Surabaya,,,
"DASAR BODOH!!!...KENAPA BISA GAGAL,HAH!!!" Teriak seorang laki-laki sambil menatap lawan bicaranya dengan penuh kemarahan.
"Ma-maaf bos.saya udah sebisa mungkin menjalankan perintah dari bos,ta-tapi tiba-tiba aja....ada orang yang menggagalkannya?" jelas laki-laki itu ketakutan.
"SIAPA LAKI-LAKI ITU!!!" tanya orang itu dengan masih meninggikan suaranya.
"Sa-saya gak tau bos?" Karena merasa takut orang itu kini menundukkan kepalanya.
Terlihat laki-laki yang merupakan pemilik dari perusahaan abadi Pasifik company itu mengepalkan tangannya dengan kuat.
"pasti laki-laki itu lagi yang kacauin rencana gue!!" ucapnya geram.
Sesaat laki-laki itu melihat ke arah anak buahnya."cepat pergi dari sini!!!...saya muak liat kamu!!!..." usirnya.tanpa banyak bicara orang itu pergi meninggalkan ruangan bos nya.
"SIAL!!!...KENAPA RENCANA GUE SELALU GAGAL!!!..." karena saking kesalnya laki-laki itu membuang kasar semua file yang ada di meja kerjanya.tidak lama dirinya mengambil ponselnya lalu menghubungi sekertaris sekaligus wanita pemuas nafsunya.
"Cindy!!!...cepat ke ruangan gue sekarang!!!...gue butuh loe!!.." ucapnya pada sambungan telepon.setelah mengatakan hal tersebut laki-laki itu langsung memutuskan panggilan telponnya kemudian berjalan menuju pintu ruang kerjanya.
Tidak berselang lama terdengar suara ketukan pintu.dengan cepat laki-laki itu membukanya.
"ada apa lagi sih?!..aku lagi sibuk?!..kerjaan aku banyak banget Yo mmmpphh....-" belum selesai wanita itu bicara laki-laki tersebut sudah membungkam mulutnya dengan ciuman panas.
"puasin gue,sekarang?" titahnya disela ciuman panasnya.
=============
Di restoran Vania,Gilang,Nadia dan Rika tengah sibuk menikmati makan siang mereka.vania duduk bersebelahan dengan Gilang.sedangkan Rika duduk bersebelahan dengan Nadia.
hening,tidak ada obrolan disana.hanya terdengar suara dentingan dari alat makan mereka.
Sesekali Gilang tampak melirik ke arah vania.entah kenapa Gilang melihat ekspresi Vania biasa-biasa saja saat bertemu dengan dirinya.apakah gadis itu tidak ingat akan kejadian semalam???pikirnya.
Berbeda dengan Vania yang tidak menyadari dirinya di lirik oleh Gilang,rika yang duduk berhadapan dengan mereka berdua menyadari hal itu.rika jadi ingat akan perkataan Vania tadi pagi.vania bilang kalau semalam yang membawanya ke luar club adalah Gilang.sedang apa laki-laki itu di club??ataukah laki-laki itu sengaja membuntuti mereka??pikirnya lagi.
Baru saja Rika ingin bertanya kepada Gilang,namun tiba-tiba saja Nadia yang duduk di sebelahnya meringis kesakitan.
"aduh?" keluh Nadia sambil memegangi perutnya.
Gilang yang melihat anaknya mengeluh langsung menghentikan aksi makannya,begitu pun dengan yang lain.
"nana,kamu kenapa?" tanya Gilang penuh kekhawatiran.
"perut Nana sakit pah?" jawabnya.
"kamu sakit??kita kerumah sakit sekarang ya??" ucapnya lalu segera bangkit dari tempat duduknya.
Nadia menggeleng cepat."gak usah pah.nana cuma mau bab doang kok?" jelas anak itu diakhiri cengiran polosnya.
"jadi kamu cuma mau bab aja,sayang??" gilang bernafas lega.dia pikir anaknya mengaduh karena sakit.
"iya pah?" lagi-lagi anak itu tampak menyengir.
"kamu mau ke toilet?" kali ini Rika yang bertanya.
"iya,tante?" jawabnya.
"mau Tante anterin?" tawar rika.dengan cepat nadia menganggukkan kepalanya.
"boleh Tante?" ucapnya.rika dan Nadia pun segera bangun dari tempat duduknya dan pergi menuju toilet.
"Nana lucu banget ya?" celetuk Vania tiba-tiba.gilang langsung menoleh ke arah gadis itu lalu tersenyum kilas.
"ya.dia memang anak yang polos dan suka gak jelas gitu.kadang aku juga gak bisa bedain mana yang serius mana yang bercanda.seperti tadi?" ucap Gilang.
Keduanya tampak saling melempar senyum satu sama lain.namun sedetik kemudian senyum mereka memudar.entah kenapa suasana mendadak jadi kikuk.
Vania menggigit bibir bawahnya.kini dia bingung harus bagaimana didepan laki-laki itu.gilang yang memperhatikan hal tersebut mendadak jadi salah tingkah.
Apa lagi saat melihat vania terus memainkan bibir bawahnya yang masih digigit,ingatan Gilang langsung tertuju pada kejadian semalam.saat dirinya melumat dengan begitu agresif bibir seksi milik Vania.tidak hanya itu saja,Gilang juga ingat betul bagaimana jemarinya bermain di kewanitaan gadis itu,sampai vania mendapatkan pelepasannya.
Ugh,,sial!!... gara-gara kekhilafannya semalam Gilang harus bermain Solo dirumahnya dan mandi tengah malam.
"k-kamu kenapa liatin aku kayak gitu??" ucap Vania membuyarkan lamunan Gilang.
"ah.mmm..gak kok.gak apa-apa?" jawabnya kikuk.keduanya kini tampak terdiam lagi.
"oh,ya Lang.a-aku boleh tanya sesuatu sama kamu?" ucap Vania yang tiba-tiba teringat akan sesuatu hal.
"boleh.tanya apa?" mendadak hati Gilang jadi was-was.apakah Vania akan bertanya tentang prilaku kurang ajarnya semalam.
"a-apa yang terjadi dengan kita di club semalam?" tanya gadis itu.
Deg!
=============
Jason yang baru saja pergi mengantarkan berkas ke kantor lain tanpa sengaja melewati sebuah restoran.mengingat dirinya belum makan siang Jason pun memutuskan untuk mampir ke restoran tersebut.
Saat dirinya hendak memilih tempat,Jason tanpa sengaja melihat seorang anak kecil yang mirip dengan anak dari bos nya itu.
"itu kok kayak Nadia ya??tapi...dia sama siapa??apa jangan-jangan???" Karena penasaran Jason pun membuntuti kedua orang tersebut.
Rika dan Nadia baru saja memasuki toilet perempuan.beruntung di toilet tersebut sepi sehingga mereka tidak perlu antri untuk masuk.
"Tante tunggu bentar ya.aku mau bab dulu?" ucap nadia.rika tersenyum lalu mengangguk kecil.
Sambil menunggu Nadia bab,Rika berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangannya dan bercermin.
"hahhh... sial!!!...kenapa gue jadi penasaran sama kejadian semalam ya??apa benar Gilang itu ngebuntutin gue sama Nia sampai ke club?" gumam Rika sambil menatap cermin di depannya.
"gue juga bingung??kenapa disaat Vania ada masalah pasti ada Gilang yang bantu.atau jangan-jangan-"
BRAKK
Rika dibuat terkejut saat pintu kamar mandi dibuka kasar oleh seseorang dari luar.
"MANA NADIA!!" dengan tatapan penuh kecurigaan Jason berjalan menghampiri gadis tersebut.
"LOE!!!...NGAPAIN MASUK TOILET CEWEK,HAH!!" marah Rika namun juga terlihat panik saat melihat jason masuk ke dalam toilet.
"MANA NADIA!!" ulangi jason.rika tidak menjawabnya,gadis itu malah memukuli Jason dengan tas miliknya.
bugh!..
bugh!!..
"BRENGSEK?!!...KALUAR GAK LOE DARI SINI!!!..DASAR COWOK MESUM!!..." teriak Rika dengan menunjuk tegas ke arah pintu.
"SAYA GAK AKAN KELUAR SEBELUM KAMU BILANG DIMANA NADIA!!...KAMU MAU MENCULIK NADIA KAN!!" tuduh Jason yang berhasil membuat Rika terkejut bukan main.
"KURANG AJAR LOE YA!!...UDAH MAIN MASUK TOILET CEWEKNYA SEMBARANGAN!!!...SEKARANG LOE MALAH NUDUH GUE PENCULIK LAGI!!!...KELAUAR GAK LOE DARI SINI!!...ATAU GUE BAKAL TERIAK SEKENCANG -KENCANGNYA BIAR LOE DI GEBUKIN PENGUNJUNG SINI!!" melihat keterdiaman jason membuat darah Rika semakin naik darah.sepertinya jason memang benar-benar menantang Rika.
"TO lleemmpphh-
Jason langsung membungkam mulut Rika dengan mulutnya.rika terbelalak saat laki-laki asing didepannya itu tengah kurang ajar mencium bibirnya.
Disisi lain Nadia yang sedari tadi mendengar suara keributan segera ke luar dari dalam toilet.
"om Jason!!!..Tante!!!...apa yang sedang kalian lakukan?!" dengan cepat menutup kedua matanya menggunakan telapak tangan.
Mata Rika semakin membola saat melihat Nadia sudah ada di antara mereka .Dengan sekuat tenaga gadis itu mendorong laki-laki bertubuh tegap tersebut hingga ciuman Jason terlepas.
PLAK!!!
Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan Jason.
"DASAR BRENGSEK!!" maki gadis itu.
==============
Glek!
Gilang menelan Salivanya dengan susah payah.pertanyaan vania barusan berhasil membuat posisi Gilang di ujung tanduk.
"lang?!...kok kamu diem sih?!" ucap Vania menegur Gilang yang sedari terdiam.
"ehh...se-semalam..." gilang menggantungkan perkataannya,membuat Vania semakin penasaran.
"gak terjadi apa-apa vania.aku...cuma kebetulan aja ada disana.terus aku liat kamu mabuk sama orang asing.dari pada terjadi hal buruk sama kamu.aku langsung bawa kamu ke hotel?" Gilang terpaksa berbohong karena dia tidak ingin Vania marah kepadanya atas kejadian semalam.
"hanya itu aja??" ucap gadis itu.Gilang mengangguk.
"iya,hanya itu aja?" jawab Gilang lagi.
Vania terus menatap Gilang,mencari kejujuran disana.entah kenapa Vania belum yakin sepenuhnya dengan penjelasan Gilang barusan.gadis itu merasakan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Gilang darinya.
"aku harap kamu berkata jujur,lang.karna kalau ga..-"
"PAPA!!!...TANTE CANTIK!!"
Perkataan Vania seketika terhenti saat Nadia memanggil mereka berdua.
"ada apa sayang??kok lari-larian gitu?" tanya Gilang.belum sempat anak itu menjawab,Vania sudah melempar pertanyaan lagi kepada dirinya.
"nana,kamu kok sendirian??Tante Rika nya mana??" tanya Vania
"itu pah...ta-tante Rika sama om jason.mereka bertengkar di toilet?" jelasnya.
"APA!!" seru Gilang dan Vania secara bersamaan.karena penasaran dengan yang dibicarakan oleh Nadia,mereka berdua pun segera mengecek toilet.
Di toilet Rika terus memukuli Jason dengan membabi buta.karena kerusuhan tersebut alhasil memancing perhatian banyak pengunjung disana.
Tidak berselang lama datanglah Gilang dan yang lainnya.gilang,Vania dan Nadia sangat terkejut begitu mendapati toilet sudah ramai orang.
"BERHENTI!!" seru Gilang dengan lantang.
Rika segera menghentikan aksinya lalu berlari ke arah Vania.
"HUUUAAAA...NIAA..." Rika langsung memeluk sang sahabat.vania yang kebingungan dengan apa yang terjadi hanya bisa membalas pelukan Rika.
==============
Karena malu dengan pengunjung lain akibat kerusuhan yang dibuat oleh Rika dan juga Jason,gilang pun segera membawa mereka ke parkiran mobil.sambil menatap tegas dan penuh tanya Gilang menunggu penjelasan dari kedua orang tersebut.
"jadi,siapa yang mau menjelaskan kerusuhan tadi?" tanya Gilang.
Baru saja Jason hendak buka suara,namun dengan cepat Rika memotongnya.
"orang ini yang salah pak Gilang!!!...dia udah berani-beraninya masuk ke toilet cewek!!" adu nya.Gilang pun mengalihkan perhatiannya kepada Jason.
"benar itu,Jason?" tanya Gilang mencari kebenaran.
"i-iya pak.ta-tapi itu karena saya pikir dia mau nyulik non Nadia pak?" jawab Jason. Rika kembali terbelalak sementara Gilang menaikan satu alisnya.
"nyulik??" jason mengangguk kemudian menjelaskan dengan sejelas-jelasnya kenapa sampai dirinya berasumsi seperti itu.
"jadi gitu pak ceritanya?" ucap Jason mengakhiri perkataan nya.disisi lain Nadia dan Vania yang mendengar cerita tersebut dibuat terkekeh geli.
Sekilas Gilang menoleh ke arah anaknya dan juga vania yang tengah berdiri disampingnya.namun setelah itu dirinya kembali terfokus kepada Jason.
"dia bukan penculik,jason.dia itu Rika,sahabatnya vania.tadi memang Rika sedang antar Nana ke toilet karena kebelet bab?" jelas Gilang.
Kini Rika dan jason Saling berpandangan.jason menatap Rika dengan rasa bersalah.tapi berbeda dengan rika.gadis itu justru menatap Jason penuh kekesalan.
"m-mbak.saya minta maaf ya
sa-saya pikir mbak-"
"lain kali di teliti dulu.JANGAN ASAL NUDUH?" tekan Rika diakhir kalimatnya.
Vania mendekati sahabatnya dan mencoba menenangkan gadis yang sedang marah itu.
"udah,rik.jason kan udah jelasin semuanya.dia juga udah minta ma-"
"loe juga apa-apaan sih?! kenapa jadi ngebelain orang ini?" ucap Rika yang tidak suka melihat Vania membela Jason.
"udah lah.bad mood gue jadinya?" tanpa permisi lagi Rika pergi meninggalkannya ke empat orang tersebut.
============
Jakarta,,,
Gita dan dokter Efendy kini duduk berdampingan di kursi panjang.mereka berdua masih setia menikmati pemandangan di taman rumah sakit tersebut.
"jadi,kamu yang selama ini kirim bunga mawar ke aku,Dy?" tanya gita memecah keheningan di antara mereka.
Dokter Efendy tersenyum tipis lalu mengangguk pelah."iya.memang aku yang beberapa hari ini ngirim bunga ke kamu,ta.maaf ya,kalau kamu ngerasa terganggu dengan apa yang aku lakukan ini?" dokter Efendy menatap gadis disampingnya.
Gita terdiam,namun bukan karena tidak suka.jujur dari dalam lubuk hatinya Gita sangat menyukai apa yang sudah di lakukan oleh dokter Efendy .hanya saja dia masih syok dan tidak menyangka ternyata orang yang mengiriminya bunga adalah mantan kekasihnya sendiri.
"sejak kapan kamu tau aku dirawat di sini?" tanya gita,kini keduanya sudah saling berpandangan.
"hm,,sejak kamu pertama kali lakukan pemeriksaan di rumah sakit ini.saat itu aku gak sengaja liat kamu ngobrol sama dokter Syahnaz?" jawab dokter Efendy dan Gita hanya menanggapinya dengan anggukan kepala.
"ta?!"
"iya?!"
"apa keluarga kamu gak ada yang tau tentang penyakit yang sedang kamu idap ini?" tanyanya lagi.
Terlihat gita tersenyum miris kemudian menggelengkan kepalnya."gak ada yang tau kalau aku lagi sakit ,Dy.termasuk keluarga dan sahabat aku sendiri.aku emang menyembunyikan hal ini dari mereka semua?" jawab Gita.
"tapi kenapa,ta??? bukannya kamu sangat butuh support dari mereka?" ucapnya.
"aku cuma gak mau buat mereka khawatir,dy.dan aku juga minta banget sama kamu.jangan pernah bilang keberadaan aku disini kepada mereka?" gita menatap penuh permohonan kepada dokter Efendy.
.
Share this novel