Khairil mundar-mandir di halaman rumah itu . Entah kenapa , sejak dia sebut nama yang terasa asing itu , jiwa jadi keruan , hatinya jadi tidak tentu arah , perasaannya berkelaru , makan tak kenyang , tidur tak lena , mandi tak basah dan itu semua terjadi selepas menyebut nama itu dihadapan Aira .
Dah lah call si Aira tu tak berangkat , mesej hanya bluetick je , call abang-abang iparnya pun tak berangkat jugak . Tahulah busy tapi tak akan lah sampai call tak berangkat langsung . Sepupunya pun satu hal , dah call Aira lepastu tak nak bagitahu apa yang Aira luahkan pada sepupunya itu .
Sakit hati betullah dapat sepupu yang macam tu .
Bila dia tanya apa yang Aira katakan , Tasha berkata " Nanti bini kau balik , kau tanyalah dia sendiri . " Itulah yang Tasha katakan , fuh sakit benar hatinya .
Akhirnya dia buat keputusan itu masuk ke dalam rumah semula dan duduk di ruang tamu . Seketika kemudian , Tan Sri Aidil duduk di ruang tamu itu kemudian mengambil remote dan men-on kan televisyen .
Selepas itu , Tan Sri Aidil melihatnya pelik . " Airil kenapa ni ? " tanya Tan Sri Aidil ramah .
" Tak ada apa-apalah pa . " ujar Khairil selepas dia menggelengkan kepalanya .
" Iye ke ? Papa ni dah kenal Airil dari Airil kecik lagi tau . "
" Betul ke pa ? "
" Betullah . Walaupun masa kecik , Airil selalu sangat bergaduh dengan Aira tapi korang tetap kawan . " terang Tan Sri Aidil .
" Errmm...boleh tak Airil tanya papa sesuatu ? "
" Tanyalah Airil . "
" Papa kenal tak siapa Errin ? "
Tan Sri Aidil terkedu . ' Macam mana eh Khairil ni boleh tahu nama perempuan murahan tu ? Tak mungkin aku akan ceritakan dekat dia . ' ujar Tan Sri Aidil dalam hati.
" Kenapa Airil tanya pasal nama tu ? " persoalan dijawab dengan persoalan .
" Tiba-tiba je nama tu Airil sebut dihadapan Aira dan Aira tengah marah dengan Airil sebab sebut nama tu . "
' Kau tak pernah menyenangkan orang eh , selalu sangat buat orang huru-hara . '
" Lah iye ke ? Biasaah tu , perempuan kalau cemburu mulalah perangai berangin dia tu datang . "
" Mama selalu cemburu dengan papa tak ? "
" Masa mengandungkan Aira , sikap cemburu dia tu over sangat sampai papa sendiri tak tahan . " ujar Tan Sri Aidil .
Kemudian , Tan Sri Aidil mengeling jam dipergelangan tangan dia yang menunjukkan jam 2.50 petang .
" Airil tunggu Aira balik ye ? "
" Ha ? Aira balik bila ? "
" Hari ni lah , Airil tak tahu ke ? "
" Aira tak ada cakap apa-apa pun . "
" Eish budak bertuah ni , boleh pulak tak bagitahu laki dia sendiri bila dia nak balik rumah . "
" Takpelah pa sebab hubungan kitorang tak berapa nak baik , rasanya itulah sebabnya dia tak bagitahu Airil yang dia akan pergi outstation seminggu . "
" Iyelah Airil , takpe Airil tunggu jelah dia sampai nanti korang bincang elok-elok ye . "
Khairil hanya tersenyum . Walaupun dia masih tidak dapat menerima Aira sebagai isteri sahnya tapi dia rasa bersalah membuat Aira rasa marah dan cemburu . Entah kenapa dia rasa sebegitu.
.........
Tepat jam 5 petang dia sampai dirumah kediamannya . Tadi hantar abangnya Aidan dan Airan dahulu sebelum dia pulang ke rumah papanya .
Dia merebahkan badannya di atas tilam yang empuk itu , terasa macam syurga sebab selama seminggu ini , dia asyik keluar lepas subuh dan balik ke hotel jam 12 malam . Semuanya gara-gara projek baru yang hendak dibuat dan terpaksa menghadap seorang pengurus yang cukup cerewet , kurang ajar , biadap ah semua ada !!!!! Dah lah lelaki , wujud jugak manusia macm tu .
Akhirnya , dia pulang ke KL semula . Sungguh , dia tidak mahu ke Pahang keseorangan untuk menguruskan projek disana .
Pintu dibuka dari luar , Aira berpaling . Terkejut dia serta-merta dia duduk di atas tilamnya . Manalah dia tidak terkejut apabila Khairil memakai apron , tangan kanan memegang sudip . Apalah dah jadi dengan laki dia selama seminggu ni .
" Awak dah balik Aira ? "
Aira hanya mengangguk kepala . Tak tahu nak cakap apa sebab penampilan Khairil saat ini membuatkan dia keliru .
" Kenapa awak pandang saya macam tu ? " tanya Khairil lalu dia melihat dirinya sendiri . Langsung tak ada apa yang pelik pun .
" Kenapa you pakai apron ? Sudip ni nak buat apa ? And kenapa bawak naik atas ? " tanya Aira bertubi-tubi .
" Ouh , saya baru lepas masak ayam merah . Awak sukakan makanan tu ? "
" Macam mana awak tahu saya suka makanan tu ? "
" Errmm....papa bagitahu dan mama kasi resepi mama sebab mama kata awak suka sangat resepi masakan mama . " terang Khairil .
Aira terkedu . Entah kenapa tiba-tiba je Khairil masakan makanan kegemarannya .
" Awak penat ye ? Kalau macam tu , awak rehatlah dulu . Saya nak buat desert dulu , kalau awak dah hilang penat tu , awak turun bawah makan ye . Saya tunggu . "
Terus pintu ditutup rapat .
Aira masih dalam keadaan keliru . Apa jin yang sudah merasuk badan suaminya sehingga suaminya masakan makanan kegemarannya . Setahu dia , Khairil tidak suka ayam merah walaupun dia selalu memujuk Khairil untuk masakan untuknya tapi Khairil tetap berkeras untuk tidak masak untuknya .
Share this novel