Bab 58

Romance Series 13684

Labuan Bajo,,,

Huek...Huek...

Raisa berdiri di depan wastafel sambil memuntahkan semua isi perutnya.sial!!!...baru saja dia bangun tidur,kepalanya terasa pusing sekali.tidak hanya itu saja.perutnya juga terasa mual bukan main.

Cepat-cepat Raisa membasuh mukanya dengan air,sekaligus mencuci mukanya.

wanita itu kini menatap wajahnya sendiri didepan cermin.sedikit berpikir apa yang menyebabkan dirinya seperti ini.

"apa aku salah makan ya?" gumamnya dalam hati.

Tidak ingin membuang waktu lagi,Raisa pun segera mengambil handuknya dan segera pergi memasuki kamar mandi.

Setelah menghabiskan waktu dua puluh menit untuk membersihkan diri .kini wanita itu keluar dari kamar mandi dengan raut wajah yang lebih segar.

===========

Raisa menatap kesal jalanan.double shit!!!...sudah dirinya tengah tidak enak badan.kini mobil sewaannya malah mogok.alhasil Raisa harus mencari taksi untuk berangkat ke tempat kerjanya.

Sudah hampir lima belas menit Raisa berdiri di tepi jalan,namun dirinya belum juga mendapatkan taksi.aarrgghh!!...benar-benar sial sekali dirinya hari ini.

Tin...tin...

Terlihat sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan Raisa sambil terus membunyikan klakson.beberaoa detik Raisa tidak memperdulikan mobil tersebut.sampai akhirnya seseorang dari dalam mobil itu menurunkan kaca pintu mobilnya.

"butuh tumpangan?" ucap seseorang dari dalam mobil.

Raisa pun langsung melihat ke arah orang yang ada didalam mobil itu.dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang tersebut.

"Revan?!" serunya.

Dari dalam mobil Revan tersenyum kemudian segera membuka pintu mobilnya untuk Raisa.

"ayo,masuk?" ucapnya.

Karena memang saat ini dirinya tengah membutuhkan tumpangan.Raisa pun tidak menolak ajakan tersebut.

===========

"makasih ya udah kasih aku tumpangan?" ucap Raisa setelah mobil Revan melaju membelah jalanan.

Revan tersenyum manis lalu membelokan mobilnya ke arah kiri.saat ini Revan melajukan mobilnya menuju tempat kerja Raisa.

"santai aja sa.lagi pula tempat kerja kamu sama tempat kerja aku kan searah?" ucapnya.

Raisa bernafas lega.beruntung ada Revan yang menolongnya.kalau tidak dirinya pasti akan telat ke kantor.

"sa?"

"hm?"

"gimana dengan suami kamu??udah menghubungi kamu,hm?" tanya Revan sambil matanya melihat jalanan di depannya.

Mendadak raut wajah Raisa berubah menjadi murung.revan yang merasakan keheningan sekilas melihat ke arah Raisa.

"sorry,bukan maksud aku untuk -"

"gak apa-apa van.mas Gilang sampai sekarang belum menghubungi aku.jangan kan telfon.chat aku yang kemarin aja belum dibaca?" jawab Raisa dengan nada lesu.

Merasa tidak enak karena sudah membuat mood Raisa jadi down.revan pun langsung mengulurkan tangannya mengelusi pucuk kepala Raisa.

"jangan berpikiran aneh dulu.mungkin dia lagi sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya?" ucap Revan yang berusaha menghibur Raisa.

Raisa tersenyum getir."ya,mungkin?" gumamnya.

"sudah lah.lupakan soal mas gilang.oh,ya.coba ceritain lagi tentang tunangan kamu itu.kemarin kamu bilang kamu dengan dia dijodohkan?? ucap Raisa yang kini mengalihkan pandangannya ke arah Revan yang tengah fokus menyetir.

"bukan dijodohkan.kebetulan aku kenal dekat dengan papanya.terus om Teddy minta aku untuk kenalan dengan Vania?" jelas Revan.

Raisa hanya ber"oh" ria.

"terus kamu langsung suka sama dia?" tanya Raisa lagi.revan tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

"kamu percaya tentang ungkapan jatuh cinta pada pandangan pertama?" Raisa terdiam namun setelah itu menggeleng cepat.

"kedengarannya memang sedikit aneh si??tapi itulah yang aku rasakan.saat aku gak sengaja nabrak mobilnya beberapa tahun lalu.saat itu juga aku jatuh cinta dengan dia?" jelasnya lagi.

"apa dia juga sama cintanya seperti kamu mencintai dia?" tanpa sadar Raisa melontarkan pertanyaan itu kepada Revan.

Laki-laki itu mendadak diam.tidak hanya itu saja,raut wajahnya pun sedikit berubah.raisa yang melihat perubahan dari Revan merasakan keanehan.apakah Revan merasakan apa yang dia alami???pikirnya,

"sampai detik ini sih aku ngerasain kalau dia juga mencintai aku.karena kalau dia gak punya perasaan sama aku,gak mungkin juga dia mau aku ajak tunangan.bahkan sebentar lagi kita akan menikah?" ucapnya.

Raisa tersenyum simpul.benar juga dengan apa yang dikatakan oleh Revan tadi.kalau tidak ada rasa cinta mana mungkin Vania mengiyakan ajakan nikah dari revan.apa lagi di dalam hubungan mereka tidak ada paksaan sama sekali.

hhaaahh... jujur Raisa merasa iri dengan hubungan mereka.kalau saja hubungannya dengan Gilang sama seperti mereka.raisa pasti merasa sangat bahagia sekali dalam rumah tangganya.

Raisa menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi lalu menatap kosong jalanan yang saat ini dilaluinya.

"kamu jangan berkecil hati sa.aku yakin kok. kalau kamu terus memberikan perhatian dan memainkan peran kamu sebagai istri dengan baik.gilang pasti akan luluh?" ucap revan penuh yakin.

============

Jakarta,,,,

Ini adalah hari ke lima Gita menjalani kemoterapi di rumah sakit.secara progres Gita menunjukkan perkembangan yang cukup baik.bahkan dokter Syahnaz pun yakin jika Gita akan sembuh dari kanker yang di idapnya.

Seperti biasa setelah menjalankan kemoterapi Gita beristirahat di kamar rawatnya.tidak lama kemudian seorang suster datang membawakan makan siang untuk gadis tersebut.

"selamat siang?" sapa seorang suster yang bernama Tuti yang berjalan memasuki kamar rawat gita.

"selamat siang juga susti?" ucap Gita membalas sapaan sang suster dengan penuh keramahan.

Susti,itu adalah suster tuti.selama disini Gita mencoba membuat rumah sakit seperti rumahnya sendiri.dengan cara akrab dengan para petugas disana.

Hal itu dikarenakan dirinya tidak ingin stres selama menjalankan pengobatan di rumah sakit.apa lagi Gita masih menyembunyikan penyakitnya ini dari keluarga serta para sahabatnya.

"apa menu makan siang hari ini,susti?" tanya Gita.

Sambil tersenyum manis suster Tuti mendorong meja troli menuju ranjang Gita.

"hari ini menunya ada sayur SOP ayam,susu putih dan buah mangga?" jawab nya lalu mendekatkan meja itu kehadapan Gita.

Gita menatap menu makan siangnya yang tertata rapi di nampan.memang tidak seenak makanan diluar,tapi Gita sama sekali tidak protes.dipikirannya saat ini hanyalah kesembuhan dirinya.gita yakin pihak rumah sakit sudah menimbang semua protein,vitamin dan yang lainnya pada makanan yang setiap hari dia konsumsi.

"kamu mencari apa ta?" tanya suster Tuti ketika melihat Gita seperti sedang mencari sesuatu.

"mmm...susti.apa hari ini gak ada kiriman bunga mawar untuk aku?" ucap Gita menatap suster Tuti.

"maaf ya cantik.tapi hari ini gak ada kiriman bunga mawar untuk kamu?" jawabnya.

Gita mendesah kecewa.lalu segera memandangi beberapa bunga mawar merah yang ada di atas nakas.

Ya,selama dirinya menjalankan kemoterapi di rumah sakit.gita selalu mendapatkan kiriman bunga mawar merah dari seseorang.entah dari siapa,Gita juga tidak tau.karena orang itu sama sekali memberikan identitasnya kepada dirinya.

"susti?"

"ya?"

"susti beneran gak tau siapa yang selalu kirimin bunga ke aku?" tanya gita.

Suster Tuti menggeleng pelan."saya beneran gak tau.orang itu sama sekali gak kasih tau namanya??mungkin aja fans kamu atau..."

"atau apa?" gita mengerutkan keningnya.

"mungkin pacar kamu?" ucapnya.

Mendengar hal itu gita pun langsung terkekeh kecil."jangan asal ngomong susti.aku itu jomblo tau?" jelas Gita.

"ya habisnya siapa dong???bunga yang dikirim itu kan selalu bunga mawar merah.dan bunga mawar merah itu tanda cinta?" ucapnya.

Gita terdiam memikirkan ucapan suster Tuti.dirinya semakin dibuat penasaran dengan orang tersebut.pasalnya tidak ada satu orang pun yang tau kalau dirinya tengah menjalani pengobatan dirumah sakit ini.

=============

Surabaya,,,

Dirumah sakit permata.dokter Efendy baru saja menyelesaikan operasi pada korban tabrak lari.setelah melepas semua atribut operasinya laki-laki itu segera keluar dari ruangan operasi.

Ting

Terdengar sebuah pesan masuk di ponsel dokter Efendy.mengetahui hal tersebut dokter Efendy pun langsung merogoh saku celananya mengambil ponselnya.

From : Dr.syahnaz,,
"keadaan Gita semakin membaik sepertinya proses penyembuhan penyakitnya akan lebih cepat".

Ting

Sebuah pesan kembali masuk.namun kali ini berupa foto.sebuah foto dimana Gita tengah asyik menikmati makan siangnya didalam kamar rawat.

Tanpa sadar dokter Efendy menarik kedua sudut bibir nya.menciptakan senyuman yang sangat manis di wajah tampannya.

Me,
"semoga saja dok.terima kasih sudah mau mendampingi proses kemoterapi gita.dan terimakasih juga karena sudah memberikan informasi tentang kondisi gadis itu "

Send

Ting

From : Dr.syahnaz,,
"Sepertinya tadi Gita mencari kiriman bunga.apa kamu lupa untuk kirimkan bunga hari ini?"

Dokter Efendy terbelalak.astaga!!..karena saking sibuknya menangani pasien dirumah sakit.dirinya sampai lupa meminta orang lain untuk mengirimkan bunga kepada Gita.
. Me,
"hehehe,,saya lupa dok.hari ini banyak pasien yang harus saya tangani.tapi besok saya akan ke Jakarta.biar saya yang akan kasih langsung bunga itu kepada Gita."

Send

==============

Surabaya,,

21:45 wib Vania masih berkutat dengan pekerjaannya di kantor.dengan kacamata yang bertengger di telinga nya,Vania tampak fokus memeriksa lembaran dokumen.

"nia,ini laporan keuangan yang loe mau tadi.tinggal loe cek ulang aja?" Rika memberikan map berwarna biru kepada Vania.

"thanks ya.nanti gue cek?" ucapnya.

Sekilas Rika melihat jam tangannya.waktu menunjukkan hampir jam sepuluh malam.

"nia.ini udah malem loh.apa gak sebaiknya kita pulang aja?" ucap rika.vania segera melihat jam di hp nya.

"iya.ini udah malem.kita balik aja deh?" Vania pun langsung membereskan semua berkas-berkas yang ada dimeja kerja nya.

Karena sudah merasa lelah Vania membiarkan Rika untuk menyetir mobilnya.selama diperjalanan tidak ada obrolan diantara mereka.sampai akhirnya Vania Tersadar kalau jalan yang dilalui bukanlah jalan menuju hotel tempat mereka menginap.

"rika,kita mau ke mana??ini kan bukan jalan ke hotel?" tanya vania kebingungan.

Rika tersenyum tipis."loe bener.ini emang bukan jalanan menuju hotel?" jawab Rika dengan santai.

"loh,terus kita mau kemana??" tanya Vania lagi.

"club?" jawaban Rika sangat singkat tapi berhasil membuat Vania terbelalak mendengarnya.

"CK!!...ngapain sih ke club.gue mau pulang,rika.mau istirahat?!" ucapnya.

"tenang aja Nia,kita cuma sebentar doang kok.itung-itung refreshing.loe kan dari kemarin stres mikirin perusahaan.jadi waktunya kita have fun?" Rika menaik-turunkan kedua alisnya.

"tapi...'

"udah,gak usah tapi-tapian.gue jamin loe pasti suka?" ucapnya lagi kemudian lansung menambah kecepatan laju mobilnya.

===========

Vania dan Rika kini sampai di sebuah club ternama di Surabaya.dari pintu masuk saja suara dentuman musik sudah terdengar bising di gendang telinga Vania.

Selama hidup baru kali ini Vania menginjakkan kakinya di club malam.vania memang sedikit berbeda dengan ketiga sahabatnya.gadis itu sama sekali tidak menyukai tempat bising ini.dia tidak suka dengan bau alkohol yang sangat menyengat disana.

"gue pulang aja deh?" Vania hendak pergi namun dengan cepat di tahan oleh Rika.

"udah.loe disini aja temenin gue.oke?" Rika pun segera membawa Vania ke meja bar.

"pesan wine rendah alkohol nya dua gelas ya.?" ucap Rika kepada seorang bartender.

"sip?" bartender itu pun mengangguk paham setelah itu langsung membuatkan pesanan Rika.

"rika.kok loe malah pesen wine sih?" kesal Vania.

"terus loe mau pesen apa??susu hangat??mana ada lah??tenang,gue kan tadi pesennya yang rendah alkohol?" ucao Rika.

Vania hanya bisa pasrah menuruti semua kemauan dari sahabatnya itu.

"ini winenya,girls?" ucap sang bartender sambil menyodorkan pesanan Rika.

"thanks?" Rika mengambil gelas miliknya lali meminum wine tersebut hingga setengah.

"nia,kita dance yuk?" ajaknya.

"gak?!...loe aja sana gih?" tolak Vania.

===========

Gilang baru saja menidurkan nadia.karena masih ada kerjaan yang harus dia urus,Gilang pun memutuskan untuk ke ruang kerjanya.

Namun disaat dirinya hendak masuk keruang kerja tiba-tiba saja dirinya teringat dengan Vania.

"Vania udah tidur belum ya?" tanya Gilang pada dirinya sendiri.

"apa coba telpon aja kali ya?" Gilang segera mengambil ponselnya di saku celana kemudian segera mencari kontak Vania disana.

ditempat lain Vania masih betah duduk sendiri di bar.sedangkan Rika,jangan ditanya lagi.gadis itu masih asyik dengan kesenangan sendiri.

ddrrtt ddrrtt

Gilang calling ...

awalnya Vania tampak ragu mengangkat panggilan dari gilang.tapi karena penasaran kenapa Gilang menelponnya malam-malam begini dia pun akhirnya menjawab panggilan tersebut

"HALO!!" sapa Vania dengan meninggikan suaranya.maklum demtuman musik disana sangat keras.jadi Vania harus meninggikan suaranya.

Disisi lain Gilang yang mendengar suara musik kencang dari hp Vania merasa bingung dan bertanya-tanya.

"halo vania.kamu ada dimana??kok berisik banget sih?" tanya Gilang.

"HAH!!...APA!!" ucap Vania.

"kamu dimana??" ulangi Gilang.

"OH...AKU DI CLUB!!" jawabnya.

"club???ngapain kamu kesana??" tanya Gilang untuk kesekian kalinya.belum sempat dijawab hp Vania habis baterai.

"halo Vania?!"

"Vania?!

"shit!!... dimatiin lagi telponnya?" gilang merasa kesal namun juga khawatir dengan vania.karena takut terjadi sesuatu hal yang buruk Gilang pun segera menghubungi seseorang.

"Jason!!...tolong kamu cari Vania di club!!"

".........."

"kalau saya tau ngapain juga saya minta tolong sama kamu!!"

"..........."

tut

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience