Jakarta,,
Vania tiba di panti asuhan peduli kasih.dengan begitu ahli gadis itu memarkirkan mobilnya di parkiran yang tidak terlalu luas itu.
Disisi lain,ibu Halimah yang kala itu sedang duduk bersantai di bawah pohon bersama anak panti lainnya langsung mengalihkan perhatiannya ke arah mobil vania.
"temen-temen!!...itu kak Nia datang!!" seru salah seorang anak perempuan sambil menunjuk mobil berwarna putih di parkiran.
"eh iya,itu kak nia!!" sahut anak panti lainnya.dengan tergesa-gesa anak panti tersebut beranjak dari tempat mereka kemudian berlari menuju mobil Vania.
Tidak lama Vania keluar dari mobilnya.dia tersenyum manis saat melihat anak-anak panti yang sangat antusias menyambut kedatangannya.
"hai...kalian kangen gak sama kakak?" tanya vania menatap satu persatu anak panti dihadapannya.
"KANGEN!!!!" seru anak panti secara bersamaan.
"kalau kangen,peluk dong?" vania merentangkan kedua tangannya.tanpa berlama-lama anak-anak panti itu memeluk tubuh Vania.
Dari kejauhan ibu Halimah yang melihat kedekatan Vania dengan anak panti pun tersenyum lembut.Ya,sejak dekat dengan Revan,Vania juga berusaha untuk dekat dengan semua anak panti disana.dan Alhamdulillahnya anak panti tersebut juga menyukai sosok Vania.
Tidak hanya itu saja.Selain sebagai tunangan Revan,Vania juga salah satu donatur di panti asuhan tersebut.makanya gadis itu selalu datang ke panti untuk bertemu dengan anak,-anak.
"kak Nia,hari ini bawa sesuatu gak buat Kita?" celetuk vio dengan raut wajah polosnya.vania tersenyum lalu mengelus pucuk kepala vio.
"tentu aja kakak bawa.tuh,ada dibagasi mobil?" ucapnya.
Vania segera berjalan menuju belakang mobil diikuti oleh anak panti lalu membuka bagasinya.anak-anak yang melihat makanan dan mainan didalam bagasi itu langsung saja berebutan mengambilnya.
Setelah semuanya mengambil,anak panti itu pun segera mencari tempat untuk menyantap makanan yang diberikan oleh Vania.
Vania tersenyum begitu melihat ibu Halimah tersenyum kepadanya.kemudian mengambil sesuatu di kursi bagian tengah mobilnya.
==========
"assalamualaikum,Bu?" sapa Vania setelah itu mencium punggung tangan ibu Halimah.
"wa'alaikum salam.gimana kabar kamu nak?" ucap nya.
"Alhamdulillah baik bu.oh,iya.ini ada sedikit dari aku?" ucap Vania sambil memberikan dua bag berukuran besar yang berisikan keperluan dapur dan pakaian untuk anak panti.
"ya ampun nak
harusnya kamu jangan repot-repot kasih ini.liat kamu pulang dalam keadaan sehat aja ibu udah senang kok?' ucap ibu Halimah yang tidak enak hati karena vania sudah memberikan begitu banyak kepadanya dan juga anak panti asuhan.
"gak apa-apa bu.aku gak ngerasa repot juga kok.malah aku senang.bagaimana pun juga kan kalian keluarganya Revan?" ucapnya.
"oh iya.ngomong-ngomong Revan mana bu.dari tadi kok aku gak liat dia?" tanya gadis itu sambil melihat sekeliling halaman.
"oh.revan belum balik dari jogging,Nia?" jawab ibu halimah.
"owh.." vania mengangguk pelan.
"sendirian??" tanya gadis itu lagi.
"gak juga sih.dia joging sama Khalila?" kedua alis vania mengkerut.
"Khalila??" gumamnya.
==============
Sambil menunggu kepulangan Revan,Vania menyibukkan diri bermain ular tangga dengan beberapa anak-anak panti.
"kalian lanjut main aja ya.kakak mau ke toilet dulu?" ucap Vania kemudian segera beranjak dari tempatnya.
"kak Nia masih inget kan toiletnya di mana?" tanya Nabil mengingat Vania sering salah masuk ruangan.
"insyaallah masih inget,bil?" Vania tersenyum manis lalu pergi meninggalkan kelima anak panti tersebut yang tengah berada di ruang tamu.
Vania pun berjalan ke sebuah lorong.disana dirinya terlihat celingak-celinguk mencari keberadaan toilet.
"sial.kenapa gue jadi lupa lagi sama tempat toiletnya?" Vania berdecak kesal.lagi-lagi dirinya lupa dengan letak toilet.padahal tadi Vania sempat ingat.tapi setelah melihat begitu banyak pintu disana Vania mendadak jadi lupa lagi.
Pandangan Vania kini tertuju pada pintu yang berada di ujung lorong.
"apa itu ya,toiletnya(" gumam vania.tanpa berlama-lama lagi vania berjalan menuju ruangan tersebut.
ceklek!
Vania membuka pintu itu dan kemudian masuk ke dalam.
"sialan gue salah masuk ruangan?" umpat Vania lagi saat menyadari itu bukanlah toilet.melainkan sebuah kamar dengan ranjang berukuran sedang.
Vania hendak keluar dari kamar tersebut namun ekor matanya tidak sengaja menangkap sesuatu hal disana.
"eh,itu kok kayak foto Revan ya??apa jangan-jangan ini..." selain toilet,vania juga tidak mengetahui dimana letak kamar Revan.walaupun mereka berdua sudah lumayan lama berpacaran tapi Vania sama sekali tidak tau dimana keberadaan kamar kekasihnya itu di rumah panti tersebut.
Revan hanya bilang kepada vania kalau dia memang memiliki kamar tersendiri di panti.selain karena Revan adalah orang yang paling dewasa dari anak-anak panti disana.revan juga ingin menjaga privasi nya selama berada di panti.
Vania merasa penasaran,dia pun melangkahkan kakinya ke arah meja belajar.
"wow!!" Sesaat vania membekap mulutnya tidak percaya ketika melihat apa yang terpajang di atas meja belajar tersebut.
"i-ini..." gadis itu benar-benar terkejut ketika mendapati begitu banyak bingkai fotonya bersama dengan Revan disana.tidak hanya dimeja itu saja, bahkan ada juga yang ditempelkan disebuah papan yang ada didinding.
Vania menatap satu persatu foto tersebut.sesaat pandangannya teralih pada sebuah foto dimana dirinya tengah memberikan sepiring kecil kue ulang tahun kepada Revan.
Vania segera mengambil foto itu,seulas senyum manis pun terlukis di wajahnya.
"ternyata kamu masih nyimpen foto ini,van?" Vania kembali teringat pada moment ulang tahun dirinya dua tahun lalu.saat itu dia dan Revan masih dalam tahap pengenalan satu sama lain.
Setelah puas memandangi foto tersebut Vania pun kembali menaruhnya di tempat semula.kemudian Vania mengalihkan pandangan ke arah foto lainnya.saat dirinya ingin mengambil foto lagi,tiba-tiba saja terdengar suara seseorang dari arah belakang.
"Vania?"
Vania pun sangat terkejut lalu segera membalikkan tubuhnya ke belakang.
=============
"kamu ngapain di kamar aku?" tanya Revan yang berhasil membuat Vania semakin kelimpungan menjawabnya.
"ah..i-itu mmm...-"
"KAK REVAN?!" Belum sempat menjawab,terdengar seruan seorang wanita dari balik pintu kamar yang tertutup.sontak saja hal itu membuat Vania penasaran dan langsung menoleh ke arah pintu kamar yang tertutup itu.
"YA?!" jawab Revan dengan kedua mata terus menatap Vania.
"CEPETAN KAK!!..NANTI KEBURU ABIS LOH!!" seru orang itu lagi.
"YA,SEBENTAR!!..KAMU PESAN DULUAN AJA!!" jawab Revan.
"OKE?!" Baik Vania dan Revan mendengar suara langkah kaki yang semakin menjauh.pertanda orang itu sudah pergi.
"Kamu sama Lila mau kemana,van?" tanya Vania setelah keduanya kembali bertatapan.
Revan tidak menjawab,dirinya langsung berjalan menuju nakas dan mengambil dompetnya yang tergeletak di sana.
"Van,aku lagi ngomong loh sama kamu?" vania berjalan mendekati Revan tapi laki-laki itu terus menghindarinya.sampai akhirnya Revan pergii meninggalkan Vania sendirian di kamarnya.
"ish...Revan nyebelin!!" seru Vania kesal.
=============
"eh,kak nia.udahan ke toiletnya?" tanya Nabil ketika melihat Vania berjalan mendekatinya.
"Nabil,kamu liat kak Revan gak?" bukannya menjawab Vania malah balik bertanya kepada anak tersebut.
"liat kak.kak Revan keluar dia bilang mau-" belum sempat Nabil menyelesaikan perkataannya vania sudah melangkah pergi keluar rumah.
"kemana dia?" gumam Vania saat dirinya tidak menemukan sosok Revan di halaman panti.
"kamu cari Revan?" ucap ibu Halimah yang baru saja datang menghampirinya.
"eh,i-iya bu.ibu tau Revan kemana?" tanya gadis itu.
"Revan sama Lila katanya mau makan ketupat sayur yang ada di sebrang panti?" jawabnya.Vania langsung mengarahkan pandangannya ke arah pintu pagar yang sedikit terbuka..
"makasih ya bu.kalau gitu Nia mau susul mereka dulu?" ucapnya.dengan sedikit terburu-buru Vania berlari menuju tempat yang dimaksud oleh ibu Halimah.
=============
Dipinggir jalan,tepatnya di bagian penjual ketupat sayur.terlihat Revan dan Khalila duduk berdampingan di kursi yang sudah di sediakan oleh penjual.setelah beberapa menit menunggu,akhirnya pesanan mereka pun datang.
"ini neng Lila pesanannya?" ucap bang Udin sambil memberikan dua piring ketupat sayur kepada Khalila.
"makasih bang Udin?" ucap Khalila diakhiri senyuman manisnya.lalu segera mengambil ketupat sayur tersebut kemudian memberikan satu piringnya kepada Revan.
"kak Revan pokoknya harus coba ketupat sayur buatan bang Udin ini.soalnya ketupat sayur nya enak banget loh?" ucap Khalila dengan nada antusias.
"oh,ya?" Revan menatap khalia dan sang pedagang secara bergantian.
"beneran kak.ketupat sayur bang Udin ini emang paling top markotop deh.makanya tadi aku minta kak Revan buat cepat kesini.takut kehabisan?" jelasnya.
"ah,neng Lila bisa aja mujinya.asal jangan ngutang aja ya neng?" bang Udin pun terkekeh-kekeh begitu juga dengan Khalila.
"tenang aja bang.kali ini Lila gak ngutang.ada kak Revan yang bayarin.ya kan kak?" Khalila tampak mengedipkan sebelah matanya kearah Revan.
"iya?" jawab laki-laki itu.
=============
Vania berjalan menghampiri sosok laki-laki dan perempuan yang tengah asyik menyantap ketupat sayur dipinggir jalan.hatinya terasa panas begitu melihat kedekatan keduanya disana.apa lagi ketika Khalila membersihkan sudut bibir Revan yang kotor dengan ibu jarinya.ingin sekali rasanya Vania menyiram Khalila dengan kuah ketupat sayur itu.
"eh,neng manis.mau beli ketupat sayur ya?" ucap bang udin menyapa sosok Vania yang baru saja datang.
"ah,i-iya bang?" jawab Vania secara sepontan sambil menatap ke arah revan.
Revan yang mendengar suara Vania lantas saja segera mengalihkan perhatiannya ke arah sang kekasih.
"tunggu bentar ya neng.abang bikinin dulu.neng duduk aja dulu?" tunjuk bang Udin di kursi kosong yang ada disebelah Revan.
Sebelum duduk Vania terlebih dahulu berbicara dengan kekasihnya itu.
"van,aku mau ngomong sama kamu soal-"
"eh,kak Revan.abis ini kita main game online yuk?" sela Khalila mengalihkan perhatian Revan.laki-laki itu pun segera menatap ke arah Khalila kemudian menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis.
Vania memutar bola matanya dengan malas.jengkel..pastinya.vania sangat yakin kalau Khalila sengaja mengalihkan perhatian Revan.
Beberapa detik kemudian ketupat sayur untuk Vania sudah jadi.bang Udin segera memberikan pesanan tersebut kepada Vania.
"ini neng ketupat sayur nya?" ucapnya.vania tersenyum manis lalu menerima piring tersebut.
"makasih ya bang?" ucap Vania setelah itu duduk di kursi yang ada di sebelah Revan.
"bang,ketupat sayur nya satu ya?" ucap seorang laki-laki yang baru saja datang.
"siap?!..duduk dulu bos?" ucap bang Udin kepada orang tersebut.
Laki-laki itu mengangguk.sekilas orang itu melihat ke arah belakangnya.melihat kursi disebelah Vania kosong,laki-laki itu pun memutuskan untuk duduk di sana.
"sorry,boleh duduk di sini?" tanya laki-laki bertubuh tinggi itu kepada Vania.
"ah,ya.silahkan?" jawabnya.laki-laki itu tersenyum manis lalu segera duduk di samping vania.
Diam-diam Vania melihat ke arah Revan yang kini kembali menatap ke arah nya.no,.lebih tepatnya menatap laki-laki yang baru saja datang.
Khalila yang merasa kesal karena Revan terus menatap ke arah vania.kini kembali mengalihkan perhatian Revan.
"kak,cobain deh ketupat punya aku?" ucap Khalila sambil menyodorkan sesendok ketupat sayur kehadapan Revan.
Awalnya Revan terlihat enggan untuk memakannya namun karena Khalila terus memaksa mau tidak mau Revan memakannya.
"gimana??enak kan?" tanya Khalila.
"hm?" jawab Revan sekenanya.
=============
Vania menyantap ketupat sayur nya dengan tenang.sesekali dirinya tampak melihat aktivitas Revan bersama dengan Khalila yang ada di samping nya.
"dia siapa kamu?" tiba-tiba saja laki-laki asing disebelah Vania melempar pertanyaan kepada dirinya.
"eh-" Vania menatap laki-laki itu dengan sedikit terkejut.
"sorry,bukannya mau kurang ajar.cuma aku penasaran aja kenapa kamu dari tadi liat ke arah mereka terus?" ucapnya.
"cowok itu pacar kamu ya?" ucap laki-laki itu lagi.Vania tampak terdiam kemudian menatap ke arah Revan.
"kalau benar dia cowok kamu.jujur,kurang ajar banget sih?" seketika Vania mengalihkan pandangannya ke arah laki-laki asing tersebut.mereka kini saling bertatapan.
"ya,masa didepan ceweknya malah makan bareng sama cewek lain.kan itu sama aja gak menghargai kamu?" lanjutnya.
Vania kembali terdiam setelah mendengar perkataan orang asing tersebut.sementara disisi lain Revan yang mendengar perkataan orang itu merasa kesal dan tanpa sadar mengepalkan tangan kanannya.
"saran aku sih.dari pada bikin sakit hati terus.lebih baik putusin aja.kamu itu ca-
BRRAK!!
Seketika semua orang di sana dibuat terkejut dengan suara gebrakan meja yang sangat kencang.
"astaga kak!!.. apa-apaan sih!!." seru Khalila yang dibuat kaget.
Revan tidak memperdulikan gadis kecil itu.dirinya langsung beranjak dari kursinya lalu menghampiri Vania.
"AYO PULANG!!" ucap Revan penuh kemarahan.
Share this novel