Bab 30

Romance Series 13684

"SURPRISED"

Gilang sangat amat terkejut saat melihat sosok Raisa yang tengah duduk di ruangan dosen.

"Raisa?!...kamu ngapain ada di sini?!!" Tanya Gilang sambil menatap gadis memakai dress pendek berwarna pink itu.

Raisa tersenyum manis kemudian beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Gilang yang masih terbengong melihatnya.

"Ini?" Terlihat Raisa menyerahkan paper bag kepada laki-laki tersebut.

"Aku bawain makan siang buat mas Gilang?" Ucapnya.

Karena Gilang terlihat enggan untuk mengambilnya Raisa pun memaksa tangan Gilang untuk menerima pemberiannya itu.

"Kamu tau dari mana saya ngajar di sini?!" Gilang kembali melempar pertanyaan kepada Raisa.

"Dari om Gunawan.dia yang minta aku untuk bawakan makanan kesini?" Jawab gadis itu dengan polosnya.

Gilang menghela nafas panjang.Sudah dia duga.pasti ayahnyalah yang menyuruh Raisa untuk datang ke kampus ini.entah harus berapa kali Gilang tegaskan kalau dirinya tidak punya perasaan apapun kepada raisa.tapi ayahnya itu tetap saja bersikeras untuk jodohnya dengan gadis ini.

"Mas?" Raisa hendak memeluk gilang.namun dengan langkah cepat Gilang mundur menghindari Raisa.

"Kamu datang kesini hanya untuk mengantarkan makanan saja bukan?!" Tanya Gilang yang langsung dianggguki kecil oleh Raisa.

"Kalau begitu kamu boleh pulang sekarang.hari ini saya sangat sibuk?!" Ucapnya.

Dengan tampak acuh Gilang berjalan melewati raisa menuju kursinya kemudian menaruh paper bag nya diatas meja.

"Tapi mas,aku...-"

"Raisa,kamu gak tuli kan.saya bilang SAYA SANGAT SIBUK HARI INI?" Ucap Gilang dengan tegas setelah itu mendaratkan bokongnya di kursi tanpa melihat ke arah Raisa.

Lagi,Raisa hanya bisa tertunduk diam saat mendapatkan penolakan dari laki-laki yang sangat di cintanya itu.

"Baiklah,aku pulang dulu mas.jangan lupa dimakan ya?" Dengan penuh rasa kekecewaan Raisa keluar dari ruangan dosen.

==================

Vania yang baru saja keluar dari parkiran kampus buru-buru pergi menuju kantin kampus tempat dimana para sahabatnya berada.

"Guys!!"

Vania melambaikan tangan ke arah bela dkk.bela yang saat itu melihat keberadaan Vania langsung tersenyum dan balas melambaikan tangannya.

"Sini!!" Seru bela.

Tanpa berlama-lama lagi Vania berjalan menuju meja sang sahabat.

"Baru nyampe loe?" Tanya Gita setelah melihat Vania duduk disebelahnya.

"Iya.abis markir mobil gue langsung kesini?" Jawab Vania.

Bela tampak celingak-celinguk."pak Gilang mana??kok gak sama loe?" Tanya gadis itu.

Vania menaikan kedua bahunya lalu tanpa permisi mengambil dan meminum beberapa teguk jus alpukat milik Gita.

"Gue gak sama doi kok.dia juga gak tau kalau gue ada disini?" Jawab Vania.

"Loh,ko bisa?" Rika menatap keheranan.biasanya Gilang selalu memantau keberadaan Vania setiap menitnya.

"Dari pagi dia juga gak kasih kabar ke gue.entah lahi?" Vania pun mengambil hp nya yang ada di dalam tas lalu membuka aplikasi WhatsApp.

"Kenapa belum dibaca juga ya?" Batin Vania setelah melihat chat yang dia kirim ke nomor Gilang masih bercentang abu-abu.

"Mungkin dia lagi sibuk kali.makanya dia gak sempet kasih kabar sama loe?" Ucap rika seakan mengetahui rasa cemas yang dirasakan oleh sang sahabat.

Vania terdiam sejenak."guys.gue cabut dulu ya.mau cari pak Gilang?" Ketiga gadis itu pun mengangguk setelah itu Vania segera beranjak dari tempat duduknya.

============

Vania berjalan menuju sebuah ruangan.tidak tau kenapa perasaan Vania mengatakan kalau kekasihnya sedang berada di tempat tersebut.

"Tumben banget dia gak baca WhatsApp gue?" Gumam Vania sambil melihat lagi chat yang dia kirim ke Gilang tadi pagi.

"Apa dia hari ini beneran sibuk banget ya,sampai-sampai chat gue gak dibaca.atau jangan-jangan...."

Disaat pikiran Vania tengah melayang-layang tanpa sadar dirinya menabrak seseorang yang ada didepannya sampai terjatuh.

Aws!

Vania terbelalak kemudian dengan cepat mendekati orang yang baru saja dia tabrak.

"ma-maaf mbak.saya gak sengaja?" Ucap Vania sambil membantu orang itu untuk berdiri.

"Gak apa-apa kok.saya juga gak liat kamu tadi?" Orang itu terlihat mengusap kedua mata yang basah.

"Mba habis nangis ya??kok matanya sembab gitu?" Tanya Vania.

Terlihat wanita itu menggelengkan kepalanya."eng-gak kok.ini-"

"Atau mba kesakitan ya,abis jatuh tadi??aduh...saya minta maaf banget mba.saya bener-bener gak sengaja kok?" Ucap Vania merasa tidak enak hati.

"Bukan kok.Mmm...maaf ya.saya lagi buru-buru.permisi?" Dengan tergesa-gesa wanita itu pergi meninggalkan Vania.

Vania menatap kepergian wanita itu."itu orang kenapa ya??apa dia abis bertengkar sama pacarnya??" Vania menggeleng cepat."ish...kenapa gue mendadak jadi kepo sama urusan orang gini sih??udah ah.tujuan gue kan mau liat pak Gilang??" Vania pun membalikkan badannya hendak melanjutkan perjalanannya menuju ruang dosen.namun saat dirinya balik badan Vania dikejutkan dengan kehadiran sosok Gilang.

"Astaghfirullah!!" Kaget gadis itu sambil memegangi jantungnya yang berdebar kencang.

"Biasa aja kali.kayak liat setan aja kamu?" Ucap Gilang.

"Iya?!kamu emang setan?!hobinya ngagetin aku terus!?" Jawab Vania kesal.

Gilang terbelalak.apa kata Vania tadi??? dirinya dibilang setan???

"Mulai kurang ajar kamu ya ngatain aku setan?" Dengan gemas Gilang menarik hidung mancung kekasihnya itu.

"Aduh...sakit tau?!" Vania mengelus hidungnya yang sudah memerah karena ulah Gilang.

"Salah kamu sendiri ngatain aku setan!!!...Udah!!...jangan bawel!!...cepat masuk ruangan aku!!" Titahnya.

=============

Vania memasuki ruangan dosen,diikuti Gilang dibelakangnya.setelah keduanya sudah didalam ruangan Gilang langsung mengunci pintu agar tidak ada yang menggangu mereka.

"Ngapain aja kamu dari pagi sampai-sampai WhatsApp aku gak dibaca sama seka Eeemmpphh..."

Ucapannya terhenti karena Gilang membungkam bibir vania dengan bibirnya.gilang menekan belakang kepala Vania hingga si pemilik tidak bisa lolos darinya dengan mudah.

Gilang terus mengecap bibir vania.melumat bagian atas dan bawah secara bergantian.tidak puas hanya disitu Gilang kemudian menjilat bibir Vania.berharap gadis itu mau membuka mulutnya.tapi sayangnya Vania kekeh untuk tetap merapatkan bibirnya.

Gilang pun memikirkan cara lain agar dia bisa mengeksplor mulut Vania.dengan cepat Gilang menggigit kecil bibir sang kekasih.dan ya,benar saja.cara itu berhasil membuat Vania membuka mulutnya.

"Eeegghh..." Gilang langsung memasukkan lidahnya kedalam mulut Vania.ciuman Gilang semakin lama semakin menuntut. Mau tidak mau Vania membalas ciuman Gilang.

"EeMmmppphh..."

Setelah merasa cukup puas Gilang pun mengakhiri ciumannya lalu menyatukan keningnya dengan kening Vania sambil mengatur nafas.

"Kamu gila ya.ini kampus tau gak.kalau ada yang liat gimana??" Ucap kesal Vania lalu memukul dada bidang kekasihnya itu.

Gilang terkekeh geli kemudian menghapus lipstik Vania yang terlihat belepotan akibat ciuman mereka.

"Itu hukuman buat kamu,sayang?" Ucapnya.vania mengangkat satu alisnya menatap keheranan.

"Hukuman?? emangnya aku ngelakuin kesalahan apa sama kamu?" Vania sama sekali tidak mengerti apa maksud Gilang.

"Kamu punya dua kesalahan sayang.kesalahan yang pertama,kamu datang ke kampus.harusnya kan kamu masuk besok.bukan sekarang?" Ucapnya.

Vania berdecak kesal lalu melipat kedua tangannya di depan dada."Aku kan udah bilang sama kamu.aku bete dirumah.aku kangen belajar di kampus?" Jelas Vania.

"Tapi kan paling enggak kamu bilang aku dulu kalau mau datang?" Ucap laki-laki itu.

"Terus kesalahan aku yang kedua apa??" Tanya Vania.

"Kesalahan kedua.kamu udah berani ngatain aku setan?" Jawab Gilang diakhiri menyentil dahi sang kekasih.

"Ish..itu mah kan karena refleks aja.aku kaget liat kamu tiba-tiba ada didepan aku?" Jelasnya tidak terima disalahkan.

"Lagian siapa suruh bengong dilorong??gak ada kerjaan banget tau gak?" Gilang pun duduk di kursinya sementara Vania duduk di kursi yang ada didepan meja dosen.

"Tadi itu aku gak sengaja nabrak orang.terus aku-"

"Kebiasaan kamu.selalu nabrak orang kalau lagi jalan?" Gerutu Gilang memotong perkataan Vania.

"Bisa gak jangan dipotong dulu omongan aku?" Vania melempar tatapan tajam ke arah Gilang.

Gilang terkekeh."oke.sorry.lanjutkan?" Titahnya.Setelah melihat Gilang terfokus Vania pun melanjutkan kembali ceritanya.

"Iya.aku tadi gak sengaja nabrak orang.cuma orang itu aneh banget deh?" Gilang mengerutkan kedua alisnya.

"Aneh gimana maksud kamu?" Tanya laki-laki itu penasaran.

"Aku liat matanya sembab gitu.kayak abis nangis.apa dia abis bertengkar sama pacarnya ya?" Vania menopang dagunya dengan tangan kanannya memikirkan wanita yang ditabraknya tadi.

"Kamu bilang dia abis nangis?" Vania mengangguk cepat.

"Aku sempat tanya sama dia.tapi dia gak mau cerita.terus pergi gitu aja?" Jelas nya.

Deg

Jantung Gilang berdebar lebih cepat.pikirannya tiba-tiba saja terarah kepada Raisa yang baru saja bertemu dengan dirinya di ruangan ini.apa mungkin orang yang diceritakan oleh Vania itu adalah Raisa??

"Yeee..kok kamu malah bengong si???" Tegur gadis itu saat melihat kekasihnya terdiam sambil melihat ke arah lain.

"Gak apa-apa kok?" Ucap Gilang yang kembali fokus kepada sang kekasih.

"Laki-laki atau perempuan yang kamu tabrak tadi?" Tanya Gilang untuk memastikan dugaannya.

"Perempuan??tapi aku gak pernah liat dia sih di kampus ini.apa mungkin dia anak baru ya?" Ucap Vania bertanya-tanya lagi.

"Fix!!yang dimaksud Vania itu pasti Raisa?" Batin Gilang.

Vania melirik ke arah Gilang.lagi-lagi dirinya mendapatkan Gilang bengong seperti memikirkan sesuatu.

"Kamu kenapa sih?dari tadi bengong Mulu??kamu kenal sama perempuan yang aku tabrak tadi???" Tanya gadis cantik itu.

Gilang sedikit gelagapan."Khem!!...gak kok.ya udah jangan dibahas lagi.dan jangan ikut campur urusan orang lain.paham?" Gilang beranjak dari tempat duduknya kemudian berjalan ke arah Vania.

Gadis itu sedikit terkejut saat melihat Gilang tiba-tiba saja berlutut di hadapannya.

"Ka-kamu mau ngapain??" Tanya Vania.

Gilang tersenyum.perlahan laki-laki itu menggenggam tangan kanan Vania lalu mencium punggung tangan halus tersebut.

"Nanti malam kita dinner yuk?" Pinta Gilang sambil menatap intens wanitanya.

"Di-dinner??" Terlihat Gilang mengangguk cepat.

"Iya??dinner??waktu beberapa hari lalu rencana dinner kita kan gagal karena kamu masuk rumah sakit.jadi sebagai gantinya gimana kalau nanti malam kita dinner??" Jelasnya.

"Mmm...gimana ya???tapi aku-"

"Gak ada tapi-tapian?" Gilang langsung menegakan tubuhnya lalu mengecup bibir seksi wanitanya itu

"Jam tujuh nanti aku jemput kamu,oke?" Ucap final Gilang.

=================

Sore ini Vania mendatangi sebuah mall ternama di Jakarta bersama dengan para sahabatnya.Ya,Vania memang sengaja mengajak bela dan yang lainnya ke mall karena dia ingin para sahabatnya itu membantunya memilih pakaian untuk dinner nanti malam.

Vania tidak ingin membuat Gilang kecewa karena penampilannya yang biasa saja.jadi Vania memutuskan untuk berpenampilan all out agar Gilang semakin mencintai dirinya.

Ya,cinta.sama halnya dengan Gilang yang tidak ingin kehilangan dirinya,Vania juga tidak mau kehilangan Gilang dalam hidupnya.menurutnya Gilang adalah laki-laki baik yang selalu mengerti akan dirinya dan segala situasi kehidupannya.

"Nia,kalau yang ini gimana??" Tanya Rika sambil menunjukkan sebuah dress pendek berwarna kuning dengan belahan dada rendah.

Vania melihat dress yang dibawa rika dengan seksama.

"Gak deh.itu terlalu seksi kayaknya?" Jawab Vania dengan sedikit gelengan kepala.

Rika mengangguk paham kemudian kembali berjalan mencari dress yang lain.

"Kalau yang ini,gimana??" Kali ini Gita membawakan dress pendek berwarna merah gold motif bunga.

Vania kembali menggeleng-gelengkan kepalanya."terlalu rame?" Ucap gadis itu.

Sama halnya dengan Rika,Gita kini kembali mencari pakaian yang lainnya.

"Kalau ini pasti loe suka deh?" Bela menunjukkan sebuah dress brokat berlengan pendek berwarna hitam Dengan panjang bagian depan selutut sementara bagian belakang panjangnya sebetis.

Vania mengambil dress tersebut lalu membawanya kedepan cermin besar yang ada di toko.

"Dressnya cantik banget?" vania menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri bersamaan dengan dress yang dia tempelkan di depan tubuhnya.

"Gue pilih ini?" Seru gadis itu kepada para sahabatnya.

============

Selesai masalah pakaian kini keempat gadis itu pergi mendatangi toko sepatu.terihat seorang pelayan datang menghampiri mereka.

"Ada yang bisa saya bantu,kak?" Tanya seorang wanita berkemeja coklat dan rok hitam.

"Iya,mba.saya mau beli high heels.apa ada?" Ucap Vania.

Wanita itu tersenyum ramah kemudian mengangguk pelan."ada kak.tunggu sebentar ya?" Vania mengangguk paham setelah itu pegawai tersebut pun segera pergi mengambil barang yang diinginkan oleh Vania.

Tidak berselang lama pegawai tadi datang menghampiri Vania dkk dengan membawa beberapa box sepatu ditangannya.

"Ini adalah beberapa high heels terbaik di toko kami,kak.silahkan dipilih?" Ucap wanita itu setelah menjajakan sepatu di hadapan Vania.

Vania pun mulai memilih.di lihatnya ke enam sepatu yang dibawakan oleh pegawai toko tadi.

"Kayak ini bagus deh?" Dari sekian banyak warna dan model Vania memilih high heels berwarna hitam dengan tinggi 10cm.

Sebelum benar-benar membeli Vania terlebih dahulu mencoba high heels tersebut.entah karena kebetulan atau tidak sepatu yang dipilihnya ternyata sangat pas dengan ukuran kakinya.

Vania pun mulai berjalan berlenggak lenggok bak model papan atas.dengan heels yang lumayan tinggi,sepatu itu membuat kaki Vania semakin jenjang.

"Perfec?" Ucap Rika sambil mengacungkan kedu ibu jarinya.gita dan bela pun mengembangkan senyumnya pertanda setuju dengan pemikiran Rika.

"Saya ambil yang ini,mba?" Ucap Vania.

"Baik kak.kalau gitu saya bungkus dulu ya?" Pegawai toko itu segera pergi menuju tempat pengepakan sementara Vania dkk pergi menuju kasir.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience