Sejak kejadian Gilang mengutarakan perasaan cintanya kepada Vania,hidup Gilang berubah drastis.laki-laki itu kini terlihat lebih bahagia dan bersemangat setiap harinya.terlebih lagi Vania selalu menjenguknya saat dirumah sakit tanpa absen sedikitpun.
Hal itu tentu saja berpengaruh kepada kesehatan gilang.tadinya dokter memprediksikan Gilang dirawat lima hari kedelapan lagi.namun kurang dari hari yang ditentukan kesehatan Gilang sudah pulih seratus persen.sehingga dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang kerumahnya.
"Kamu seriusan Lang,mau pergi ngajar sekarang?" Tanya ibu Hanna saat melihat Gilang sibuk memanasi mesin mobil di garasi.
"Kamu kan baru pulang dari rumah sakit dua hari lalu?" Ucapnya lagi.gilang mengalihkan perhatiannya dari mobil dan berjalan mendekati sang bunda.
"Bunda tenang aja.kondisi aku udah jauh lebih baik kok.dokter juga udah jelaskan itu kan?" Jawabnya.
"Iya tapi kan-"
"Udah,bunda percaya deh sama gilang.lagi pula Gilang gak enak ninggalin mahasiswa lebih lama lagi.mereka kan butuh ilmu dari Gilang?" Jelasnya.
"Alah kamu itu,bilang aja gak bisa jauh-jauh dari Vania?" Ibu Hanna memang sudah mengetahui hubungan antara Vania dengan anaknya.dia juga sangat amat merestui hubungan keduanya.menurutnya,Vania itu adalah gadis yang baik,sopan,pintar dan cantik.plusssss poin pentingnya adalah cuma Vania yang berhasil membuat anaknya jatuh cinta.selama ini,seperti yang diketahui semuanya Gilang itu adalah laki-laki yang cuek akan perempuan.namun setelah mengenal Vania,anaknya itu menjadi bucin setengah mati.
"Itu bunda tau?" Gilang tersipu malu mendengar perkataan ibu Hanna.
"Satu pesan bunda lang.jangan rusak Vania sebelum waktunya?" Gilang mengangguk paham.
"Pasti bun.gilang akan jaga Vania dengan sebaik-baiknya.do'ain Gilang juga supaya Vania bisa Nerima cinta Gilang sepenuhnya?' ibu Hanna segera mengiyakan perkataan Gilang.
"Kalau gitu Gilang pamit dulu Bun?" Gilang segera mencium punggung tangan sang bunda setelah itu dirinya masuk ke dalam mobil.
"Assalamu'alaikum..." Sebelum menjalankan mobilnya Gilang menyempatkan diri melambaikan tangannya kearah sang bunda.
"Wa'alaikum salam?" Jawab ibu Hanna lalu membalas lambaian tangan Gilang.
=====================
Vania baru saja memarkirkan mobilnya diparkiran kampus.tidak jauh dari sana terlihat ketiga sahabatnya berjalan menghampiri mobil Vania.
"Baru Dateng loe?" Tanya bela saat melihat Vania keluar dari mobilnya.
"Menurut loe bagaimana?" Jawab Vania kesal.
"Aish...sewot banget sih.orang ditanya baik-baik juga?" Ucap bela cengengesan.
"Abisnya pertanyaan loe itu gak bermutu tau gak.nih?" Vania menyerahkan tugas kelompok mereka kepada Rika.
"Widih...tugasnya udah selesai aja nih.emang ya kalau orang lagi jatuh cinta itu semangat nya tambah berkali-kali lipat?" Goda Rika sambil menaikturunkan kedua alisnya.
"Gak usah ngomong kayak gitu ya.gue itu lagi kesel sama dia tau gak?" Ucap Vania.
"Bayangin aja.baru juga keluar dari rumah sakit,tuh dosen udah ngasih banyak tugas aja ke gue.belum lagi yang lainnya.mumet tau gak kepala gue?" Bukannya prihatin dengan kekesalan Vania,ketiga sahabatnya malah tertawa terbahak-bahak melihat tingkahnya.
"Yakin pak Gilang ngeselin??? Atau... ngangenin??" Ucap Gita yang ikut menggoda Vania.
"GITTTAAAA....!!!" dengan gerakan cepat Vania menjewer telinga Gita.
"Aduh duh...sakit Nia...?" Ringis Gita.
Disaat Vania tengah sibuk menjewer telinga Gita,bela tidak sengaja melihat mobil yang dikendarai oleh Gilang memasuki area parkir.
"Guys...itu pak Gilang baru Dateng?" Ucap bela dengan mengarahkan dagunya kearah mobil Gilang.
Pandangan Vania dan yang lainnya langsung tertuju pada gilang.dari kejauhan Vania menatap kesal laki-laki didalam mobil tersebut.
"OMG!!...pangeran gue kenapa ganteng banget si?" Puji Rika ketika mobil Gilang melewati mereka berempat.
"Aduh?" Seketika Rika meringis kesakitan saat mendapat jitakan dari bela.
"Jaga ucapan loe ya.itu punya Nia tau gak?" Peringat bela.
"Iya iya...salah lagi aja gue?" Rika mengelus kepalanya yang terkena jitakan.
TING!
Sebuah pesan masuk dihp vania.dengan rasa malas gadis itu mengambil hpnya dari dalam tas dan melihat siapa yang mengirim chat kepada dirinya.
_from : Pak Gilang,
"Bisa ke mobil saya sebentar.ada yang mau saya bicarakan sama kamu?"
Sebelum membalas,Vania melirikan matanya kearah mobil Gilang yang sudah terparkir tidak jauh dari mobilnya.terlihat disana kaca pintu mobil tersebut terbuka setengah,menampilkan sosok Gilang yang memakai kemeja putih dan berkacamata hitam tengah melihat kearahnya.
_me :
"Saya malas!!"
Send
Belum sempat Vania memasukkan hp nya kedalam tas,sebuah pesan kembali masuk.
_from : Pak Gilang,
"Saya mohon??"
Vania mengehela nafas panjang setelah itu berbicara kepada para sahabatnya.
"Kalian kekelas aja dulu.gue mau nemuin pak Gilang sebentar?" Ucapnya.
"Lama juga boleh kok?" Bela mengedipkan sebelah matanya.
Tidak perlu panjang lebar lagi bela,Rika dan Gita bergegas pergi meninggalkan parkiran.sementara Vania melangkah pergi menuju mobil Gilang.
Gilang tersenyum manis saat melihat gadisnya berjalan menghampirinya.berbeda dengan Gilang,Vania justru menatap Gilang penuh kekesalan.
"Ada apa?" Ucap Vania setelah berada di depan pintu mobil Gilang
"Masuk dulu.kita bicara didalam?" Pintanya sambil memberikan kode masuk dengan kedua matanya.
Vania menurut,gadis itu pun mulai berjalan kearah pintu mobil Gilang disisi lain.
"Sekarang saya udah didalam.bapak mau ngomong apa?" Tanya Vania sedikit ketus.
Gilang tersenyum lalu melepaskan kacamata hitam miliknya dan menaruhnya di atas dasboard.dia tau benar kalau saat ini gadisnya tengah marah kepadanya.ya,,apa lagi kalau bukan masalah tugas kuliah.
Sebenarnya Gilang juga merasa kasian kepada vania.namun mau diapakan lagi,itu semua memang sudah menjadi tugas vania sebagai mahasiswi.
"Kamu masih marah sama saya gara-gara kemarin,hm?" Tanya Gilang.
"Pikir aja sendiri?" Jawabnya ketus.gadis itu terlihat begitu enggan menatap Gilang.
Gilang Kembali tersenyum melihat respon ketus dari vania lalu segera mengambil paper bag yang ada di kursi belakang.
"Ini buat kamu?" Gilang menyerahkan paper bag tersebut kepada Vania.
"Ceritanya bapak nyogok saya nih?" Sekilas gadis itu melirik ke arah paper bag berwarna coklat yang tengah disodorkan oleh gilang.
"Bukan nyogok.lebih tepatnya ini simbol permintaan maaf saya ke kamu?" Terlihat Vania kembali melirikan matanya ke arah paper bag tersebut.
"Ini,ambil?" Gilang memberi kode kepada Vania untuk mengambil barang pemberiannya.
"Ya udah kalau kamu gak mau?" Melihat Vania yang enggan menerima pemberiannya Gilang pun menarik lagi paper bag yang dipegangnya.
"Sayang banget kalau kamu gak mau ini.padahal saya udah capek-capek loh cari barang ini?" Gilang mengeluarkan satu persatu barang yang ada didalam paper bag.
Lagi-lagi Vania melirik ke arah barang pemberian Gilang.alangkah terkejutnya dia saat melihat kumpulan CD album dari BTS mulai debut pertama sampai terakhir.tidak hanya itu saja.ada beberapa miniatur Bangtan juga disana.
"Sial!!..itu semua barang-barang kesukaan gue?!" Batin Vania.
Ya,selain pencinta drama korea.vania juga gadis pencinta boyband Korea.dan salah satu boyband idolanya adalah BTS.selain tampan,Vania menyukai BTS karena tingkahnya yang lucu serta menggemaskan.
"Khem!!" Vania menggaruk tengkuknya berkali-kali.
Gilang sedikit melirik ke arah Vania.sesekali laki-laki itu tersenyum samar melihat barang-barang ditangannya.
"Apa saya kasih ke bela aja kali ya.mubazir banget kalau ini saya buang?" Gilang tampak berpikir sejenak.namun setelah itu dirinya terlihat memasukkan semua barang-barang tersebut kedalam paper bag dan bergegas keluar mobil.
"Pak Gilang mau kemana?!" Tanya Vania sambil menahan pergelangan Gilang.
"Saya mau susul bela buat kasih barang ini ke dia.kamu kan-" belum selesai Gilang berbicara tiba-tiba saja Vania merebut cepat paper bag ditangannya.
"Bapak gak boleh gitu.kalau pak Gilang udah niat kasih ke saya,ya jangan kasih ke orang lain lah?" Ucapnya.
Gilang yang tadinya terkejut dengan aksi Vania merebut paper bag dari tangannya seketika tersenyum geli melihat Vania.
"Tadi katanya gak mau??" Sindir Gilang.
"Kata siapa??kan saya dari tadi diem aja?" Vania sibuk mengeluarkan barang-barang dari dalam paper bag.
Untuk kesekian kalinya Gilang tersenyum.tangan kanannya terangkat keatas,mengelus lembut kepala Vania.
"Suka??" Tanya Gilang.Vania mengangguk cepat lalu tersenyum manis kearah Gilang.
"Makasih ya pak?" Pandangan vania kembali terfokus pada barang-barang ditangannya.dilihatnya dengan takjub miniatur Bangtan satu persatu.
"Sama-sama?" Ucap Gilang.
"Eh,,,tapi dari mana banyak tau kalau saya suka boyband Korea??" Vania menatap Gilang penuh selidik.
"Dari bela?" Jawab Gilang cepat.
"Ouwhh.." Vania merasa senang sekali mendapat hadiah dari Gilang.sekarang koleksi BTS dirumahnya bertambah banyak.
"Khem!!...ngomong-ngomong....saya cuma dapet ucapan makasih doang nih?" Sindir Gilang lagi.
Vania memasukan kembali barang-barang tersebut kedalam paper bag kemudian menoleh kearah Gilang.
"Emang pak Gilang mau apa?" Tanya gadis itu.
"Hhhmmm...apa ya?" Gilang berpikir sejenak.
"Kamu punya ide?" Laki-laki itu balik bertanya.kali ini giliran Vania yang terlihat berfikir.
"Gimana kalau jalan-jalan ke Dufan?" Ucapnya.
"Dufan ya...mmm...Boleh juga?" Gilang menyetujui saran vania.tidak ada salahnya jika mereka menghabiskan waktu bersama lebih lama.hitung-hitung mereka bisa lebih mengenal satu sama lain lagi.
"Mmmm...pak Gilang?"
"Ya?!"
"Coba liat sana deh?" Tunjuk Vania kearah luar mobil.
"Ada apa?" Gilang mengikuti arah yang ditunjuk oleh Vania.
Satu
Dua
Tiga
Dan...
CUP!!
Vania mengecup kilas pipi gilang setelah itu dirinya buru-buru ke luar dari dalam mobil tersebut.Gilang syok bukan main.disentuhnya pipi yang baru saja dicium oleh kekasihnya itu.
====================
Sepuluh menit lagi kelas akan dimulai,namun sampai sekarang Vania belum juga kelihatan batang hidungnya.gita mengangkat tangan kanannya melihat kembali jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Nia kok belum balik juga ya.udah mau masuk nih?" Ucap Gita.
"Tau tuh.mentang-mentang ketemuan Ama ayang.ampe lupa waktu gini.tar kalau dia telat terus dihukum,baru tau rasa?" Dumel bela.
Tidak berselang lama orang yang ditunggu pun datang juga.ketiga nya langsung terfokus pada Vania.
"Kenapa loe mesem-mesem gitu?" Tanya bela saat melihat Vania memasuki ruang kelas.
Vania berjalan mendekati para sahabatnya dengan raut wajah sumringah kemudian menduduki kursi kosong disamping Gita.
"Dih,ni bocah kenapa deh.perasaan tadi bete banget tampangnya.kok sekarang senyum-senyum gitu.kesambet ya loe?!" Ucap Rika.
"Iya,tuh bocah kayaknya kesambet deh.kesambet cintanya pak Gilang ?" Ucap bela diakhir kekehan.
Mendengar ucapan bela sontak membuat Rika tertawa terbahak-bahak.
"Loe bawa apa tuh?" Lirik Gita pada paper bag yang sedari tadi didekap oleh Vania.
"Hadiah dari pak Gilang?" Jawab Vania tanpa menghilangkan raut wajah sumringahnya.
"Liat dong?" Dengan cepat Rika merebut paper bag tersebut dan melihat isi didalamnya.
"ANJIR!!!...CD ORIGINAL ALBUM BTS!!" Seru Rika yang tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.bukan hanya Rika saja yang terkejut,Gita dan bela pun ikut terkejut saat melihat barang pemberian Gilang.
"Gue minta satu ya?" Vania langsung menggeleng cepat.
"NO!!...enak aja loe.ini punya gue tau gak!!" Vania pun merebut kembali paper bag nya dari Rika.
"Uuu...dasar pelit!!" Ucap Rika.
"Emang gue pelit!!" Vania menjulurkan lidahnya.
"Eh,eh,,ada pak Gilang tuh!!" Ucap salah satu mahasiswa disana ketika melihat sosok Gilang hendak memasuki kelas.
Rika dan para mahasiswa lainnya pun segera duduk dengan tenang di kursi masing-masing.sementara Vania langsung memasukan hadiah pemberian Gilang kedalam tasnya.
Sama seperti Vania,Gilang memasuki ruang kelas dengan raut wajah sumringah.namun tetap menggambarkan ketegasannya sebagai seorang dosen.
"Selamat pagi semuanya?!" Seru Gilang menyapa para mahasiswa dan mahasiswinya.
"Pagi pak?" Balas semuanya secara serempak.
Sekilas Gilang melirik ke arah vania.gadis itu tampak tersenyum manis sambil menopang dagunya dengan tangan kiri.
"Tolong keluarkan selembar kertas.kita ujian hari ini?" Ucap Gilang dengan tegas.
"Anjir!!...ujian dadakan nih!!" Umpat bela pelan.
"Innalilahi,telah meninggal semangat belajar ku?" Ucap Rika.
"Alamat dapet nilai jelek nih!!" Timpal Gita.
Mendengar ucapan Gilang membuat semua para mahasiswa mengeluh sejadi-jadinya.terkecuali vania.gadis itu malah terlihat sangat tenang sekali.
Ya,tentu saja dia tenang.kabar ujian ini sudah Gilang sampaikan kepadanya kemarin malam.jadi Vania tidak terkejut lagi dengan hal ini.dan dia juga sudah belajar semalaman.makanya saat ini dirinya sangat percaya diri sekali.
Share this novel