"guys!!!...liat deh!!"
Dengan perasaan senang Vania menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya kehadapan bela,Gita,dan juga Rika.
Para sahabatnya yang kala itu sibuk main hp di lorong kampus langsung beralih melihat ke tangan Vania.
"Astaga?!..Nia...l-loe dapet dari mana tuh cincin?!" Tanya Gita memandangi cincin tersebut.
"*Njir!!!!....itu pasti dari pak Gilang kan?!" Ucap bela.
Rika yang amat penasaran segera mengambil tangan Vania dan melihatnya dengan seksama.
"L-loe dilamar Nia?" Rika menatap fokus sang sahabat.
Vania mengulum senyumnya kemudian mengangguk kepalanya malu-malu.
Dalam hitungan detik bela,Gita dan Rika berteriak histeris lalu segera memeluk Vania bergantian sambil tertawa bahagia.
"Selamat ya?!" Ucap bela kegirangan.
"Aaaa...gue iri deh sama loe?" Rika mencubit gemas pipi sahabatnya itu.
"Akhirnya tuh dosen berani juga buat seriusin loe?" Timpal Gita.
Vania tersenyum manis."makasih ya guys...gue juga gak nyangka banget kalau Gilang bakalan kasih gue cincin ini semalem?" Ucap vania memandangi cincin pemberian gilang.
"Semoga aja loe sama pak Gilang cepet naik kepelaminan ya.gue penasaran,nanti anak kalian bakalan kayak gimana??" Bela berangan-angan tentang anak yang akan dilahirkan oleh Vania.
"Pastinya kalau cewek bakalan cantik banget kayak nia.dan kalau cowok bakalan ganteng banget kayak pak Gilang?" Jawab Rika.
Mendengar para sahabatnya berimajinasi Vania pun ikut mengimajinasikan hal tersebut.pasti bakalan menggemaskan sekali keluarga kecil mereka nanti.
"Gue minta do'a yang terbaik ya dari kalian?" Ucap Vania.
"Tentu aja nia.kita sebagai sahabat loe pasti bakalan do'ain yang terbaik buat loe?" Jawab Gita.
Vania merasa terharu.dirinya benar-benar beruntung sekali dipertemukan para sahabat yang tulus seperti mereka semua.
============
Seperti biasa malam ini Gilang disibukkan dengan berkas yang menumpuk di meja kantornya.walau sudah merasa sedikit lelah tapi Gilang harus tetap menyelesaikan semua pekerjaannya agar bisa mengajar besok.
Dddrrt...
Hp gilang bergertar.sejenak Gilang meninggalkan berkasnya untuk menerima panggilan masuk di hp nya.
"Halo" ucapnya.
"Ha-halo mas....ssshhh..." Gilang mengerutkan kedua alisnya lalu melihat siapa yang meneleponnya malam-malam begini.
"Raisa???apa ini kamu???" Tanya laki-laki itu.
"I-iya mas...ini aku.raisa?" Jawab gadis tersebut.
"Ada apa telpon saya malam-malam gini?" Tanya gilang lagi.
"Mas...ssshh...bisa tolong aku gak.a-aku keleset dikamar mandi.ssshhh....kaki aku sakit banget.aku sendirian di apartemen.mama sama papa siang tadi balik ke Surabaya?" Ucapnya.
"Sebentar,saya telpon bunda dulu.biar dia ya-"
"Ja-jangan mas?!" Potong Raisa.
"Bukan apa-apa.ini udah malem banget mas.aku takut Tante Hanna udah tidur.aku gak mau ganggu dia.gimana...kalau mas aja yang datang kesini?" Pintanya.
"Saya juga gak bisa Raisa.pekerjaan kantor saya masih banyak?" Ucap Gilang.
"Raisa mohon mas...mas Dateng ya.sakit banget ini mas kaki aku.awws..." Gilang menghela nafas panjang.sebenarnya Gilang sangat malas untuk datang ke sana.terlebih lagi ini sudah malam.gilang takut akan menjadi fitnah nantinya.tapi disisi lain Gilang juga merasa kasihan kepada raisa.gadis itu pasti merasa kesakitan di apartemen.
"Baiklah,saya akan kesana?" Ucap Gilang.
"Makasih ya mas.kode apartemen Raisa 071299.raisa tunggu?" Setelah berkata demikian Gilang pun mengakhiri panggilan telepon tersebut dan bergegas pergi.
Sementara di apartemen Raisa terlihat tersenyum licik memandangi hpnya."kena kamu mas?" Gumamnya.
=============
Dengan sedikit tergesa-gesa Gilang mendatangi apartemen yang ditinggali oleh keluarga raisa.setelah menekan kunci kode apartemen,Gilang langsung memasuki apartemen tersebut.
"Raisa!!...kamu dimana!!" Seru Gilang mencari keberadaan Raisa.
"Raisa disini mas?" Jawab Raisa berteriak kencang.
Gilang langsung berjalan menuju sebuah kamar yang terletak tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Raisa?" Panggil Gilang.
"Iya mas?" Dengan sedikit ragu Gilang membuka kamar tersebut kemudian berjalan menuju kamar mandi.
"Mas Gilang?" Terlihat Raisa duduk mengenakan bathrobe di samping bathtub sambil memegangi pergelangan kakinya.Gilang pun langsung menghampiri Raisa.
"Tolong Raisa mas...kaki Raisa sakit banget....kayaknya kekilir deh?" Raisa menunjukkan kakinya yang sakit
Gilang menyentuh kaki Raisa."aawwsshhh... pelan-pelan mas?" Ucapnya memelas.
"Jangan terlalu banyak bergerak?" Dengan perlahan Gilang menggendong Raisa ala bridal style.
Raisa mengalungkan kedua tangannya di leher gilang.dirinya sangat terkesima saat melihat ketampanan Gilang dengan jarak sedekat ini.
"Tampan?" Batin raisa.Gilang yang mengetahui kalau Raisa tengah memperhatikan wajahnya berusaha untuk mengabaikan gadis tersebut.
"Kamu disini dulu?" Gilang menaruh tubuh Raisa diatas ranjang.
"Apa kamu punya sesuatu untuk mengurut pergelangan kaki kamu.saya takut kalau dibiarkan saja nanti bisa bertambah parah sakitnya?" Tanya Gilang.
"A-ada mas.dilaci ada handbody.mas Gilang bisa pakai itu?" Tunjuk Raisa ke arah meja riasnya.
Gilang melirik ke arah laci yang ditunjuk oleh raisa.setelah itu mengambil barang tersebut.tidak lama Raisa melihat Gilang berjalan kearahnya lalu duduk di tepi ranjang berdekatan dengan dirinya.
"Tahan sebentar.mungkin ini bakalan sakit?" Ucap Gilang kemudian mulai mengurut pergelangan kaki Raisa dengan handbody.
"Aawwss...mas...s-sakit?" Rengek gadis itu sambil memegangi pergelangan kakinya.
"Sorry?" Kali ini Gilang sedikit mengurangi pijatannya.
Selagi Gilang sibuk dengan aktivitasnya,disisi lain Raisa justru terus memandangi sosok Gilang.
"Kenapa kamu ganteng banget si mas?" Puji Raisa dalam hatinya.
"Gak salah aku jatuh cinta sama kamu.kamu adalah laki-laki yang baik?" Tanpa sadar Raisa mengumbar senyumnya menatap Gilang.
Gilang melirik ke arah Raisa."Kamu kenapa??kok malah senyum-senyum sendiri?" Tegur gilang ketika mendapati gadis didepannya tersenyum menatap dirinya.
"Ah e-enggak papa ko mas?" Buru-buru Raisa menetralkan raut wajahnya.
"Coba kamu berdiri?" Perintah Gilang.
"Ah"
"Coba kamu berdiri Raisa?" Ulangi Gilang.
"O-oh.i-ya mas?" Dengan perlahan raisa menurunkan kakinya ke lantai.
"Gimana??masih sakit?" Tanya Gilang.
"Udah agak lebih baik sih mas.tapi masih kerasa sakit?" Raisa berjalan dengan tertatih-tatih di depan Gilang.
"Ya sudah.kalau sampai besok kaki kamu masih sakit langsung pergi ke dokter aja?" Ucap Gilang yang langsung diangguki oleh Raisa.
"Kalau begitu saya pamit dulu.saya harus menyelesaikan pekerjaan saya di kantor?" Gilang hendak beranjak namun dengan gerakan cepat Raisa mencekal tangan Gilang.
"Nanti dulu mas.raisa buatin minum dulu ya?" Ucapnya.
"Tidak usah repot-repot.terima kasih?" Gilang hendak beranjak lagi namun untuk kesekian kalinya Raisa menahan pergerakannya.
"Gak apa-apa mas.cuma air doang kok?" Raisa pun berjalan keluar kamarnya untuk mengambil air minum.
==============
Didapur Raisa membuatkan secangkir kopi hitam untuk gilang.setelah selesai menuangkan air panas kedalam cangkir Raisa terlihat mengambil sesuatu dari dalam laci.
"Maafin aku mas.cuma cara ini yang bisa aku lakukan untuk mendapatkan kamu seutuhnya?" Raisa melihat sekelilingnya memastikan tidak ada orang yang melihat aksinya.setalah merasa aman Raisa pun membuka bungkusan kecil tersebut lalu memasukkan serbuk putih itu kedalam kopi Gilang.
Sambil menunjukkan smirk nya Raisa mengaduk kopi yang sudah dia campur dengan obat perangsang dosis tinggi.kemudian segera membawanya ke kamar tempat Gilang berada.
============
"Ini mas kopinya.silahkan diminum?" Raisa menyerahkan secangkir kopi hitam buatannya kepada Gilang.
Sekilas Gilang melirik kopi tersebut sampai akhirnya laki-laki itu mengambil kopi pemberian Raisa dan meminumnya sampai habis tidak tersisa.
"Gimana mas??enak gak kopi buatan aku?" Tanya nya.
"Lumayan?" Jawab Gilang lalu menyerahkan cangkir kopi tadi kepada Raisa.
"Kalau gitu saya balik ke kantor dulu?" Gilang yang hendak beranjak tiba-tiba saja merasakan panas ditubuhnya.
"Kenapa mas?" Ucap Raisa pura-pura bertanya lalu menaruh cangkir tadi diatas nakas.
"Saya gak apa-apa kok?" Terlihat Gilang merenggangkan sedikit dasinya.
"Ada apa dengan tubuh ku?kenapa terasa panas sekali???" Batinnya.
"Mas Gilang kok keringet gitu???mas Gilang kepanasan ya??? bentar,aku nyalain AC dulu?" Dengan liciknya Raisa berpura-pura tersandung dan jatuh menindih tubuh Gilang.
Terlihat kedua insan berbeda jenis kelamin itu saling berpandangan.raisa yang memang berniat menjebak Gilang kini mulai melancarkan aksinya.
"Keringat mas banyak banget?" Dengan gerakan sensual Raisa mengelap keringat didahi laki-laki itu.
Gilang mengerang.entah kenapa sentuhan Raisa membuat sesuatu didalam tubuhnya bergejolak liar.
"Singkirkan tangan kamu Raisa?" Gilang segera menghentikan pergerakan tangan Raisa.walau dalam pengaruh obat perangsang,gilang tetap berusaha untuk fokus pada kewarasannya.
"Saya harus pergi?" Gilang bangun dengan sempoyongan.
"Jangan pergi mas.temenin Raisa dulu?" Raisa segera menarik dasi gilang.alhasil sekarang Gilang yang jatuh menindih Raisa.
Dengan nakalnya tangan Raisa meraba dada bidang Gilang dan bagian tubuh yang lainnya.
"shitt!!!...saya bilang.singkirkan tangan kamu Raisa!" Gilang berusaha untuk bangun kembali.namun usahanya kembali digagalkan oleh Raisa yang langsung menarik tengkuk nya.
Cup
Raisa menempelkan bibirnya dengan bibir Gilang.detik berikutnya gadis itu pun mulai memanggut bibir gilang dengan perlahan.
Sadar telah melakukan hal yang salah.gilang buru-buru menjauhkan kepalanya."ini gak benar raisa.saya udah punya kekasih?" Ucap Gilang.
Raisa menggeleng cepat."Raisa cinta sama mas.raisa ingin mas jadi milik Raisa seutuhnya.raisa juga tau kok kalau mas butuh bantuan Raisa sekarang ini?" Gilang menatap keheranan.dirinya sama sekali tidak mengerti apa yang sudah dikatakan oleh raisa.
Baru saja Gilang ingin bertanya,tapi Raisa kembali mencium bibir Gilang penuh gairah.
Tubuh Gilang semakin panas dingin menahan gejolak dalam tubuhnya.gilang yang awalnya terus menolak perbuatan tidak senonoh Raisa kini mulai menikmatinya.
"Eeemmmhh..." Raisa tersenyum puas dikala Gilang membalas ciumannya.
Adrenalin yang semakin meningkat membuat Gilang langsung mengangkat tubuh Raisa ke atas tubuhnya lalu membuka bathrobe yang dikenakan Raisa dan membuangnya ke sembarang tempat.kini Raisa hanya memakai pakaian dalam saja didepan Gilang.
"Aaahhhh?" Raisa yang semakin gila karena sentuhan Gilang berusaha memimpin permainan.raisa sengaja melumat leher Gilang dan memberikan tanda disana.
"Shitt!!!"
Dengan sekali hentakan Gilang menukar posisi mereka.kini laki-laki itu kembali menindih Raisa.
"Puaskan saya?" Gilang yang sudah benar-benar kehilangan akal sehatnya langsung menyerang Raisa dengan brutal.
=============
Waktu sudah menunjukkan pukul 09:00 wib.terlihat dua sosok laki-laki dan perempuan itu masih tertidur pulas di atas ranjang.sepertinya kedua insan tersebut sangat kelelahan menghabiskan malam panas mereka beberapa jam lalu.
"Eeegghh"
Raisa menggeliat tubuhnya dan berakhir memeluk tubuh polos Gilang yang ada disebelahnya.tanpa mereka ketahui disisi lain orang tua dari Raisa baru saja pulang dari Surabaya.
"Kok sepi ya pah???Raisa kemana yah??" Ucap ibu Elina sambil menaruh barang bawaannya di atas sofa.
"Mungkin dia masih tidur.coba aja dicek?" Balas pak Erlangga meminta sang istri mengecek kamar sang anak.
"Ya udah deh.mama ke kamar Raisa dulu kalau gitu?" Ibu Elina pun segera pergi menuju kamar Raisa .
Ceklek
"Raisa...mama pul-ASTAGA!!!...RAISA!!...GILANG!!!...APA YANG UDAH KALIAN LAKUKAN!!!" Seru ibu Elina yang terkejut ketika mendapati anak perempuannya tidur satu ranjang dengan seorang laki-laki.
Gilang tersentak begitu mendengar suara ibu elina.detik itu juga laki-laki itu pun bangun dari tidurnya diikuti Raisa setelahnya.
Sama halnya dengan ibu Elina,gilang juga dibuat kaget ketika mendapati dirinya tidur bersama dengan Raisa tanpa sehelai benang.
"Shit!!!...apa yang udah gue lakuin semalem!!" Batin Gilang kebingungan.
"Ada apa sih mah kok malah teriak-teriak?" Tanya pak Erlangga yang kemudian datang menghampiri sang istri.
"Liat apa yang udah anak kita perbuat pah...hiks.." tidak kuasa melihat hal tersebut ibu Elina langsung memeluk sang suami.
"KALIAN!!" Kedua mata pak Erlangga membola saat itu juga.
"O-om a-aku bisa jelasin?" Ucap Gilang.
"CEPAT PAKAI PAKAIAN KALIAN.SETELAH ITU TEMUI KAMI DIRUANG TAMU!!" Perintah pak Erlangga dengan tegas.
==============
Pak Erlangga menatap tajam kedua orang yang tengah duduk di sofa dengan kepala tertunduk dihadapannya.sungguh,dirinya tidak habis pikir dengan apa yang terjadi hari ini.baru beberapa jam dirinya meninggalkan Raisa di Jakarta,anaknya itu sudah melakukan hal diluar kendali.
KECEWA,jelas.
Hati orang tua mana yang bangga melihat anaknya bersetubuh dengan orang lain diluar pernikahan.
Pak Erlangga memang menjodohkan Gilang dengan anaknya.tapi bukan berarti Gilang dan raisa bisa melakukan hal kotor itu.
"Papa kecewa sama kamu,Raisa!!" Itu adalah kalimat pertama yang terlontar setelah 15 menit dirinya terdiam memandangi Gilang dan juga Raisa.
"Dan kamu gilang.om benar-benar gak habis pikir.bisa-bisanya kamu melakukan hal bejad itu kepada Raisa!!" Ucapnya.
"Ra-raisa benar-benar minta maaf pah.raisa udah buat mama sama papa kecewa.tapi Raisa mohon.jangan salahkan mas Gilang sepenuhnya.kita ngelakuin hal ini atas dasar suka sama suka?" Jelasnya.
Gilang terbelalak mendengar penuturan dari Raisa."gak om.itu gak benar.raisa yang jebak aku semalam?" Ucap Gilang membela dirinya.
Pak Erlangga menatap tajam ke arah putrinya."apa benar yang dikatakan oleh Gilang ,Raisa!!" Tanya pak Erlangga.raisa menggeleng cepat.
"M-mas Gilang yang rayu Raisa duluan pah?!" Bohongnya.
"Raisa!!.. kenapa kamu bicara bohong seperti itu!!..kamu yang rayu saya duluan!!" Gilang tidak habis pikir.bisa-bisanya Raisa memutar balikan fakta.jelas-jelas Raisalah yang menggoda dirinya semalam.dan dia juga yakin kalau Raisa sudah memberikan sesuatu pada minumannya sampai-sampai dirinya hilang kendali.
Belum sempat pak Erlangga marah-marah kembali.tiba-tiba saja pak Gunawan datang menarik tubuh Gilang dan menamparnya dengan kencang
"DASAR ANAK BRENGSEK!!!...BIKIN MALU KELUARGA!!" pak Gunawan tidak bisa lagi membendung kekesalannya terhadap Gilang.
"Udah yah...kasihan Gilang?" Dengan cepat ibu Hanna menahan sang suami yang hendak memberi Bogeman mentah di rahang sang anak.
"Cukup Bun!!jangan bela anak brengsek ini!!" Ucapnya kesal.
"Bunda tau Gilang salah.tapi bukan begini cara menghukumnya?" Pak Gunawan terlihat membuang nafasnya berkali-kali untuk menenangkan dirinya.
"Ayah gak mau tau.pokoknya tiga hari lagi kalian bertunangan?" Ucap pak Gunawan dengan lantang.
Gilang yang mendengar keputusan dari sang ayah merasa terkejut dan tidak terima.sedangkan Raisa,gadis itu malah tersenyum penuh kemenangan karena rencananya untuk mendapatkan Gilang sukses besar.
"Ayah gak bisa seperti itu ke Gilang?" Pak Gunawan sama sekali tidak mendengarkan ucapan sang anak.laki-laki itu malah memilih pergi meninggalkan apartemen sahabatnya.
Gilang segera beralih ke ibu Hanna meminta pembelaan dari wanita yang sudah melahirkannya itu.
"Bu-bun...to-tolong Gilang.gilang gak mau tunangan sama raisa.bunda tau kan kalau Gilang-"
"Maafin bunda lang.kali ini bunda gak bisa bela kamu.kamu harus tanggung jawab atas apa yang sudah kamu perbuat kepada Raisa?" Potong ibu Hanna yang kemudian ikut pergi meninggalkan Gilang.
Share this novel