Pertandingan Memanjat Hati

Crime Series 21272

Piya tak percaya kalau Salam sesempurna itu, memiliki kecakapan begitu banyak seperti yang dikatakannya. Mau gaya kali, pikir Piya sedikit meremehkan.. Lihat aja nanti, apa Salam benar-benar banyak keahlian begitu kata Piya ke Fatma.

Fatma tersenyum,. Selama ini tidak ada seorang pria pun yang bisa merebut hati Piya dengan mengajaknya adu ketangkasan seperti ini. Fatma yakin, kalau Piya mulai tertarik dengan Salam. Tapi Salam harus bisa membuktikan keterampilannya itu. Agar Piya bisa sungguh-sungguh menyukainya.
"Seandainya di sini ada kuda, atau helikopter, ku suruh dia menunjukkan kemampuannya", kata Fatma.
"Hah..tidak usahlah itu, sore ini Salam harus menunjukkan nyalinya memanjat tebing ", kata Piya, ada kilatan api di matanya. Fatma tersenyum, belum pernah dia melihat Piya bersemangat begitu.

Piya adalah atlit Climbing atau panjat tebing waktu sekolah dulu. Piya pernah tercatat sebagai atlet wanita yang bisa melewati waktu tercepat di speed world record. Piya berhasil memecahkan rekor tingkat kota hingga mendapat julukan memang Spider women dari teman-teman sekolahnya dulu

Sore yang panas di lapangan Pemuda.
Dua keluarga itu sudah berkumpul di lapangan, mengambil tempat yang nyaman untuk duduk. Saskia memberikan ke Salam, "Uncle Salam, don't worry ya uncle. Saskia berdoa untuk uncle deh!" Saskia menepuk pundak Salam. Salam menyambut tangan Saskia di udara
Plok! Mereka berdua kompak.
Selain dua orang kakek tua itu, gadis kecil ini teman satu-satunya bagi Ya Lam.

Dua orang kakek tua dengan penuh semangat pula mengambil lokasi yang rindang di bawah pohon Ketapang. Mereka duduk di kursi roda masing-masing. Sudah lama tidak keluar rumah. Apalagi ke lapangan Pemuda ini, sudah 20 tahun Basuki dan Subandi tidak pernah ke sini.

Kalau bukan demi perjodohan dua anak muda yang akan bertanding itu. Mereka seperti jaman kerajaan saja. Para raja zaman dulu kalau ingin mendapatkan jodoh untuk Pangeran atau Putri kerajaan harus mengikuti kompetisi atau sayembara kerajaan.

Dua orang kakek tua ini menjadi bersemangat. Sementara dua orang yang akan bertanding ini tidak sadar, kompetensi ini justru akan semakin mendekatkan hati mereka.

Piya mempersiapkan peralatan panjat tebing, seperti Kernmantle rope/Tali, Sepatu Panjat untuk panjat tebing, Chalk bag/Kantung kapur, Sarung tangan dan lain-lain.

Salam tersenyum memandang wall Climbing sambil melipat kedua tangannya ke dada. Panjat tebing ini jauh dari harapannya. Wall Climbing itu hanya untuk latihan para pemula saja. Tidak ada tantangannya. Ini tidak ada apa-apanya bagi Salam, seorang prajurit terlatih.

"Ayo!" Piya melakukan persiapan, dia sudah mengenakan sepatu khusus untuk memanjat, begitu pula dengan Salam. Piya sudah siap melakukan latihan percobaan. "Aku tidak mau!" kata Salam tiba-tiba. "Kenapa? Takut?" kata Piya mencibir

"Aku ingin panjat tebing yang sesungguhnya!" Salam enggan melakukan latihan. "Haha! yang ini saja kamu takut apalagi trbing sungguhan. Salam terlalu sombong menurut Piya. Salam mengerti dia harus berbuat sesuatu.

Salam memasang sarung tangan dan dan mengambil kapur di Chalk bag miliknya. Dengan tak terduga ia melakukan Bouldering¹ tanpa pengaman dalam beberapa detik dia sudah berada di atas lalu turun dengan tali dengan kecepatan tinggi. Semua yang melihat berdecak kagum, bahkan Fatma belum sempat mengabadikan dengan kameranya. Salam menghapus satu keringat di dahinya dengan keren, dan tersenyum menghampiri Piya. Para penonton, yakni orang yang berada disekitar tempat itu dan para pendukung Piya dan Salam bertepuk tangan dengan meriah memberikan penghargaan secara spontan.

Piya mengerucutkan hidungnya. "Kalau yang begitu, kecil", kata Piya tak mau kalah. Walaupun begitu, tadi dia sangat kaget. Di dalam hatinya, dia mulai mengakui kagum ke Salam.

Piya melakukan hal yang sama, tapi Piya tercatat lebih lama waktunya. Piya menyadari sudah lama sekali dia tidak latihan. Keringat membanjiri seluruh wajah Piya. Salam mengambilkan handuk kecil milik Piya. Piya sudah kalah di awal.

________

¹Merupakan panjat tebing yang tebingnya tergolong pendek. Rute yang dilaluinya pun tidak begitu panjang dibuat bertingkat
dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi

Share this novel

Fia Ona
2020-06-06 12:51:41 

Nur Ardilla Rahman
2020-05-17 15:25:56 

hhhhh


NovelPlus Premium

The best ads free experience