BAB 1

Drama Completed 1787

Gombel, 27 Syawal 1429 H Langit bersih memamerkan jutaan bintang yang mengelilingi bulan. Sesekali, kelelawar tampak menari-nari memburu makan. Katak -katak bernyanyi girang. Aku manarik nafas begitu dalam. Kusambut angin malam segar yang membelai jiwaku. Bau tanah khas sehabis hujan mengguyur otakku. ”Hmmmhhhhh….Hahhhh!!” kulepaskan udara penat yang berkerumun di paru-paruku. ”Byarrr..Segarrr!!”

Kuangkat kepalaku, menatap bintang-bintang dan planet-planet cantik di langit petang tak berawan. Di bintang-bintang terang itu terpampang pudar wajah-wajah hatiku. Entah mana pampangan wajah hatiku yang asli.

Di bintang yang itu ada Yuga. Mata geniusnya menatapku lugu. Senyumnya mengembang, menghiasi wajah sawo matangnya. Di bintang yang di sana, Fateh tersenyum jenaka padaku. Mata nakalnya yang sipit menggodaku dengan kedipannya. Ia memanggilku dengan suara beratnya yang lembut.

Di dekat bintang yang itu, ada bintang yang cantik. Warnanya biru. Sinarnya memancar indah, menyorot mata cokelatku yang bening. Di bintang biru itu, seseorang tersenyum simpul namun tak menatapku.
”Ohh…!”
Di dekat bintang cantik tampak cahaya lemah. Bintang itu, bintang itu redup, makin meredup, makin meredup, hampir tak terlihat. Wajah Astan terpampang pudar di sana. Ia merunduk lemah. Sesekali, ia mengangkat pandangannya yang penuh asa.
”Hahh…!” Aku membuang muka, lalu melangkah kecut ke dalam rumah.
”Aku benci Astan !”

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience