Surabaya,,,
"MAMA!!...PAPA!!!..."
Seru Nadia sambil berlarian menuju meja makan.menghampiri kedua orang tuanya yang tengah asyik menyantap sarapan mereka.
"nana,udah berapa kali papa bilang,jangan lari-larian gitu.nanti kalau jatuh gimana?" ucap Gilang.
'hehehe...iya papa maaf.nana lupa?" Nadia tampak menyengir kemudian segera mencium pipi gilang dan juga Raisa.
"mama sama papa mau kemana??kok udah rapih aja.bukannya ini hari Sabtu ya?" tanya Nadia keheranan,pasalnya sang papa terlihat rapih dengan kemeja putih dan celana bahannya,sementara sang mama menggunakan mini dress berwarna biru telur asin.
"mama sama papa mau kerumah sakit ma-"
"siapa yang sakit mah?" potong Nadia.
"gak ada yang sakit sayang??mama cuma mau ngecek dedek bayi aja kok?" jelas Raisa mengelus lembut belakang kepala Nadia.
"oh,Nana ikut ya mah.nana juga mau liat dedek bayi?" pintanya.
Raisa menatap sang anak,namun sedetik kemudian pandangannya teralih pada sosok Gilang yang sedang memakan nasi goreng.
"coba kamu tanya sama papa?" Ucap raisa.tanpa berlama-lama lagi nadia pun langsung menghadapkan tubuhnya ke arah sang papa.
"papa?" saat itu juga gilang menghentikan aktivitas makannya dan melihat ke arah putri nya.
"ada apa,hm?" tanya Gilang
"Nana boleh ya ikut kerumah sakit?" gilang tampak berpikir sejenak setelah itu dirinya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"yey...makasih papa?" seru Nadia kegirangan.
==============
Didalam kamar hotel Rika tampak sibuk mendandani vania.rencananya hari ini Vania akan pergi jalan-jalan bersama dengan revan.maka dari itu Rika ingin sahabatnya itu tampil cantik didepan laki-laki tersebut.
Setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam,akhirnya Rika selesai juga mendandani Vania.
taaarraaa...
Vania tampak terkejut setelah melihat hasil makeup sang sahabat di cermin.
"cantik,bukan??" ucap rika.vania langsung mengangguk cepat.
"banget?!?" saking senangnya Vania segera memeluk sahabatnya itu.
"makasih ya?" ucap Vania.
Tidak berselang lama terdengar suara pintu diketuk.keduanya meyakini kalau orang yang datang adalah Revan.
"itu pasti Revan?" rika mengangguk cepat.
"loe bukain sana pintunya?" titah Rika.
Vania hendak berjalan menuju pintu namun dirinya tiba-tiba saja teringat akan sesuatu hal.
"bentar?" terlihat Vania membuka salah satu laci meja rias lalu mengambil sebuah kotak dari sana.
"gue harus pakai ini?" gumamnya.
Vania mengambil sebuah jepit rambut dan kalung dari kotak tersebut lalu memakai nya.sesaat dirinya kembali bercermin,untuk memastikan lagi penampilannya.setelah benar-benar yakin dengan penampilannya,vania pun segera pergi membukakan pintu kamarnya.
Ceklek
Pintu terbuka.pandangan Revan langsung tertuju pada sosok gadis yang menggunakan maxi dress berwarna putih,berlengan pendek dan berbelahan dada sedikit rendah didepannya.
Glek!!
Revan sangat terpesona dengan penampilan sang kekasih yang terlihat sangat cantik.apa lagi dengan jepitan dan kalung pemberian nya kemarin,semakin membuat Vania terlihat manis di matanya.
"Van?" tegur Vania.
"ah,iya?" revan sedikit kaget mendengar teguran dari sang kekasih.
"kok kamu liatin aku kayak gitu sih??jelek ya penampilan aku?" ucap Vania yang mendadak tidak percaya diri dengan penampilannya saat ini.
"eh,eng-gak kok.justru kamu malah terlihat cantik mmm...sangat cantik.sampai-sampai aku terpesona?" pujinya.
Vania yang mendengar kata pujian dari Revan langsung tersenyum malu.
"makasih?" cicitnya.
Masih dengan pandangan memuja Revan berjalan menghampiri Vania dan ..
Cup
Awalnya Revan hanya mengecup bibir vania.namun lama kelamaan kecupan itu berubah menjadi lumatan lembut.
Vania yang terbuai kini membalas ciuman sang kekasih dan mengalungkan kedua tangannya di leher Revan.
"khem!!"
Terdengar suara deheman keras.sontak saja Revan dan Vania menghentikan ciuman mereka.
"katanya mau jalan.kok malah mesum didepan pintu sih?!..sengaja biar diliat orang banyak?!" sindir Rika yang tengah berdiri sambil melipat kedua tangannya,menatap dua sejoli tersebut.
Revan menggaruk tengkuknya begitu pun dengan Vania.keduanya tampak malu saat tertangkap basah oleh Rika.
"sorry,aku gak tau kalau kamu ada disini juga,Rik?" ucap Revan.
"eh,wait.kalian bukannya lagi marahan ya?" Revan menatap Vania dan Rika secara bergantian.
"kita udah baikan kok,sayang?" ucap Vania.Revan mengangguk paham.
"bagus deh kalau kalian udah baikan?" ucapnya.
"oh ya.kita mau pergi ke pantai.kamu mau ikut gak?" tanya Revan.rika menggeleng cepat.
"gak deh.makasih.yang ada nanti gue jadi obat nyamuk buat kalian?" jawabnya.revan terkekeh kecil.
"ya udah kalau gak mau ikut.kita pergi dulu ya.bye...?" Revan segera merengkuh pinggang ramping vania kemudian membawa Vania keluar kamar.
Rika menatap kepergian kedua orang tersebut dengan senyum penuh arti.
"gue tau perjalanan cinta loe cukup rumit,nia.tapi gue sebagai sahabat loe cuma bisa berdoa.semoga aja gak ada yang ganggu hubungan kalian?" batinnya.
============
Dirumah sakit Raisa baru saja selesai diperiksa oleh dokter langganan keluarganya.
"jadi...gimana hasilnya dok.bayi dikandungan saya baik-baik aja kan?" tanya Raisa.
Sesaat sang dokter menatap Raisa yang duduk di depannya dan beralih pada sosok anak kecil yang duduk di sebelah Raisa.
"Alhamdulillah,keadaan bayi kamu baik-baik aja?" jawabnya.
Secara bersamaan Raisa dan nadia menoleh satu sama lain lalu tersenyum bahagia.
"tapi...kalau boleh saya kasih saran.jika kalian sedang berhubungan,tolong hati-hati ya.mengingat kehamilan kamu masih terbilang muda dan rentan keguguran?" jelas sang dokter menatap gilang yang tengah berdiri di belakang Nadia.
"baik dok?" ucap Raisa mengangguk paham.
"aunty dokter?"
"ya,sayang?" sang dokter langsung mengalihkan perhatiannya lagi kepada Nadia.
"kira-kira dedek bayi nya kapan lahir ya??Nana udah gak sabar nih mau ajak dedek bayi main?" tanya Nadia dengan polosnya.
Dokter itu pun tersenyum simpul begitu juga dengan Raisa dan Gilang.
"kamu senang ya mau punya dedek Bayi lagi?" tanya sang dokter yang langsung diangguki antusias oleh Nadia.
"Nana yang sabar ya.masih ada 8 bulan lagi dedek bayi nya keluar?" jelasnya.
"yah...masih lama banget dong?" ucap Nadia sedikit lesu.sang dokter tersenyum manis kemudian memberikan penjelasan kepada bocah tersebut.
"gak apa-apa sayang.kalau nana sabar nunggu pasti bakalan terasa cepat kok.tugas Nana sekarang adalah jagain mama dan dedek bayi.jangan sampai kenapa-napa.terus juga jangan lupa ajak ngobrol dedek bayi nya.supaya dedek bayi gak kesepian didalam perut mama.paham?" ucap sang dokter
"paham,aunty dokter?" senyuman manis pun kembali terlukis di wajah Nadia.
"oh ya,ini resep vitamin untuk kamu sa.tolong ditebus dan diminum secara rutin ya?" sang dokter memberikan resepnya kepada Raisa.
"baik dok.sekali lagi terimakasih?" setelah menerima resepnya ketiga orang itu pun segera keluar dari ruangan sang dokter.
==============
Revan dan Vania sudah sampai di pantai.hal yang pertama mereka lakukan adalah bersepeda mengelilingi tepi pantai.
"ayo sayang!!..balap aku dong!!" seru Vania sambil terus mengayuh sepedanya beberapa meter didepan Revan.
"awas kamu ya!!" Revan pun semakin mempercepat Kayuhannya mengejar sang kekasih.
"hhuu...Cemen!" ledek Vania diselingi kekehan panjang.
Selang beberapa menit Revan pun akhirnya berhasil mendahului sepeda Vania.
"hahaha...liat kan.aku bisa ngalahin kamu?" ucap Revan balik mengejek.
Vania cemberut."gak ah.kamu curang?!" ucap gadis tersebut yang tidak terima dengan kekalahannya.
Puas bermain sepeda,kini Vania dan Revan beralih ke sesi foto-foto ditepi pantai.
"sayang,foto yang bagus ya?" pinta Vania.
"siap tuan putri.cepat gaya yang cantik?" ucap Revan yang sedang mempersiapkan kamera hpnya.
Vania mengangguk paham setelah itu memposisikan dirinya berdiri menyamping di tepi pantai sambil memegang topi yang dikenakannya.
"siap ya...satu...dua...tiga"
cekrek
"ganti gaya?!" tintah Revan.
Vania segera berganti posisi.kali ini dirinya berdiri membelakangi Revan,tapi wajahnya menoleh kebelakang menatap sang kekasih.
"satu...dua...tiga"
cekrek
"mau ganti gaya lagi,hm?" tanya Revan.
Vania mengangguk kemudian berjalan menghampiri Revan lalu menggenggam tangan kanan sang kekasih.revan yang paham maksud Vania langsung mengarahkan kameranya dengan mengambil gambar Vania tengah menggandeng tangannya.
cekrek
"sekarang foto berdua yuk?" ucap Vania.
Revan tersenyum lalu segera memposisikan dirinya berdiri di belakang Vania.
"siniin hpnya?" vania segera mengambil hp yang ada di tangan Revan setelah itu mengganti posisi kameranya dengan mode selfie.
Tanpa diminta Revan langsung melingkar kedua tangannya di perut Vania lalu mencium pipi kanan sang kekasih.
"satu...dua...tiga"
cekrek.
Tidak puas dengan satu gaya,kini Revan meminta Vania untuk berdiri berhadapan dengannya.
cup
Vania cukup terkejut dengan tindakan spontan dari Revan yang mengecup bibirnya,namun walau begitu ibu jarinya tetap aktif menekan tombol foto.
cekrek
Setelah selesai berfoto Vania kemudian memeriksa kembali foto-foto tersebut.dirinya tersenyum puas begitu melihat semua hasil fotonya terlihat bagus dan estetik.
=============
Gilang,Raisa dan Nadia kini on the way pulang ke rumah mereka.didalam perjalanan hanya terdengar suara Nadia yang sedang sibuk bermain dengan boneka labubu nya.
Raisa terdiam lesu menatap sang suami yang hanya fokus menyetir mobil.sedari pemeriksaan tadi sang suami tidak ada sama sekali bertanya perihal bayi dikandungannya.
"mas kamu-"
ting
Saat Raisa bicara,disaat itu juga terdengar suara notifikasi dari hp sang suami.masih dalam keadaan fokus menyetir Gilang mengambil hpnya yang ada di atas dasboard lalu memeriksa notifikasi yang baru saja masuk.
_instagram_
im.vania.1996
Baru saja memposting
Sekilas Gilang melirik kearah istrinya melalui ekor matanya.dengan sembunyi dan penuh kehati-hatian gilang mulai membuka postingan yang baru saja Vania bagikan.
Gilang tampak tersenyum manis saat melihat foto Vania yang tengah berdiri sendirian di tepi pantai.
"cantik?" batin Gilang memuji penampilan Vania.
Gilang kembali menslide layar hpnya untuk melihat foto berikutnya,masih terlihat aman Dimata gilang.namun saat laki-laki itu melihat foto ke tiga sampai ke lima rahang Gilang langsung mengeras.
Gilang benar-benar dibuat emosi dengan 3 foto terakhir postingan vania.bagaimana tidak,di tiga postingan tersebut terpampang jelas kemesraan Vania dengan Revan.
"brengsek!!" umpat Gilang yang tanpa sadar didengar oleh Raisa dan Nadia.
"mas!!" Raisa memberi peringatan karena tiba-tiba saja sang suami mengucapkan kata kasar.
"ah,so-sorry..." Gilang gelagapan sendiri ketika semua mata tertuju padanya.
"papa kenapa?" tanya Nadia keheranan.
"khem!!..papa gak apa-apa kok nak.maaf ya udah buat kamu kaget?" ucap Gilang sambil melirik ke arah sang anak yang duduk di kursi belakang.
"kamu lagi ada masalah kantor mas.kok kayaknya kamu keliatan kesel gitu?" Raisa menatap sang suami penuh selidik.
Gilang menghela nafas panjang,berusaha menghilangkan rasa amarahnya akibat foto yang baru saja dilihat.
"saya cuma lagi kesel aja sama karyawan kantor,sa?" ucap gilang berbohong.
Raisa mengangguk pelan."aku paham mas.cuma lain kali kamu harus bisa kontrol emosi kamu.disini kan ada Nana?" ucapnya.
"iya,sorry.saya kelepasan tadi?" jawab Gilang.
Tidak lama suasana kembali hening.tidak ada obrolan lagi diantara Gilang dan juga Raisa.
"gue harus cek.dimana Vania berada sekarang?" gumam Gilang dalam hatinya.
Dengan cepat Gilang mengecek GPS nomor hp vania,untuk mengetahui dimana keberadaan gadis itu sekarang.
=============
Raisa terlihat bingung dan bertanya-tanya karena Gilang bukan membawa mereka pulang kerumah,melainkan kesebuah pantai yang terletak tidak begitu jauh dari pusat kota.
"mas.kok kita kesini sih?" tanya Raisa setelah mereka bertiga turun dari mobil.
"otak saya lagi mumet,raisa.saya butuh refreshing sedikit.makanya saya ajak kalian ke sini.itung-itung liburan keluarga.udah lama juga kan kita gak liburan bareng?" jawabnya.
"tapi harusnya kamu bilang dulu ke aku mas.biar aku bisa siapin keperluan kita buat disinii?" ucap wanita itu.
"gak apa-apa sa,toh kita juga gak lama disininya?" jawab Gilang lagi.
Sebenarnya gilang juga tidak ada planning untuk ke pantai ini.kedatangannya kesini hanya dikarenakan vania.sejak Gilang melihat postingan kemesraan Vania bersama Revan di Instagram tadi hatinya jadi tidak tenang.gilang ingin memastikan sendiri sudah sejauh mana Vania melupakan dirinya.
Lain halnya dengan Raisa yang terlihat bingung karena Gilang tiba-tiba membawa dirinya ke pantai.Nadia justru tampak bahagia sekali.sudah lama dirinya menantikan jalan-jalan bersama dengan kedua orang tuanya Kepantai.
"kita liburan ke pantai,pah?!" tanya nadia.gilang tersenyum lalu menganggukan kepalanya dengan antusias.
"asyik!!!...bisa main air dipantai!!" ucap Nadia kegirangan kemudian segera berlari menuju tepi pantai.
Gilang mulai melangkahkan kakinya hendak menyusul nadia.namun sesaat dirinya tersadar kalau Raisa masih diam ditempatnya.
"Raisa,cepat?!" tegur Gilang.
Raisa tampak tersenyum kikuk ke arah gilang.mau tidak mau dirinya menyusul suami dan anaknya yang sudah jalan terlebih dahulu.
Ddrrtt..Ddrrtt...
Dipertengahan jalan tiba-tiba saja hp Raisa bergetar.ada sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak dikenalnya.
_08567929××××_
"jangan sepenuh percaya dengan suami kamu?"
Ddrrtt..Ddrrtt..
Sebuah pesan kembali masuk.namun kali ini berupa foto.di foto tersebut memperlihatkan sang suami tengah berbicara dengan seorang wanita dipinggir jalan.
Share this novel