Menghidupkan Kenangan

Crime Series 21272

Dua Tahun Kemudian

Ryozo menatap Piya dalam. "Aku tak bisa lama bersamamu, aku harus pulang!" Piya terkejut menatap suaminya. Ryozo berbicara seperti orang tak sadar. "Piya apa kamu hidup abadi bersamaku? atau hidup dalam ke fanaan?"
"Aku tak mengeri maksudmu?"
"Kamu bisa ikut denganku pulang ke negeri angin, tetapi ketika kita kembali, orang-orang yang kita sayangi sudah tidak tak ada atau bahkan mereka sudah tua atau berubah renta. Sementara kita tetap muda! bila kamu tidak ingin meninggalkan mereka semua, aku tetap serperti ini tak pernah tua, hanya saja mungkin..mungkin ...ada cara lain...akan ku cari jalannya, kita tak mungkin meninggalkan Ryana tanpa kita , "
Piya tak paham maksud Ryozo. Dia menganggap Ryozo mungkin kesurupan, hingga bicara tak masuk akal.

Malam berubah dingin. Kegelapan karena ketiadaan cahaya. Piya mencoba mencari Ryozo, dia baru saja berbicara hal-hal yang tak masuk akal kepadanya. Tetapi dimana Ryozo, suaminya. Dimana Ya Lam. Kenapa dia menghilang?
"RYOZO!!!
Ibu Piya melompat dari tempat tidurnya. Piya sudah sadar. Dia sudah bangun dari mimpi panjangnya.

Piya membuka mata. Ada ibu dan ayahnya, Delima dan orang tuanya, Fatma dan suaminya. Ryozo?
Pertanyaan pertama keluar dari mulutnya, dia mencari Ya Lam.
"Bu...mana Ya Lam?"
"Ya Lam? Ya Lam siapa? Ibu Piya kebingungan, yang lain juga.
"Piya kamu tak sadarkan diri selama 3 Minggu, kami menemukanmu hampir terkubur dalam sebuah gua di hutan.
Piya kebingungan. Apa yang terjadi sebenarnya? Piya merasa pikirannya kosong. Fatma memeluk Piya. Sahabatnya ini akhirnya kembali. Keasadarannya sudah kembali

.....

Di negeri atas angin. Ryoxo memandang lurus ke bawah memandang Piya. Dia terpaksa mengembalikan kesadaran semua orang yang pernah di temuinya selama tinggal di daratan bumi. Tetapi ia tak mampu menghapus memori Piya tentang dirinya.

Tangan mungil Ryana memegang tangan ayahnya. "Ryana kangen ibu! Kapan kita bisa bertemu lagi dengannya ayah?"
Ryana putri mungilnya dari Piya sudah berumur 1 tahun, tapi dia sudah pandai bicara. ucapannya jelas. "Segera! Kita segera bertemu dengannya!"

.....…

Piya hidup di dunia nyata, tapi serasa berada di dunia mimpi. Semua orang yang pernah mengenal Ryuzo, suaminya dan Ryana anaknya menyangkal mereka pernah ada, jadi hanya hidup di alam mimpi. Tak ada uang kepingan emas, tak ada emas batangan, rumah mewah, tak ada mobil mewah, tak kegiatan panjat tebing, tak ada ke Jepang, tak ada pernikahan apalagi Ryana, anaknya. Piya menghayal. Piya mengarang indah, Piya gila. "Mungkin kelamaan terkubur di gua, sehingga dia jadi depresi", kata Delima ke ibunya
."Kenapa tidak di obatin saja dia ke RSJ milik Fatma!" kata Rasti ibu Delima.
"Pah, apa dia masih bisa karya kan? otaknya miring begitu!?" Rasti berkata ke suaminya yang asyik membersihkan senjata pistol miliknya. "Dia diberikan cuti panjang!" jawabnya santai. "Piya memang sudah gila, ngapain dikaryakan lagi?" Rasti memang tidak suka Piya dari dulu. Gadis itu lebih cerdas dan cantik dari Delima.

Sementara itu di RSJ, Piya membuang semua obat yang membuatnya teler dan berada di alam mimpi bersama Ryuzo.

Dia harus mencari kejelasan tentang dirinya, mimpinya, semua waktu yang menjadi penggalan cerita dirinya. Fatma dan suaminya, ibu bapaknya, 2 orang kakek tua itu. Mereka semua amnesia, kecuali dirinya. Bahkan mereka menganggap dirinya gila.
Piya bergerak meninggalkan RSj diam-diam. Diya yakin pasti ada petunjuk tentang Ya Lam alias Ryozo Tachibana.

"Bila seseorang tidak bisa maju 3 langkah ke depan, dia masih punya langkah mundur, bila seseorang tidak punya masa depan, setidaknya dia punya masa lalu!" Piya yakin dengan masa lalu bersama Ryuzo, suaminya dan Ryana,anaknya. Dia akan mencarinya sampai kemanapun.

Dua orang kakek tua itu, Basuki dan Affandi, mereka punya masa lalu bersama Ya Lam. Sayangnya kedua orang kakek tua sudah sakit-sakitan. Tetapi ia masih bisa menghidupkan kenangan.

.....

Di Negeri Atas, Satu jengkal dari atas kepala manusia bertiup dingin. Ryozo menatap sedih Piya. Dia tak punya pilihan lain saat ini. Dia akan kembali ke Piya atau Piya ikut bersamanya.

Piya merasa bulu romanya merinding, dia merasa 'kehadiran' seseorang.

Sebelum pergi ke rumah kakek Basuki, Piya membuat dulu nasi kepal yang pernah di ajarkan Ya Lam kepadanya.

Share this novel

Mari Samarinda
2020-06-01 07:03:27 


NovelPlus Premium

The best ads free experience