Bab 44

Fanfiction Completed 8760

(BAB44)

Sudah enam bulan berlalu . ini bermakna sudah lama insan yang akan diingati selamanya pergi meninggalkan mereka . Jungkook yang ketika itu berada di Namsan Tower seorang diri . dia sengaja ke situ waktu berkerja untuk menenangkan fikiran .

di situlah dia merakam memori yang tak akan dilupakan dengan rakan rakan yang disayangi . dia sengaja juga datang ke situ tanpa memberitahu atau mengajak yang lain . dia cuma , mahu bersendirian .

Jungkook teringat sewaktu dahulu , mereka beramai ramai ke sini dan menggantungkan padlock di ruangan khas . Jungkook terus ke tempat itu apabila teringat hal tersebut .

Jungkook tersenyum saat matanya menyapa satu persatu padlock yang mereka gantungkan . pandangan pertamanya jatuh pada padlock milik Seokjin . selepas itu , milik Taehyung , Hoseok , Namjoon , Woozi , Suga , miliknya sendiri dan .. Jimin .

Padlock milik Jimin digenggamnya. tulisan yang masih terang dan semestinya ditulis oleh Jimin , direnung lama . bait bait ayat yang ditulis Jimin membuatkan air matanya bergenang sebelum jatuh turun di pipi .

I promise i'll be with you no matter what happen, my friends . If i die one day, trust me. I still be with you all. Please be with me too ?

Your Chimin. ( Chapter 18 )

itulah ayat yang ditulis Jimin .

" kau kena tunaikan janji kau, Jimin . dan kau sepatutnya tak boleh tinggalkan aku dan yang lain ." Jungkook bersuara perlahan . tiba tiba telefonnya berdering minta diangkat . telefon yang berada di dalam poket uniform nya diseluk . lantas dijawab apabila tertera nama Taehyung di skrin telefonnya .

" Ya , Tae. ada apa ?" tanya Jungkook dengan suara serak . air mata yang masih belum kering di pipinya diseka laju .

" kau nangis lagi ? dahlah . mari lah ke sini . kami semua tunggu kau ." jawab Taehyung dari dalam talian .

" korang kat mana ? " Jungkook menyoal .

" Tanah perkuburan ." jawab Taehyung pula .

" Oh aku datang sekarang . "

talian dimatikan . langkahnya diatur pula ke arah keretanya . sebelum itu , dia sempat membeli sejambak bunga yang dijual di situ . kereta dipandu menuju ke tempat yang dinyatakan Taehyung . dalam beberapa minit memandu , Jungkook akhirnya sampai dan terlihat kereta Seokjin diparkir berhampiran .

Seokjin , Taehyung , Hoseok , Woozi , Suga dan Namjoon sudah berdiri menyandar pada badan kereta . di setiap tangan mereka juga terdapat beberapa kuntum bunga yang sudah diikat kemas . Jungkook membalas senyuman yang dilemparkan mereka .

" Jom lah ke kubur tu ." ajak Jungkook . mereka semua jalan beriringan menuju ke satu kubur yang diliputi rumput berwarna hijau kekuningan . mereka meletakkan bunga secara bergiliran di atas tembok peringatan si mati .

" Apa khabar ? kami datang melawat ni . " Namjoon bersuara . lalu mengukirkan senyuman di sebalik perasaan sedihnya .

" harap berdamailah di sana . kami akan jaga diri kami sebaiknya ." Suga menunduk hormat dan diikuti yang lain .

Seokjin lantas teringat akan Jimin yang tidak lagi berdiri bersama mereka . air matanya bergenang semula . semua memori tentang Jimin menerawang di mindanya . terutama satu ayat yang mungkin dia tidak akan lupakan .

" Sedapnya, Seokjin, Suga. Aku rasa macam dah tak dapat makan lagi makanan yang sedap macam ni. Haha terima kasih! " Ujar Jimin dengan raut wajah gembira. ( chapter 19 )

itulah ayat yang dia ingat selalu . ayat yang diucapkan Jimin sebelum dia hilang malam itu . dia teringin sangat memasak makanan dari air tangannya sendiri buat Jimin .

" Dah, jom balik ke hospital . " ajak Taehyung dan lain hanya menurut . sbelum berpaling , Suga sempat mengusap sebuah batu peringatan yang telah diukir nama si mati , Park Min Ji .

" Ahjumma , kami balik dulu . "

Ya , itulah kubur milik insan yang akan diingati mereka selamanya . Park Min Ji iaitu omma kepada Park Jimin , rakan baik mereka .

" Entah kenapalah , bila aku teringat Ahjumma Park , aku teringat sekali keadaan Jimin . semuanya buat aku nak nangis . dah jom . aku mula rindukan Jimin ." Seokjin bersuara membuatkan mereka tersenyum hambar .

kini , mereka dalam perjalanan ke hospital pula . yang lain selain Jungkook menaiki kereta milik Seokjin manakala Jungkook memandu keretanya sendiri .

Jungkook yang memandu mengeluh dan kadang kala wajah Jimin bermain di ingatannya . masih jelas peristiwa enam bulan lalu .

" saya mintak maaf . Jimin disahkan .. "

" disahkan apa ?! jangan kata kawan kami mati , doktor ! " Namjoon separuh menjerit . dia akan bunuh diri kalau Jimin mati !

" Tak , Jimin disahkan koma . luka dalam yang ada pada tubuhnya mengalami jangkitan kuman . disebabkan hal ini , sistem saraf tubuhnya terancam dan otaknya menjadi lemah . "

mendengarkan itu , Hoseok jatuh terjelepok . dia memang lemah dalam mendengar berita buruk . Taehyung cepat cepat mengampuhnya .

" jangan risau , kami akan buat yang terbaik . Jimin akan ditempatkan di wad khas yang ada pelbagai kemudahan untuk Jimin meneruskan hidupnya . " ujar doktor itu dan yang lain mengangguk faham .

keesokannya , mereka dibenarkan untuk melawat Jimin . sungguh mereka sayu apabila kini Jimin terlantar tak sedarkan diri dan alat membantu pernafasan terpasang di wajahnya . Jimin semakin lemah . alat yang menunjukkan kadar jantungnya juga ada di sisi katil .

" jangan menyentuh apa apa wayar , dan saya cadangkan korang semua untuk bercakap cakap dengan dia . ceritakan tentang memori korang bersama supaya dia semakin kuat bangun dari koma ni . dia boleh dengar semuanya . "

semenjak itu hinggalah sekarang , mereka tak putus putus ceritakan kenangan mereka dan berharap Jimin bangun dari komanya yang panjang .

pintu wad Jimin ditolak . sama sahaja . Jimin masih dalam posisi yang sama . dan , mereka tak akan putus asa .

Jimin mesti sedar ! supaya dia dapat melawat kubur ommanya suatu hari nanti ,

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience