Rate

BAB 2

Romance Completed 429

Aku yakin dia masih goyah dan selalu rapuh jika berurusan soal cinta. Tak seperti dirinya yang dewasa jika berbicara mengenai kehidupan. Kerana Joshlah aku masih semangat untuk terus kuliah dan mataku terbuka lebar untuk masa depan. Josh yang menyadarkanku bahwa ada banyak orang yang membutuhkan diriku. Setiap individu berpengaruh pada sistem kehidupan ini dan individu tersebut tidak sendirian. Josh membuatku merasa tidak sendirian. Sedih bersama-sama pun masih terasa menyenangkan baginya.

Soal cinta, ia buta.

Aku pun berkata, “Josh, dengerin gue, gue juga pernah suka sama Flora tapi udah enggak kerana gue lebih sayang sama cewek gue. Gue suka pun kerana terbiasa bareng sama Flora tiap hari. Satu hal yang pasti, kita akan terbiasa dengan banyak orang, gak cuma Flora , lo akan ketemu cewek baru yang mungkin kayak Flora juga, atau, kayak cewek lo juga. Lo akan terbiasa dengan mereka, bersahabat dengan mereka, mereka pun mungkin ada yang suka sama lo. Cinta itu dapat ditemui di mana-mana Josh. Tapi cinta bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang kehidupan. Lo udah bukan anak SMA lagi yang sebentar-sebentar cinta, sebentar-sebentar putus. Sekarang lo udah dewasa, ya seenggaknya udah menginjak 20 tahun, cinta itu harus lo pandang sebagai hal sangat penting bagi kehidupan lo. Nanti lo bakal menikah dan berkeluarga, lo harus setia Josh. Lo masih sayang kan sama cewek lo yang sekarang? jujur aja.”

“gak tahu,” jawab Josh singkat.
Josh terlihat berpikir begitu dalam. Aku harap dia dapat bersikap bijak soal cinta, walaupun cinta tak dapat ditebak dan bagiku, cinta tidak memiliki aturan. Josh harus dapat bertindak tanpa paksaan.
Josh merobek selembar kertas dari notes kecilnya dan memberikannya kepadaku.

Josh–Senin, 7 Mei 2012
A Date With Flora Antonia
06:00 Bangun dan Say Hi to Flora
07:00 Cuci mobil
08:00 Makan
08:30 Mandi
09:00 Siap-siap
10:00 Otw Serpong
11.00 Nongkrong di Teras Kota
12.00 Jemput Flora di The Green BSD
12.15 Otw Central Park
14.00 Nonton The Avengers
16.00 Jalan-jalan di Mall
18.00 Makan di Sushi Tei
20:00 Ngobrol-ngobrol di taman CP
21:00 Anter Flora Pulang
22:00 Ke rumah Rey , nginep.

“Besok libur, gue mau jalan sama Flora , malemnya gue nginep rumah di lo ya Rey . Oh iya besok kan lo ulang taun, mau gue bawain apaan?” Josh berkata.
“Tumben lo sampe rencanain gini, lo mau tembak dia?” aku bertanya.
“gak tahu sih, yang pasti besok gue mau treat her like a princess,” katanya.

Aku sedikit cemburu, tapi tak begitu berarti bagiku, aku sama sekali tidak berniat memiliki Flora . Aku pun menyayangkan keputusan Josh apabila ia menembak Flora besok, tetapi aku tidak berhak memaksanya.
“Ya udah gue nitip DVD, besok lo nginep aja, asal jangan dateng jam 12, udah ngantuk gue,” aku berkata.
Josh berdiri dan berkata, “ya udeh cabutlah yo, ketemu besok lagi.”
“Lo duluan aja, gue masih mau ngerok*k,” aku berkata.

Josh pun pulang meninggalkan diriku termenung dan bertanya-tanya apa yang akan dilakukannya besok. Kenapa jantungku berdebar-debar, apa selama ini aku membohongi diriku. Kenapa perasaan cemburuku semakin kuat. Mungkin aku takut kehilangan Flora sebagai teman, dalam hatiku aku menghibur diri.

Besoknya aku ulang tahun, dan Josh tidak kunjung datang. Aku menunggu hingga pukul 1 pagi tetapi tidak ada kabar dari Josh. Aku kesal dan bodoh amat dengan tingkah Josh itu.
Pada tanggal 9 Mei Josh ulang tahun, aku pun mengambil handphone dan berniat untuk mengucapkan selama ulang tahun kepada Josh. Tak lama kemudian, BBMku menyala, ternyata ada pesan dari Flora .
Flora Antonia: “Jaayy, happy birthday ya, wish you all the best, semoga di ulang tahun kamu yang ke 21 tahun ini, semakin diberkati Tuhan, makin bahagia, langgeng sama Jesslyn, makin rajiin, terus kita masih dapat temenan deket sampe kapanpun. Amiiin. Happy birthday Jaay. Gbu”

Aku bingung bukan main. Aku pikir Flora bercanda dan salah BBM, aku pun membalas BBM tersebut.
Anton Adraian : “Hah?? gue kan ulang tahun kemaren weh tanggal 7, orang lo udah ngucapin pagi-paginya, gimana sih lu, wkwk. Hari ini kan si Josh yang ulang taun.”
Flora Antonia: “Laaahh, orang kamu ulang taun hari ini, kan kamu yang bilang, lagian tanggal 7 kemaren kan kita jalan nonton avengers, aku juga baru ngucapain ulang tahun ke kamu hari ini. Haha gimana sih, kok jadi ngomongnya lo-gue? Lah, Josh siapa? wkwk, Anton Adraian ?”

Aku berkali-kali membaca BBM Flora , kenapa dia ngomongnya aku-kamu, perasaan dari dulu lo-gue ngomongnya. Bilikku rasa-rasanya seperti berputar membuatku pusing, aku tidak tahu fenomena apa yang ku rasakan saat ini. Aku tidak membalas lagi BBM Flora , aku langsung mencari contact Josh di BBM dan tidak ada, mungkin contact aku ia delete. Aku pun mencari di phon dan muncul nama Josh, tetapi nomor hp yang tertera adalah nomorku. Aku merasa seperti hilang ingatan dan tidak tahu apa yang sedang terjadi selama ini. Aku membuka laptop dan mengetik namanya di Fac Search, tetapi aku lupa nama panjangnya.

Aku mengambil handphoneku kembali dan membalas BBM Flora .
Anton Adraian : “Flo, lo beneran gak tahu siapa Josh? temen kita biasa bareeng di kampus, kita sering belajar bareng dan ngobrol bareng bertiga, masa lo lupa sih?”
Flora Antonia: “Kamu kenapa sih? Josh siapa? temen aku yang namanya Josh itu gak ada, paling ya Anton Lee, Anton Reynard, sama kamu Anton Adraian . Udah gitu aku juga gak deket sama mereka dan kayak kamu kenal aja deh. Kok kamu jadi beda gini?”

Gak mungkin banget, ini bukan film Fight Club yang berceritakan tentang seorang schizophrenia ataupun film Memento. Tak lama, terlintas cara yang menurutku aneh. Aku pun bertanya kepada Ibuku kapan ulang tahunku, dan ia benar-benar berkata bahwa sekarang, tanggal 9 Mei 2012, adalah ulang tahunku yang ke 21. Rasa-rasanya semua cerita kemarin masih membekas jelas di telinga dan benakku. Semua tentang Josh dan Flora masih tergambarkan secara detail di otakku.

BBM-ku berbunyi.
Flora Antonia: “Jawab dong Rey , nanti malem kita jadi ketemuan kan?”
Aku terkaget, aku tak pernah merasa berjanji untuk bertemu dengan Flora hari ini. Tetapi tak apa, aku pun menjawab.
Anton Adraian : “Ya udah ayo Flo, di mana?”
Flora Antonia: “Lohh, kan kamu yang bikin janji, kamu belum kasih tahu aku mau ketemuan di mana, makanya aku tanya”
Anton Adraian : “Yaudah nanti lo gue jemput deh, kita ngomong lo-gue aja gak usah aku-kamu Flo”
Flora Antonia: “Iyaaa jemput gue ya lo”

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience