Series
14365
"AAAAA!!!"
"Mmppp"
Merasa panik karena melihat bela berteriak kencang,orang itu langsung membekap mulut bela dan menyudutkan tubuh gadis itu di pintu.
"Sstt...jangan berisik?!"
"Mmpphh" Dengan hentakan keras bela melepaskan bekapan Adnan.
"kak Adnan apa-apaan sih?" ucap bela menatap kesal laki-laki dihadapannya.
Bukannya merasa bersalah Adnan justru tampak tersenyum melihat kekesalan tunangannya itu.
"cantik?" puji Adnan.
Bela yang tadinya merasa kesal langsung dibuat salting dengan ucapan Adnan.
"apaan sih kak.gak jelas deh?" Adnan tidak merespon.laki-laki itu terus menatap bela dengan tatapan yang sulit diartikan.
"udah,ayo turun.cookiesnya udah jadi tuh?" merasa tidak nyaman ditatap seperti itu oleh Adnan,bela pun berniat keluar dari kamar.namun saat dirinya hendak melangkah,Adnan kembali menarik tangannya.
"bel?" Adnan terdiam sejenak sementara bela menatap bingung laki-laki dihadapannya.
"apa yang harus aku lakukan supaya kamu percaya kalau aku serius dengan kamu?" ucapnya.seketika bela terbelalak.
"k-kakak kok gitu ngomongnya?" hati bela mendadak was-was.kenapa tiba-tiba Adnan bertanya seperti itu kepadanya??apakah Adnan sudah mendengar percakapannya dengan Vania di cafe tadi.
"kakak denger obrolan aku sama Vania ya?" tanya bela penuh kehati-hatian.
Adnan tersenyum kecut,kemudian menundukkan kepalanya sambil mengangguk.
Duaarr....benar saja kan.apa yang ditakuti oleh bela terjadi juga.adnan benar-benar mendengar percakapannya dengan Vania.
"k-kak.m-maaf.a-aku-"
"bel..." Adnan menegakkan kembali kepalanya lalu mengambil satu tangan bela dan menempelkannya di pipinya.
"aku tau perasaan aku ke kamu itu terbilang cepat.tapi demi Tuhan,aku sangat serius dengan perasaan aku ini,bel?" ucapnya.
"aku..tulus mencintai kamu?" Adnan menatap bela dengan penuh cinta.
Bela terdiam menatap sepasang mata adnan.kalau boleh jujur.bela juga punya perasaan yang dalam kepada laki-laki tersebut.dan cuma Adnan yang mampu membuat hatinya hangat dan nyaman.namun disisi lain ada hal yang bela takuti.bela takut kalau Adnan akan bersikap sama seperti gilang.yang tiba-tiba saja pergi disaat Vania mencintainya.
"a-aku..."
"bel.kalau kamu takut aku seperti Gilang,maka jawabannya adalah TIDAK.aku sama Gilang memang sahabatan.tapi BUKAN berarti aku akan bersikap sama seperti dia.aku,ya aku bel.aku berbeda dengan Gilang?"
"coba kamu ingat,gimana aku ke Vania dulu.aku tulus dengan vania.bahkan aku tiap hari berdoa supaya Vania bisa membalas perasaan aku waktu itu.sampai akhirnya tuhan menyadarkan aku,bahwa Vania dan aku tidak ditakdirkan untuk bersama.dan mengalihkan perhatian aku ke kamu.intinya sekarang tujuan aku adalah kamu bela.bukan Vania lagi atau pun wanita lain.cuma kamu yang ada di hati kamu,bel?" ucap Adnan dengan penuh keseriusan.
"aku...sangat...mencintai kamu..." lanjutnya.
Bela terdiam,hatinya sangat tersentuh dengan semua ucapan Adnan barusan.
"maafin aku kak hiks.." bela langsung memeluk erat tubuh adnan.
"maaf udah ngeraguin perasaan kakak...hiks...a-aku...aku juga cinta sama kak Adnan hiks.." mendengar hal tersebut membuat Adnan langsung tersenyum lalu membalas pelukan bela.
"ssttt...udah.jangan nangis.nanti cantiknya ilang loh?" ucap Adnan.yang berhasil membuat bela langsung menelusupkan wajahnya didada bidang adnan.
Laki-laki itu sontak terkekeh kemudian mempererat pelukannya pada bela.
"sayang?"
"hm"
"makasih ya udah balas perasaan aku?" bela pun mengangguk pelan.
"bel?"
"jangan pernah tinggalin aku ya?" bela mendongakkan kepalanya menatap Adnan.
"selama kak Adnan masih ingin aku disisi kakak.aku gak akan pergi ninggalin kakak?" jawabnya.
Adnan tersenyum lalu menghapus buliran air mata bela,setelah itu dia menundukkan kepalanya mengecup bibir pink bela.
"terimakasih?"
=============
Ibu Hanna sibuk mempersiapkan makan siang dimeja makan.begitu banyak makanan yang ibu hana masak hari ini.mulai dari makanan kesukaan Gilang,kesukaan Raisa hingga kesukaan cucu kesayangannya itu tersaji di sana.
"hmm...wanginya enak banget.nenek masak apa?" tanya Nadia yang baru saja datang ke ruang makan bersama dengan Raisa.
"nenek masak banyak siang ini.termasuk makanan kesukaan kamu?" jawab ibu Hanna.
"asyiiikkk...makasih nenek?" ucapnya.dengan begitu antusiasnya Nadia berlari menuju meja makan kemudian langsung menduduki salah satu kursi disana.
Raisa tersenyum lalu melihat ke arah makanan yang dimasak oleh mama mertuanya itu.
"bunda kenapa gak bilang sama aku kalau mau masak sebanyak ini.aku kan bisa bantu bunda masak?" ucap Raisa yang merasa tidak enak hati karena tidak ikut membantu ibu Hanna memasak makan siang.
"gak apa-apa sayang.bunda emang sengaja gak bilang sama kamu.bunda gak mau Kamu kecapean apalagi kamu kan baru sampai di jakarta.kasian dedek bayinya nanti?" jelas ibu Hanna yang berhasil membuat Raisa tersenyum sambil mengelus perutnya.
"oh ya bun.bunda ada liat mas Gilang gak.dari tadi aku gak liat mas Gilang?" tanya Raisa.
"mungkin ada di taman belakang.coba kamu cek aja?" Raisa tampak mengangguk paham.
"ya udah.kalau gitu aku cari mas Gilang dulu deh?" Raisa hendak berjalan namun dipanggil lagi oleh ibu Hanna.
"tolong sekalian panggil ayah ya.kita makan siang bareng?" pintanya kemudian Raisa kembali menganggukkan kepalanya.
"iya Bun?" ucapnya.
==================
Sedangkan ditaman belakang terlihat Gilang duduk dikursi panjang sambil menikmati pemandangan disana.
"apa yang sedang kamu pikirkan Lang?" ucap pak Gunawan yang baru saja datang menghampirinya.
Gilang sedikit tersentak lalu segera melihat ke arah sang ayah yang sudah berdiri di sampingnya.
"aku mikirin apa juga bukan urusan ayah?" ucap Gilang ketus kemudian langsung mengalihkan perhatiannya ke arah lain.
Disisi lain,Raisa yang samar-samar mendengar suara percakapan sang suami dengan ayah mertuanya itu langsung menuju ke tempat mereka berada.
"kenapa kamu masih ketus sama ayah hm,,kamu masih marah karena ayah gak restui hubungan kamu dengan gadis itu.atau ka-"
"CUKUP YAH!!" Seru Gilang yang kemudian langsung berdiri menghadap sang ayah.
"jangan pernah bawa-bawa dia dalam hal apapun itu!!" tekan Gilang sambil menatap tajam pak gunawan.sementara yang ditatap tajam hanya tertawa sinis.
"ini yang ayah gak suka dari gadis itu.dia bawa pengaruh buruk untuk kamu lang.dia yang udah buat kamu semakin membangkang dengan ayah?" pak Gunawan kini balas menatap tajam sang anak.
Gilang mengepalkan kedua tangannya.marah,jelas.gilang benar-benar tidak suka dengan apa yang sudah diucapkan oleh ayahnya itu.vania bukanlah pengaruh buruk untuk dirinya.justru Vania lah sumber kekuatannya untuk tetap hidup waras sampai detik ini.
"Dia bukan pengaruh buruk yah.dia gadis yang sangat baik,dan Gilang sangat mencintai dia,Hari ini,esok dan selamanya.hati Gilang cuma untuk dia.camkan itu!!" ucap Gilang penuh penegasan.
"Jaga ucapan kamu Lang!!.kamu adalah suami raisa!!..dan bahkan saat ini Raisa sedang mengandung anak ke dua kamu!!..gak sepantasnya kamu bicara seperti-"
"aku menikahi Raisa atas dasar paksaan ayah.bukan karena cinta,INGAT ITU!!"
"KAMU!!"
Disisi lain,tepatnya di balik pintu Raisa yang mendengar semua percakapan anak dan ayah itu tanpa sadar dia meneteskan airmata nya.hatinya begitu sakit ketika mengetahui kalau ternyata sang suami masih mencintai mantan kekasihnya itu.
"sebegitu besarnya kah cinta kamu dengan gadis itu mas.sampai kamu benar-benar gak mau membuka hati untuk aku,istrimu?" lirih Raisa dalam hatinya.
Gilang segera mengambil ponselnya yang ada di kursi.dia hendak pergi dari sana.namun sebelum melangkah pergi Gilang berkata sesuatu kepada sang ayah.
"dulu ayah bisa ngatur-ngatur kehidupan aku.tapi tidak untuk sekarang.paham!!" Setelah berkata demikian Gilang langsung melangkahkan kakinya memasuki rumah.namun saat diambang pintu Gilang tidak sengaja melihat keberadaan raisa di sana.
"m-mas?" Raisa buru-buru menghapus air matanya.
"ngapain kamu ada disini??kamu nguping??" Sebenarnya Gilang tidak perduli kalau Raisa mendengar semua percakapannya tadi.justru itu sangat bagus setidaknya Gilang tidak perlu cape menjelaskan kepada Raisa perihal perasaannya saat ini.
"m-maaf mas ta-tadi aku..."
"sudah lah.saya juga gak perduli?!'' tanpa permisi Gilang langsung beranjak pergi meninggalkan sang istri.
"mas mau kemana??" seru raisa.namun tidak dihiraukan oleh Gilang.
Tidak lama datanglah pak Gunawan menghampiri menantu kesayangannya itu.
"Raisa,kamu-"
"ayah?" Raisa langsung memeluk pak gunawan.tangis wanita itu langsung pecah seakan menumpahkan semua beban dihatinya.
"Sstt...jangan nangis sayang.ayah janji,akan buat Gilang sadar dan kembali kepada kamu sepenuhnya?" ucap pak Gunawan seakan mengerti apa yang sedang menjadi beban pikiran Raisa.
============
Rika baru saja keluar dari sebuah minimarket.dengan membawa kresek belanjaan dikedua tangannya gadis itu berjalan kearah mobilnya yang terparkir di depan minimarket.
"Rika?" panggil seseorang.rika pun menoleh dan melihat siapa sosok yang telah memanggil namanya itu.
"Jason?" seru Rika.
Jason tampak tersenyum manis kemudian segera menghampiri Rika yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.
"loe masih disini??gue pikir loe udah balik ke Surabaya??" ucap Rika yang masih setengah kaget melihat kehadiran Jason di tempat tersebut.
"rencananya nanti malam saya akan balik ke Surabaya?" jawabnya.
"Kamu lagi apa?" lanjut Jason bertanya kepada gadis cantik didepannya.
"biasa.beli cemilan sama keperluan dapur??loe sendiri ngapain ada di sini??loe gak lagi mata-matain gue kan?" ucap Rika sambil menatap Jason penuh selidik.jason terkekeh lalu menarik lembut hidung mancung milik Rika.
"kamu ini.kenapa mikir kayak gitu??saya cuma kebetulan lewat aja kok.terus liat kamu disini?" jelasnya.
"owh...kirain?" ucap Rika.
"hari ini kamu sibuk gak?" tanya jason.rika menggeleng cepat.
"gak tuh.kenapa??" ucap Rika balik bertanya.
"gapapa.cuma mau main aja?" jawab jason.rika kembali menatap sosok tersebut penuh selidik.
"saya bosen.gak tau mau kemana lagi?" lanjut laki-laki itu.
==========
Rika dan Jason kini sampai dirumah yang mereka tuju.setelah turun dari mobil Rika langsung mengambil barang belanjaannya yang ada di bagasi mobil.
"biar saya yang bawa?" Jason segera mengambil alih semua kantong belanjaan Rika.
Selagi jason membawa belanjaannya Rika pun bergegas membuka pintu utama rumahnya.
Sekilas Jason melihat keadaan didalam rumah Rika,terlihat sangat sepi setelah itu menatap gadis tersebut penuh tanya.
"bokap sama nyokap gue lagi pergi ke luar kota dari dua hari yang lalu.gue cuma sendirian di sini?" jelas Rika seakan paham dengan apa yang ingin ditanyakan oleh Jason.
"sayang sekali ya.padahal saya mau kenal dekat dengan calon mertua saya?" cicit Jason.
"ngomong apa loe barusan?" Rika yang hendak melangkah tiba-tiba saja tidak jadi karena samar-samar mendengar ucapan Jason.
"tidak ada.emangnya saya ngomong apa?" elak jason.
"CK!!!..jelas-jelas tadi gue denger loe gumam?!" ucap Rika.
"saya gak bilang apa-apa rika?" Jason masih mengelak ucapannya tadi lalu segera memberikan kantong plastik belanjaan yang ada di tangannya kepada Rika.
"sebaiknya sekarang kamu ambilkan saya minum.saya haus sekali?" titah Jason tanpa rasa malu.
Rika lagi-lagi mendelik tajam ke arah Jason.
"wait,loe barusan nyuruh gue?!" dengan polosnya Jason menganggukkan kepalanya.
"Yes,bukankah saya tamu disini??ingat,rika.tamu adalah raja?" ucap Jason.
"timi idilih riji?serah loe deh.sekalian aja anggap rumah ini rumah loe?" balas gadis itu dengan hati kesal.
"tanpa kamu pinta pun saya bakal anggap rumah ini seperti rumah saya?" Rika memutar bola matanya dengan malas.
"mau minum apa loe??kopi,teh,su-"
"jus mangga?" jawab Jason cepat.
"ya udah.duduk aja dulu?" Rika pun segera berjalan menuju dapur untuk menyiapkan minuman yang diinginkan oleh tamu tak diundang nya itu.
============
"ini minuman yang loe minta?" rika menaruh segelas jus mangga Buaran nya di atas meja.
"terimakasih?" Jason segera mengambil gelas berisikan jus tersebut kemudian meminumnya beberapa teguk.
"enak juga jus buatan kamu?" puji laki-laki itu.rika tampak tersenyum,namun senyuman itu terkesan memaksa.
"udah minum kan loe,kalau gitu sekarang loe boleh balik ke hotel?" ucap Rika diakhiri kibasan tangannya seolah mengusir Jason.
"CK!!..rika.saya itu baru datang.dan bukannya tadi saya bilang ya.saya itu butuh teman?" Rika menggeleng cepat lalu segera menarik tangan Jason.
"jass,please.ini hari libur.gue mau me time?" kali ini giliran Jason yang menggelengkan kepalanya.
"gak mau.saya butuh teman Rika?" tolaknya.
"jass!!!"
"Rika!!"
Rika berdecak kesal dan hendak melangkah pergi.namun dengan cepat Jason menarik tangan rika.hingga gadis itu terjatuh tepat di pangkuannya.
DEG
Rika dan Jason saling berpandangan,dengan jarak wajah mereka yang sangat berdekatan.entah siapa yang memulai.kini bibir keduanya sudah saling menempel.
"Emmhh...jass..." desah Rika kala Jason mencium bibirnya penuh gairah.
Rika akui Jason adalah best kisser.cuma Jason yang mampu menaikan gairahnya dalam sepersekian detik.
"Mmpphh" Rika membalas ciuman Jason tidak kalah ganas.kedua tangannya mulai merambat naik ke leher Jason.
Ciuman panas berlangsung lama.setelah merasa stok udara menipis mereka pun menyudahi ciumannya.
"i love you,rika?"
Share this novel