BAB 16

Romance Completed 25408

" Alisa " Datin Balqis melambaikan tangannya ke arah Alisa yang baru saja keluar daripada balai ketibaan.

" Mama " Alisa terus mendekati ibu mertuanya itu sebaik melihat Datin Balqis. Dia menolak troli yang berisi bagasi nya ke arah Datin Balqis.

Dia sudah sedia maklum Datin Balqis yang akan menjemputnya kerana Encik Hamzah dan Puan Afifah sedang mengerjakan umrah sekarang. Jadi sebagai ganti Datin Balqis yang menjemputnya.

" Ya Allah Lisa, rindunya mama pada Lisa " Puan Afifah terus menarik Alisa ke dalam pelukannnya. Allah saja yang tahu betapa dia rindukan menantunya itu.

Dia sudah menganggap Alisa seperti anak kandungnya sendiri.

" Lisa pun rindu pada mama. Mama sihat? " soal Alisa. Ketika itu pelukan sudah dilepaskan.

" Alhamdulillah mama sihat. Cuma kadang-kadang tu sakit kaki. Yelah mama ni bukannya muda lagi kan. Lisa macam mana? Sihat? " .

" Alhamdulillah Lisa sihat " .

" Makin cantik menantu mama ni " puji Datin Balqis.

Memang banyak perubahan pada Alisa. Kalau dulu mungkin penampilannya seperti gadis remaja yang lain, kini penampilan Alisa terlihat matang. Seperti wanita yang bekerjaya. Mungkin peredaran waktu membuatkan Alisa berubah.

" Eh tak adalah mama. Biasa jer " jawab Alisa merendah diri.

" Tokma! " Adam berlari mendapatkan Datin Balqis.

Alisa terus menoleh ke arah kanak-kanak itu.

" Adam jangan lari " .

Alisa terkedu mendengar suara itu. Suara yang dia rindukan. Matanya terus menoleh ke arah suara itu. Matanya bertembung dengan mata Aryan. Aryan mengukirkan senyuman manis padanya.

" Assalamualaikum Lisa " .

" Waalaikumsalam " jawab Alisa. Dia masih kaku sebenarnya.

" Tokma, Adam nak ais krim " minta Adam.

" Nak ais krim? Okay jom kita pergi beli. Aryan, Lisa, mama bawa Adam pergi beli ais krim sekejap ya " Datin Balqis terus memimpin Adam menuju ke kedai yang menjual ais krim.

Sebenarnya dia sengaja ingin memberi peluang kepada anak dan menantunya itu. Dia tahu ada banyak perkara yang mereka berdua ingin bincangkan.

" Lisa sihat? " soal Aryan.

" Alhamdulillah sihat. Abang sihat? " soal Alisa pula.

Aryan mengangguk perlahan.

" Abang sihat. Lisa makin cantik sekarang ni. Buatkan abang cemburu bila lelaki-lelaki kat luar tu pandang Lisa " .

Alisa ketawa kecil.

" Buat apa abang nak cemburu? Dia orang tu pandang jer. Sedangkan abang, abang miliki Lisa kan? " .

" Betul jugak " gumam Aryan perlahan.

" Lisa tak marahkan abang? " soal Aryan tiba-tiba.

" Untuk apa? Lisa tak ada sebab pun untuk marahkan abang. Jom lah kita cari tempat duduk. Takkan nak borak dekat sini kan " .

" Okay jom. Biar abang tolakkan troli ni " Aryan terus menolak troli yang berisi bagasi Alisa. Mereka jalan beriringan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience