39

Drama Completed 3255

Dalam pukul 9 malam Shenzi mahu berjumpaku di sebuah apartmen...

Aku menunggu di depan pintu masuk apartment itu... Dan mataku terlihat Shenzi sedang berjalan menuju ke arahku...

Dia memeluk tubuhku dengan erat... Aku hairan dengan sikapnya... Apabila dia meleraikan pelukannya, matanya berkaca...

"Shenzi... Kenapa ni... " Aku memegang pipinya...

"Saya rindu awak... " Balasnya sambil menolak perlahan tanganku...

Shenzi mengambil sesuatu dari poket dan memberikan kepadaku...

"Nah..." Dia memberi kad kepadaku...

"Ape ni?" Aku melihatnya...

"Pas masuk apartment ni... " Katanya...

"Untuk? "

"Untuk awak dan anak kita... " Kata Shenzi sambil membeli pipiku.

"Awak? Mestilah awak kena ada, kan..." Aku saja menyoal sebegitu... Aku menggenggam tapak tangannya...

Tiba-tiba dia menolak tanganku...

"Awak kenapa ni? " Hatiku tidak selesa...

"Sa... Sa... Sa.. " Dia gagap...

"Awak? Kenapa ni? "

"Kita terpaksa putus... " Dia mengucapkan ayat itu dengan mudah...

"Huh?! " Aku masih belum percaya...

Tangannya mahu memegangku tapi aku mengundur...

"Ni demi keselamatan awak... " Katanya...

"Kenapa? " Aku masih belum boleh menerima tanpa alasan...

"Kenapa? Ayah Saya dapat tahu yang awak ni perempuan dalam gambar yang viral tu... Dan Saya tak sangka mak Saya bawa Seonkyu masuk Islam... "

"Itu je... "

"Bukan... Ayah saya ugut saya... Kalau saya masih rapat dengan awak, awak takkan selamat... "

"Kalau macam tu... Kita putus... " Betapa beratnya suaraku mahu mengucapkan ayat itu... Mataku sudah berkaca...

Shenzi memegang tanganku...

"Saya bukannya nak putus dengan awak... Saya nak menjauh seketika saja..." Terangnya...

"Sudahlah, Shenzi... Saya tahu awak keliru, Saya tahu awak masih sayangkan Seonkyu... Kalau awak cintakan saya saja, mesti awak sanggup buat semua benda bagi jaga hubungan kita... " Aku menarik nafas...

"Saya dah pesan... Biarlah kita jadi kawan... Disebabkan sikap awak... Semua harapan saya musnah... Dan kebodohan saya berharap agar awak disisi saya memang saya tak layak terima... " Nadaku makin serak...

"Nadhia... "

"Kalau itu yang awak nak... Saya benarkan awak kahwin dengan Seonkyu... Tapi awak kena janji dengan saya... "

Shenzi mengangguk dengan air mata melimpah turun di pipi...

"Yang pertama, jangan menangis di depan saya... Yang kedua, putus dengan saya... " Shenzi terkejut lalu memegang kedua-dua lenganku dengan tangisan yang menjurus keluar sambil menggelengkan kepala...

"Dan yang ketiga... Bila awak jumpa saya dan anak saya... Awak anggap saja yang kita tak pernah kenal, senang cerita anggap saya dah mati... " Aku menempis genggamannya...

"Jangan cari saya lagi... " Aku mengambil pas masuk lalu membalingkan ke dadanya dan berlalu pergi...

Aku berjalan menuju ke rumah sewaku untuk mengemas...

Aku mengambil yang penting sahaja kecuali baju yang diberi Shenzi aku gantung diluar dan membiarkan saja...

Aku membayar sewa dan terus ke Seoul dengan bas ekspres... Setelah sampai aku menduduki rumah apartment lama dahulu...

Aku bekerja untuk mencari nafkah kepada anakku, aku tidak dapat menghabiskan pelajaranku di Busan...

Setiap bulan perutku membesar dan terpaksa aku merahsiakan umurku...

Aku melihat di Instagram Shenzi dia sedang makan dengan Seonkyu dengan senyuman...

Hatiku sakit, tapi buat aku rasa bahagia teringat masa bersama dengannya...

Betapa dia mengambil berat kepadaku... Betapa comelnya semasa dia merajuk, dan suaranya ditelefon terngiang-ngiang di telinga...

Aku mengusap perutku dan tersenyum...

"Dhia... Baik kau jumpa doktor, muka kau pucat sangat ni... " Seorang kawan kerjaku bercadang tapi aku menggelengkan kepala saja...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience