Aira menjengah biliknya sebelum masuk . Dia melihat tiada siapa-siapa pun di dalam . Terus dia masuk dan mengunci pintu .
Dia meletakkan begnya dia tepi rak bajunya . Terus dia merebahkan dirinya di atas katilnya . Rindu jugak pada katilnya sendiri .
Baru dia hendak terlelap , tiba-tiba pintunya diketuk kuat dan seperti ada orang menedangnya .
Setahu dia , tiada sesiapa seberani itu buat pada pintu kesayangannya . Pelik jugak dia .
" Woi , siapa kunci pintu ni ? Susah betullah aku nak masuk dalam . "
" Siapa ? " Aira bertanya .
" Kau tu siapa ? Tiba-tiba je masuk bilik orang , siap kunci pintu pulak tu . "
' WHAT ?! Bilik dia ? Manusia manalah sesat kat dalam rumah ni ? Kurang ajar betullah !!! ' amarah Aira dalam hati .
Baru dia hendak membalas kata-kata orang itu , mamanya bersuara .
" Airil janganlah marah-marah macam ni lagu-lagi Airil tendang pintu kesayangan dia tu , Aira lah dekat dalam tu . Dia baru balik ni . "
" Aira ? Patutlah . "
" Kenapa ? "
" Suara dia macam Aira tapi Airil rasa macam tak , tu yang ragu-ragu . "
' WAIT ! Dia still tinggal dekat sini ? Aduh mamat ni ' ujar Aira dalam hati . Dia sudah bersila di atas katil sambil menyilang tangannya di tubuh . Geram!!!!
Tiba-tiba pintu dibuka dengan kunci pendua . Terus berubah mukanya menjadi marah .
Khairil terkejut melihat muka Aira yang sudah berubah menjadi marah dan merah-kemerahan .
' Aduh , mama pulak dah turun bawah . ' desis Aira dalam hati .
" Hai ! "
' Hai je ? Selama sebulan ni tak call aku , tak mesej aku ke apa , hai je ? ' marah Aira dalam hati .
" hhhmmm " balas Aira .
'hhhmmm je ? Wah dia ni . ' omel Khairil dalam hati .
" Kau bila sampai ? "
" Baru . "
" Ohhh..."
' Aduh , balas pun sepatah macam mana nak berbaik ni . ' ujar Khairil dalam hati .
" Woi . "
" Ye ? "
" Aku ingatkan kau dah balik rumah kau , tempat asal usul kau ruapanya masih tinggal dekat sini . "
" Aku ada balik rumah family aku jugak tapi ibu dengan abah aku suruh duduk sini , tunggu kau jadi aku tunggu lah. "
" Buang masa kau je , tak ada gunanya . "
" Ada , ni kau dah balik . "
" Kau dari mana ? "
" Aku dari taman , baru balik jogging . "
" Patutlah bau busuk . "
" Busuk eh ? Biasalah berpeluh . "
" Dah pergi mandi , busuk kau makin lama makin kuat . "
" Eh ye ke ? Aku bau biasa je . "
" Pergi mandi sekarang sebelum aku keluar balik dari rumah ni . "
" Okay-okay , relax Aira . "
Terus Khairil ke bilik mandi , sebelum itu sempat dia mengambil tuala mandinya .
Aira hanya menjeling sahaja . Geram dia tak habis lagi . Terus dia mengambil aerphone serta telefon bimbitnya yang berjenama iphone di dalam beg tangannya . Kemudian , dia mengambil laptop serta beberapa fail berkenaan proposal untuk client pentingnya di dalam beg laptop .
Selepas itu , dia terus keluar dari biliknya dan menuju ke ruang tamu di aras biliknya berada . Senang citer , ruang tamu tu sebelah biliknya .
Dia terus menyambung kerjanya sambil mendengar lagu .
Sedang aku menaip di keyboard , tiba-tiba ada orang menanggalkan earphone di telinga ku .
Aku melihat , papa rupanya . Terus aku menyambung kerja ku .
" Aira , kenapa bawak balik kerja ni ke ruamh ? Kerja ni kan hal pejabat . "
" So ? "
" Ni rumah untuk rehat-rehat . "
" Setiap masa yang berjalan , it's very important for me . "
" Aira please , stop do your work . "
" Papa , Aira kena siapkan proposal ni as soon as possible . Proposal ni untuk client penting kita , AQ Holdings jugak yang untung dapat client tu . "
" I know but...."
" No but but , jangan kacau Aira . "
" You are change . "
" Menantu lelaki kesayangan papa itu lagi lah dah berubah , Aira rasa dia tu bukan Khairil Nizam yang Aira kenal . Dia tu orang lain . "
" Dia still suami Aira , Aira kena tahu tu . "
" Dan dia juga perlu tahu yang Aira ni isteri dia . Papa rasakan , dia tu dah terima Aira ni sebagai isteri dia ke belum ? Belum kan ? So buat apa Aira terima dia sebagai suami Aira . "
Terus Tan Sri Aidil meletakkan earphone milik Aira di atas meja dan memeluk Aira . Sungguh hati tuanya tumpang kesian pada anak sorangnya ini.
" Apa ni pa ? Let me go , i must finish my work as soon as possible . "
" Jangan paksa diri Aira , papa tahu Aira buat ni sebab Aira tak nak berjumpa dengan Airil . Aira takut yng Aira akan menangis lagi disebabkan dia kan ? "
Aira terkejut . Papanya memahaminya tapi cepat-cepat dia mengelak . Dia cuba berdalih .
" Apa yang papa merepek ni ? Aira okay je lah . "
" No , you are not . "
Dia tak dapat menahan air matanya , terus dia mengalirkan air matanya mengalir dan memeluk papanya . Sungguhnya dia terlalu sedih .
" Papa , Aira tak kuat . Aira terlalu rindukan dia sampai rindu ni terlalu berat Aira nak pikul . Memang Aira mengaku yang Aira saja sibuk diri sebab tak nak berjumpa dengan dia . Hari-hari Aira tengok gambar kahwin kami dulu , hari-hari Aira tengok cincin kahwin kami , hari-hari Aira pesan dekat baby supaya jangan takut kalau tak dapat kasih sayang daddy dia , Aira sentiasa cuba tenangkan dia tapi Aira ? Hati , perasaan , jiwa Aira sendiri pun tak tenang . "
" Papa faham Aira , sedih sangat bila orang yang kita sayang khianati kita . "
Aku terus menekam wajahku di dada bidang papa aku . Aku terus-terusan menghaburka tangisan aku tanpa memikirkan orang lain .
Disebalik tembok , Khairil turut mengeluarkan air mata . Luluh hatinya mendengar luahkan Aira . Sebenarnya , dia tidak pernah berpura-pura dengan Aira .
Dia mengaku , mula-mula dia dapat tahu yang dia ni suami Aira , dia tak nak terima tapi setiap layanan Aira , pandangan Aira , senyuman Aira , dia jadi terima Aira tapi Aira masih belum tahu itu . Dan ingatannya tentang Aira sikit demi sedikit ada yang sudah dia ingati tapi belum sepenuhnya .
Share this novel