namaku liara biasa dipanggil lia.aku adalah tulang punggung dikeluargaku dan aku anak satu-satunya dari keluarga ayah dan bunda ku,dikarenakan kebangkrutan perusahaan ayah ibu syok mendengar ayah mempunyai hutang sebesar 12 miliar sungguh bukan uang yang sedikit, hari demi hari kubekerja sambilan setelah bersekolah iya aku masih sekolah SMA kelas 11usia yang sangat belia untuk menjadi tulang punggung keluarga bagi orang yang melihatku,keluarga kami bangkrut karena ayah terlilit hutang sekarang ayah dipenjarakan karena dituduh telah menyeludupkan uang perusahaan,
"jika ayah benar-benar menyeludupkan uang kami seharusnya tidak bernasip seperti ini" pikirku
" astaghfirullah hal adzim, lia istighfar aku tidak boleh seperti ini aku harus kuat untuk ibunda agar bunda tidak kelelahan lagi bekerja banting tulang demi memberimakanku dan mengumpulkan uang untuk membayar hutang ayah, yaallah cobaan apalagi yang sedang kau turunkan untuk keluarga kami semoga semua cobaan yang kau limpahkan kepada keluarga kami adalah suatu kebaikan dimasa depan nanti amin" ucapku, aku tidak menyadari jika ibunda berada diluar kamarku sedang mendengar apa yang aku gumamkan ibunda menangis ketika mendengar suara isakan bunda akupun melepas mukena ku dan menghampiri bunda
"bunda kenapa?"tanyaku
"tidak apa-apa sayang bunda hanya kelilipan" bohong bunda untuk menutupi air matanya
"bunda jangan berbohong lagi lia tidak suka melihat bunda seperti ini, lia pengen bunda jujur apa bunda tadi mendengar lia sedang berdoa"bunda memeluk ku erat
"sayang maafkan bunda tidak bisa memberikan mu makanan yang enak dan sehat seperti dulu,bunda sering pergi pagi pulang malam demi membayar sisa hitang ayahmu meski kita sudah menjual rumah sisa hitang nya masih sangat banyak sayang, uang rumah itu totalnya 8milyar dan bunda bayarkan sebanyak 7,5milyar dan sisanya kita pakai untuk kebutuhan kita nanti tapi semuanya tidak sama dengan apa yang bunda pikirkan, bunda pikir kamu akan tidak terbebani selama kamu masih bisa bersekolah tapi apalah daya bunda uang sisa rumah tinggal sedikit dan hanya akan mencukupu uang kita makan selama 2 bulan maafkan bunda sayang" isak tangis bunda mulai pecah akupun memeluk bunda dengan erat kuusap lembut punggung bunda seperti bunda dulu mengusap lembut punggungku untuk menenangkanku
"bunda lia tidak apa apa meskipun bunda berusaha keras jika bunda tidak membicarakan beban bunda pada lia bunda nanti akan sakit lia tidak ingin itu terjadi jadi lia mohon tolong izinkan lia untuk bekerja sambilan untuk membantu bunda"ucapku sambil menenangkan bunda
"yallah terimakasih engkau telah mengkaruniai ku seorang anak yang sangat mulia. sayang maafkan bunda bunda tidak dapat mengizinkan lia untuk kerja sambilan lia harus terus bersekolah ya sayang maafkan bunda lia tuntutlah ilmu setinggi tingginya agarlia dapat menggapai cita-cita lia sebagai direktur bunda tidak mengizinkan lia bekerja sambilan karena lia masih bersekolah dan masih harus menuntut ilmu bunda tidak ingin kamu tidak lulus hanya karena hutang yang ditinggalkan ayahmu nak"ucap bunda
akupun berusaha untuk memahami apa yang bunda katakan
"iya bunda apapun yang bunda mau lia akan menuruti apa yang bunda katakan" ucapku berbohong kepada bunda.
"bunda maafkan lia tidak dapat menuruti apa yang bunda inginkan lia akan tetap bekerja sambilan dan menabung untuk membayar hitang ayah, yaallah maafkan hambamu ini telah berdosa berbohong kepada bunda"batinku
Share this novel