BAB 2

Drama Completed 235

Aroma udara selalu sama, tak berkurang sedikit pun. Biarpun telah dihembuskan beratus atau barangkali beribu kali napas bau getah karet, aroma udara di sini, di rumah ini tetap sama. Aroma pandan. Hari ini aku datang, bukan untuk satu tujuan, tapi jutaan tujuan dengan tersingkap pertanyaan, tentunya. Dorongan, semangat berapi-api tiba-tiba padam, ketika kaki kian melangkah menuju lantai kayu rumah, ketika hidung menghirup aroma yang sama, setahun lalu, dua tahun lalu, tiga tahun lalu, dan seterusnya yang lalu-lalu. Tujuan utama tentu, bersilaturahmi. Sebagai pejalan tradisi, aku harus patuh. Dan, seberani apa pun niatku, sepengecut apa pun tingkahku, untuk satu hal, aku tak mampu. Menatap matamu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience