan rumah agam itu bersama dengan Ariana .
" Sesuai tak baju yang saya pakai untuk ke pasar ni ? " Ariana membelek baju ditubuhnya . Jaket berbulu tebal bersama dengan seluar tight hitam .Cuaca sejuk diluar membuatkan Ariana menyarung jaket itu . Rambutnya pula diikat seperti ekor kuda . Disarung pula dengan kasut boot yang tinggi membuatkan gadis itu kelihatan cantik.
" Sesuai , tapi orang akan dapat syak Cik dari keturunan yang berada .. " Rioz memerhatikan Ariana dari cermin pandang belakang . " Everyone gonna love you .. " Rioz menambah lagi . Ariana hanya memandang keluar tingkap tanpa menghiraukan apa yang dikatakan pemuda itu .
Share this novel