Rate

BAB 63-TIBA HARI PEMBENTANGAN

Romance Series 10493

Aira melihat jam di pergelang tangannya , sudah lambat . Sepatutnya clientnya datang sejak sejam tapi bayang pun tak nampak ni .

" Puan Aira , are you okay ? "

" Saya akan okay kalau client kita , Syed Hamid tu datang . Dah lambat ni . "

" Tu lah masalahnya , saya dah call PA dia dan PA dia kata otw . "

" Lamanya ya allah . "

" Sabar ye Puan Aira . "

" Kalau 30 minit client kita tak sampai lagi , saya akan balik ke pejabat saya . " ujar Aira lemah . Terus dia masuk kembali ke dalam bilik meeting .

" Baik puan . " ujar Nurul . Dia kesian dengan ibu memgandung itu , hampir 2 ke 3 minggu bossnya bertukus-lumus siapkan proposal untuk pembentangan hari ini . Sampai berjaga siang malam , semata-mata nak siapkan proposal yang satu itu sahaja .

" Maafkan saya lambat . " ujar seseorang .

" Eh ? Awak siapa ? " tanya Nurul pada orang itu . Muka macam seiras-iras Syed Hamid . Putih , tinggi lambai , bergaya , hensem .

" Oh maafkan saya , lupa pulak nak kenalkan diri . Nama saya Syed Harraz Al-A'qif , saya anak kepada Syed Hamid . Saya datang sebab abah saya outstation last minute dekat istanbul . " ujar lelaki itu sambil menghulur tangannya pada Nurul .

" Ouh , saya Nurul Suraya , PA kepada Puan Aira Qasha . Anyway , maafkan saya , bukam muhrim . "

Syed Harraz menarik balik tangannya , dia mengosok lehernya tanda dia segan kerana setiap kali dia menghulurkan tangannya , pasti akan disambut . Tak kiralah lelaki ke perempuan pasti akan disambut .

" Eeerrrmmmm...apa kata kita masuk , Puan Aira dah lama tunggu dan mungkin akan kecewa kalau Encik Syed Harraz tak masuk . "

" Iye ke ? "

" Ye , dia tu sampai berjaga siang malam sebab nak siapkan proposal yang satu ni . "

" Kesiannya dekat majikan awak , okay-okay jom kita masuk . "

Terus Syed Harraz Al-A'qif dan Nurul masuk ke dalam bilik meeting itu .

" Puan Aira , client kita dah sampai tapi orang lain yang ganti dia . "

" Siapa ? "

" Anak dia , Syed Harraz Al-A'qif . "

" Okay . "

Terus Aira menoleh . Dia agak terkejut , wajah lelaki dihadapan dia ni seperti agak dia kenali .

" Aira ? "

" Qif ? Is it you ? "

" Yes , wow dah lamanya tak jumpa kau wey . "

" Me too , kau apa khabar ? "

" Sihat je , alhamdulilah . Makin hensem . "

" Kau tak berubah , kuat puji diri sendiri . "

" Well , but aku still lagi idola gadis-gadis . "

" Up to you bro so can we start right now ? "

" Sure . "

" Nurul , boleh awak tekan next bila saya kata next dekaf awak ? "

" Boleh Puan Aira . "

Pembentangan dimulakan dengan lafaz bismillah . Dia terangkan dalam bahasa inggeris , penerangan dibuat selama 1 jam setengah .

" Jadi aku nak cadangkan dekat syarikat kau , syarikat AQ Holdings ni ada beberapa rekaan bentuk sofa yang dapat menarik minat syarikat korang dan juga ukiran kayu yang dihasilkan oleh pekerja-pekerja dari kilang kami . "

" Menarik minat ? Contohnya ? "

" Contoh sofa seperti reka bentuk classic , elegan , ekonomi , tradisional mengikut agama . Bagi contoh untuk ukiran kayu pulak seperti ukiran bentuk islamic , inggeris , bunga , jepun , berantai , lambang keagamaan mengikut agama masing-masing . "

" Wow , betul-betul menarik minat . Aku tengok ukiran dekat siling atap tu pun dah menarik minat aku . Kalau abah aku ada ni , confirm dia dah setuju dengan pembentangan kau . "

" Alhamdulilah . "

" Kau jangan risau Ra , aku akan tolong kau untuk projek yang abah aku nak bina ni . "

" Betul ke ? Terima kasih Qif , aku berharap sangat tau aku dapat projek ni . "

" Insya allah Aira . "

" Oh ye , dari tadi aku ada soalan untuk kau . "

" Apa dia ? "

" Kau dah kahwin ke belum ? Kata idola gadis-gadis , takkan tak ada sorang pun melekat ? "

" Hhhmmm hampirlah , last-last dia tu awek orang terus aku balik Malaysia . Yelah , masa kau balik Malaysia tu , aku kan sambung degree dekat sana . "

" Ouh , bertabahlah Qif . Tak ada jodoh kot kau dengan dia . "

" Tu lah , nasib aku tak bawak dia jumpa ummi dengan abah aku lagi . "

" HAHAHA...kalau kau bawak jumpa tu , mesti ummi dengan abah kau dah mengamuk sakan . "

" Ha tu seram . "

" Eh kita dah terlajak lunch ni , why not kita pergi makan dulu . Boleh borak lama sikit . "

" Jom . "

" Kau tunggu aku dekat lobi , nanti aku turun . "

" Okay sis , i waiting you . "

" Aip...not sis anymore , madam okay . " ujar Aira sambil mengusap perutnya .

" Oh mai godddd !!!!! Berapa bulan ? "

" Nanti aku citer . "

" Okay , aku tunggu dekat bawah . "

Aira hanya mengangguk dan dia berlalu ke pejabatnya , Syed Harraz Al-A'qif menuju ke lif .

Semasa perjalanan ke pejabat Aira , Nurul bertanya pada Aira .

" Puan Aira , Encik Syed tadi tu kawan Puan Aira ke ? "

" Haah , dia tu kawan universiti saya masa saya study dekat UK . Kami pergi library sama-sama , lunch sama-sama , beli baju sama-sama , dinnner sama-sama , lepak sama-sama sampai orang ingat kitorang couple sebab rapat sangat . Dia tu pernah pesan dekat saya yang dia tak kasi saya suka dia padahal saya langsung tak terfikir pun nak suka dia . Dia tu kuat perasan . Lama jugak tak jumpa dia , maklumlah dah lost contact . "

" Ouh , patutlah Puan Aira dengan Encik Syed Harraz tu macam rapat je . "

" Bukan macam , memang rapat . Oh ye Nurul , awak tak nak ikut kami makan sekali ke ? "

" Takpelah puan pergilah , mesti banyak perkara nak dibualnya . "

" Nurul , saya ni isteri orang . Saya tak nak lah orang salah faham dan maklumkan pada suami saya . Dah lah hubungan saya dengan suami saya tu baru je nak jernihkan . "

" Tapi..."

" Awak lapar kan ? Okay jom . "

Terus Aira mengambil bag tangannya di dalam pejabat . Selepas itu , dia keluar balik . PA nya , Nurul masih lagi berdiri tegak .

" Nurul , saya tahu awak malu kan ? Jangan risau , saya akan tak akan bagi awak berdua-duaan lama-lama dengan dia . Lagipun awak jangan risau , dia kalau nak dijadikan suami memang sesuai sebab dia tu jaga solat , puasa penuh , hormat orang tua , beradab , beriman , katam al-quran berkali-kali . "

" Saya cuma malu je puan ,kenapa pulak puan fikir macam tu ? "

" Mana tahu , iman awak tergugat ke tengok dia . "

" Tak adanya puan . "

" Okay jom . " ujar Aira .

Bila ceria ni , macam budak-budak perangai . Bila sedih , macam orang yang dah matang dan serious je selalu . Haihlah Aira Qasha ni

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience