" Wah perisa baru ni. Beli la " Iqlima tersengih.
Kakinya segera melangkah ke kaunter bayaran
" Berapa semuanya ni bang? "
" 32 ringgit " kata lelaki itu
" kejap ye. mana beg duit aku ni. tak kan la tertinggal kot.hishhh " Iqlima merungut. Habissla.
" Cepat sikit . Ramai lagi yang beratur ni "
" Jap jap.Rasanya ada kat sini tadi "
" Er takpa bang biar saya bayar " kata lelaki itu
" Eh tak pe la encik. Susah susah je " kata Iqlima
' fuh nasik baik. memang rezeki tak salah alamat betol. terima kasih ya Allah'
Iqlima mengangkat mukanya dan...
" Ehhh kau " Iqlima ternganga
" Apa? " Tuan Arif Daniel mengangkat kening selepas itu dia pergi setelah selesai membuat pembayaran
" Woii jangan pergi lagi woi " kata Iqlima
" Apa masalah kau ni "
" Ek eleh. Apa masalah kau ni " Iqlima mengajuk percakapan Arif Daniel
" Kau ni. Tak reti bersyukur kan. aku dah tolong kau tadi. cakap la terima kasih " kata Arif
Iqlima terdiam
" Ye la terima kasih "
" tapi macam mana kau beli kat kedai ni jugak ea ? " tanya Iqlima
" Apa salah ke ? " marah Arif
" Tak ada la.Kau kan orang kaya. asal barang beli dekat mini market ni ? kenapa tak beli dekat mall ke? " ujar Iqlima
' Aku tahu ni pun sebab budak-budak tu yang cakap kau kaya. ada driver sendiri. '
" hoi kau ingat aku ni jenis yang suka menunjuk ke ha? aku bukan macam tu la ,"
" Ahhh apa apa je la. Ni aku tak nak terhutang budi dekat kau. " kata Iqlima
" So Tuan Arif Daniel satu hari nanti aku akan balas balik budi kau. bye.assalamualaikum " Iqlima pergi setelah mengucapkan hal itu
Arif tersenyum dengan kata-kata Iqlima
' Baik Iqlima. Aku tunggu
Share this novel