Bab 3 EXIT

Vampire Series 1898

Aku terbangun dan merasakan
rasa sakit yang teramat mendalam
menyelimuti tubuh ku, terlihat kedua
belah tangan dan kaki ku di rantai
dengan sangat erat.

Prajurit pun datang melepaskan
rantai dan memberikan makanan
untuk ku.

"Aku tidak butuh makanan, biarkan
aku mati itu kan keinginan kalian?"
Ucap ku.

"Aku tidak ingin kau matim"

Terdengar suara seorang yang
Sangat familir yang tidak lain
Adalah alex.

Aku tersenyum sinis dan mengatakan
Pada nya bahwa itu hanya kata-kata
pemanis dan akan berakhir pahit.

Alex pun meminta prajurit keluar
Dan membiarkan mereka berdua.

Alex mendekati ku dan menyodorkan
makanan untuk ku.

"Aku tidak butuh makanan ini yang
Aku butuhkan hanya kematian,"ucap
Ku melempar makanan itu.

"Kematian mu masih lama jadi
bersabarlah sebentar dan aku
akan melepaskan mu untuk
sementara waktu dan kau tetap
dalam pengawasan ku," ucap Alex
Dengan penuh penegasa.

"Apa maksud mu?" ucap ku tak
Mengerti maksud nya.

Dia diam membisu sambil terseyum
sinis menatap ku, lalu dia menyeretku
dengan kasar menuju kamar nya
Lalu dia melemparku begitu saja.

"Kau bebas dalam beberapa waktu,
  tapi kau tetap berada di dalam
  pengawasan ku!!" ucap Alex tegas.

Aku terdiam dan menatapnya
dengan tajam, aku berpikir ini
adalah kesempatan ku untuk
lari dan tak akan pernah kembali.

"kau boleh bergembira tapi
Kegembiraan itu hanya sementara
Dan akan berujung menyakitkan"ucap
Alex dalam hati sambil terseyum
Sinis.

Tapi setelah di pikir-pikir pasti
Ada sesuatu yang dia ketahui
Tentang diri ku, maka dari itu
Dia tidak menyiksa ku.

"Apa yang kau rencanakan?"ucap ku
berdiri mendekati nya.

"Perlukah aku mengatakan padamu?" Ucap alex sambil terseyum sinis.

"Katakan padaku! Apa yang kau
rencanakan!"ucap ku marah.

Dia mendekati ku dan membuat ku
Terjatuh lalu dia menindihi ku.

"Suatu saat kau akan menyadari
Nya, ketrin"ucap alex mencekik
Leher ku.

"Lepas....kan!!!"ucap ku dengan suara
Paru baya.

"Aku tak akan pernah membuat
Hidup mu bahagia, ingat itu!"ucap
Alex dengan tatapan tajam lalu
Pergi.

"AKAN KU BALAS PERBUATAAN
MU!!!"ucap ku berteriak sambil
Menatap kepergian nya.

Dan sekarang aku berpikir bagaimana
cara nya agar aku bisa pergi dari sini.

Aku pun berjalan menuju jendela
Dan berharap jendela itu satu-satu
Nya jalan keluar ku ternyata itu
Hanya harapan semata karena
Prajurit sedang berpatroli di segala
Sudut.

Kreeekkkk

Terdengar pintu terbuka, aku pun
langsung menutup gorden.

"Permisi, ini ada pakaian untuk
Anda"ucap pelayan.

Aku pun langsung mengambil
Pakaian itu dan menutup pintu.

Setelah dipikir-pikir, ruang bawah
Tanah bisa digunakan untuk jalan
Keluar dan yang harus aku lakukan
Sekarang adalah menyamar menjadi
Pelayan agar aku bisa keluar.

Aku pun langsung bergegas
Berpakaian dan pergi menuju
Kamar para pelayan, jujur saja
Rasa nya kaki ku tak bisa melangkah
Dan badan ku terasa sangar rapu
karna siksan itu dengan sekuat tenaga aku
Mencoba untuk terus berjalan,karna
Ini satu-satu nya harapan ku untuk pergi dari kerajaan ini.

Sesampai di depan kamar para
Pelayan dan prajurit, aku binggung
kamar yang mana yang harus aku
Masuki.

Krekkkkk...

Terdengar suara pintu terbuka
Karna aku kebingungan dan ketakutan
akhirnya aku memasuki kamar entah
Kamar siapa ini yang penting aku bisa bersembunyi.

Jantung ku berdebar tak karuan
Dan perasaan cemas menghantui
Diri ku.

"Syukur lah tidak ketahuan"ucap
Ku sambil mengelus dada.

Saat dilihat-lihat ternyata ini kamar
Prajurit jika pun aku menyamar menjadi
prajurit aku pasti akan ketahuan dan
Satu-satu nya cara adalah menjadi
Pelayan.

Kreeekkkk.

Pintu terbuka sontak aku terkejut
Dan langsung bersembunyi.

Prajurit itu merasa ada sesuatu
Yang menganjal karna ada aroma
Darah yang sangat menyengat.

Tanpa ku sadari luka bekas siksaan
Itu mengelupas dan menimbulkan
Darah.

Aku langsung menggosokan darah
Itu, tapi tak ada guna nya karna darah
Itu terus mengalir dan mengalir pada
Akhirnya dengan sangat terpaksa aku
Mengisap darah ku.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Terdengar suara seseorang yang
Membuat ku menghentikan aktivitas.

Hanya satu kata yang ada di pikiran
Ku, yaitu lari.

Dengan cekatan dia langsung
Mencengkaram tangan ku dan
Membawa ku ke ruangan alex
Sesampai disana dengan kasar
Nya dia melempar ku di hadapan
Alex lalu dia pergi.

"Hei, manis"ucap alex berjongkok
Sambil meminum segelas darah.

Aku hanya bisa menatap nya dengan
Sinis sambil mengepalkan tangan.

"Jika pun tupai masuk kedalam
Perangkap walaupun disana ada
Celah untuk keluar tetap saja celah
Itu menjadi petaka untuk dia, kau
mengertikan maksud ku"ucap alex.

Beraninya dia meremehkan ku
Lihat saja nanti, hidup nya pasti akan
Menderita karna jika dia membunuh ku
hancurlah kehidupannya, nyawa
Ku ini adalah petaka untuk nya.

"Diriku adalah petaka untuk mu
Bukan diri mu petaka untuk ku"
Ucap ku sambil terseyum sinis.

NEXT

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience