Jam 8.50 malam baru Aira turun ke bawah untuk makan malam . Selepas Khairil pesan kepadanya petang tadi , dia terus ke bilik air untuk bersihkan dirinya dan solat asar . Mungkin terlalu penat , dia terlelap dan tersedar selepas mendemgar bunyi azan maghrib . Selepas itu , dia membaca al-quran sementara menunggu waktu isyak .
Dia melihat di atas meja makan ada beberapa laut yang dia suka . Bau menyusuk kalbu eh eh tak lah , bau sedap . Bau je , belum makan lagi . Haraplah sedap .
Khairil keluar dari dapur membawa sebuah mangkuk yang berisi nasi putih .
" Awak dah turun Aira ? " tanya Khairil lembut .
Aira hanya mengangguk . Dia masih tidak biasa apabila Khairil memanggil ' awak ' , ' saya ' dengannya tapi dia akan cuba biasakan dirinya .
" You masak semua ni ke Airil ? "
" Yup . "
" Nak pulak you masak makanan favourite i ni . "
" Kenapa pulak ? Saya tak pernah masak makanan favourite awak ke ? "
" You akan cub elak kalau i nak you masak , lagu-lagi ayam merah tu , susah nak suruh you buat . Macam-macam alasan you bagi , asalkan you tak masak ayam merah tu . "
" Saya macam tu ke ? Ada apa-apa lagi yang awak tahu pasal saya tak ? "
Aira buat cara sedang memikirkan , lalu dia berkata , " A lot Encik Khairil Nizam . " . Kemudian dia merapatkan mukanya ke muka Khairil . Terkedu Khairil dibuat .
Ada perasaan yang aneh hadir dalam hatinya seperti rindu . Rindu yang teramatlah , rindu yang tidak boleh ungkapkan , rindu yang tidak boleh dikira , rindu yang susah untuk jelaskan tapi rindu sangat-sangat . Dia seakan rindu menatap wajah comel ini tapi dia tidak mahu tergesa-gesa . Masih ada masa untuk ingat semula .
Terus dia tunduk mukanya , takut dia salah langkah .
" Awak nak makan Aira ? " tanya dia gagap .
" Saya dari pagi tadi tak sempat nak makan . "
" Ha ? Kenapa tak sempat ? Kalau ye pun sibuk dekat sana , at least makanlah sebelum kerja . Nanti menjejaskan kesihatan awak , siapa yang susah ? Saya jugak susah . "
" Tak perlu risaukan i sangat , i okay je . You tu , you still sakit so hati-hatilah ye . "
Terus Khairil menyeduk nasi di dalam pinggan Aira , kemudian dia menyeduk seketul ayam merah dan kuahnya sedikit .
Aira terasa pelik , dia melihat tingkat atas , ruang tamu , dapur , laman rumah seperti tiada sesiapa . Hanya dia dan Khairil sahaja di rumah .
" Mana mama dengan papa ? "
" Mama dengan papa ziarah mak ngah dekat bangi , katanya besok malam baru gerak balik KL semula . "
" So kita berdualah ? "
" No . "
" Habistu ? Pembantu rumah ada eh ? "
" Taklah . "
" Dah tu ? "
" Tu dalam perut awak tu , bukan ketiga ke ? "
" Lah you ingat ke baby i ni , ingatkan you tak ingat dia langsung . "
" Mestilah ingat . "
Aira tersenyum . Mungkin Khairil belum terima dia siapa pada lelaki itu tapi sekurang-kurangnya Khairil sudah menerima anak mereka .
" Dah lah makan , nanti perut awak masuk angin pulak . " ujar Khairil lalu dia mengusat lembut kepala Aira . Dia juga turut makan disitu .
............
Selesai makan , dia mengajak Aira duduk di laman rumah untuk melihat bintang sambil menjamu dessert yang dia buat petang tadi . Bukan itu niatnya tapi dia mahu berbincang dengan lebih detail tentang dirinya pada Aira .
" Aira ? "
" Ye ? "
" Saya ni siapa pada awak ? "
" Kenapa you tiba-tiba je tanya pasal ni ? "
" Saya cuma nak tahu pasal diri saya pada awak dan saya nak tahu banyak mana awak tahu pasal saya . "
" Kan i dah cakap , banyak . "
" Jadi awak bolehlah jawab semua soalan saya ? "
" Baiklah , kalau itu yang you nak , i akan jawab semua soalan you . So apa yang you nak tahu ? "
" Dah berapa lama kita kahwin ? "
" Dari kita start kahwin sampai ke hari ini , hampir 8 bulan kita kahwin . "
" Macam mana kita boleh kahwin ? "
" Sebelum kita berdua bertunang , i overthinking sampai tak layan you macam pakwe i sebab i ingat you just nak main-main je dengan i and i masuk hospital sebab gastrik . Bila i sedar , you ada disisi i and i menyampah giler sebab you dah janji nak masuk meminang i tapi you langsung tak masuk meminang i , i naik angin and kita berdua gaduh besar . Sebulan kita tak berhubung langsung , masa tu mama bagitahu i yang kawan baik mama nak masuk meminang i sekali tunang terus , i terkejut but i terima sebab i fikir you dah tak sayang i . Masa hari pertunang kita , i terkejut sebab ibu yang sarungkan cincin and i bertambah terkejut bila you duduk sebelah i masa nak tangkap gambar tu and lepas semua orang pergi makan dekat laman , i bawak you lari ke taman belakang rumah , you kata you nak tepati janji you and lepas sebulan kita sah jadi suami isteri . "
" Macam mana kita boleh jatuh cinta ? "
" You dah lama simpan perasaan you dekat i and i mula balas cinta you selepas you punya fobia tu datang and kita tak boleh berjumpa selagi fobia tu tak hilang lagi . Kalau you nampak i , you nak je tengking i . "
" Kenapa kita selalu bergaduh sejak kecik ? "
" You yang suka cari pasal dengan i . "
" Cari pasal apa ? "
" You ejek i gemoklah , pendeklah , panda lah lepastu cakap i suka budak ni padahal tak pun . " ujar Aira sambil buat muka meluat . Kalau diingat balik , amhu hempuk je si Khairil sekarang tapi laki , mana boleh . Sakit kang , kesian dia hehehehe......
" I macam tu eh ? Suka kacau you ? "
" Yelah sampai orang ingat yang kita bercinta . "
" Ouh....."
" Ha dah alang-alang ni , i nak tanya . Kenapa you nak panggil i Errin ? Nama i sedap-sedap AIRA QASHA , you pulak nak panggil i ERRIN . "
"Entah ek , nama tu macam familiar je dekat sini . Beberapa hari lepas , saya dengar yang pembantu rumah dengan driver tu bersembang dekat dapur and topik pasal nama perempuan yang bernama ERRIN tu . Bila saya tanya papa , mula-mula muka papa macam ada something lepastu papa kata nothing but at the same time saya nak sangat panggil isteri saya ERRIN . "
" Sembang perempuan nama ERRIN ? Pasal apa je ? You dapat dengar ? "
" Pembantu rumah kata dekat driver , kenapa nama ERRIN tu masih wujud lagi dekat rumah ni , kenapa tu selalu bagi masalah dekat orang , kenapa nama tu selalu menyakitkan hati orang , kenapa nama tu selalu buat orang huru-hara . "
" Ha ? Ada apa-apa yang berlaku ke dekat sini ? Papa dengan mama tak cakap apa-apa pulak . "
" Awak tak tahu ke ? Saya ingatkan awak tahu . "
" Mama dengan papa tak pernah nak bagitahu apa-apa dekat i . "
Khairil hanya mengangguk kepala tanda faham .
" Saya naik atas dulu , penatlah . Nak tidur . " ujar Aira . Lalu dia berdiri dan mahu melangkah pergi tapi langkahnya terhenti apabila Khairil bersuara .
" Okay hati-hati tau . " pesan Khairil .
Pesanan itu sangatlah membuatkan hatinya jadi sakit . Dia tidak sanggup begini , lebih baik bersikap dingin daripada bersikap pura-pura .
" Airil , berhenti layan i dengan baik macam ni . Selagi awak tak ingat saya sepenuhnya , tolong jangan layan saya macam ni sebab menyakitkan hati saya sangat-sangat , itu je yang saya minta . Lebih baik ber'kau-aku' daripada ber'awak-saya' . " pesan Aira sebelum melangkah semula ke dalam rumah .
Share this novel