Malam ini Aryan telah mengajak Alisa untuk makan malam di restoran mewah yang telah ditempah khas olehnya. Malam ini dia ingin menebus segala kesilapannya pada gadis itu.
" Kenapa abang bawak Lisa ke sini? " soal Alisa.
" Saja. Lagipun dah terlalu lama kita tak keluar berdua kan " jawab Aryan.
" Lisa, maafkan semua kesalahan abang pada Lisa selama ni. Abang tahu kesilapan yang abang buat pada Lisa terlalu besar dan susah untuk Lisa maafkan. Tapi tolonglah maafkan abang, abang merayu sangat " Aryan mengenggam erat tangan Alisa.
Alisa terkedu seketika.
" Abang, kenapa abang nak minta maaf dengan Lisa? Abang tak buat apa-apa kesalahan pun pada Lisa. Sepatutnya Lisa yang minta maaf pada abang sebab Lisa tak hubungi abang. Lisa dah tukar email. Sebab tu abang email Lisa, Lisa tak balas email abang. Lisa bukan tak nak hubungi abang, cuma Lisa tak nak ganggu abang dengan Liyana " jelas Alisa panjang lebar.
" Lisa...Liya dah tak ada.. ".
" Apa maksud abang? " soal Alisa terkejut.
" Liya dah meninggal dunia dua tahun lepas disebabkan kemalangan " beritahu Aryan.
Bagaikan terhenti seketika dunia Alisa apabila Aryan memberitahu berita itu.
" Ya Allah.. " Alisa menutup mulutnya.
" Adam tu anak abang dengan Liyana. Waktu Liyana meninggal, Adam tak tahu apa-apa pun. Dia masih kecil, dia tak faham apa-apa lagi Lisa " .
" Ya Allah kesiannya. Maafkan Lisa, Lisa tak tahu " kata Alisa kesal.
" Takpa. Abang faham. Lisa, abang ada satu permintaan " .
" Apa dia? " soal Alisa.
" Abang nak Lisa jadi ibu untuk Adam. Dia perlukan kasih sayang seorang ibu Lisa. Abang harap sangat Lisa dapat terima Adam macam anak Lisa sendiri.
Alisa diam seketika. Lambat-lambat dia mengangguk.
" Boleh. Lisa janji akan sayang Adam macam Lisa sayangkan anak Lisa sendiri. Lisa akan jaga Adam sebaik mungkin. Abang tak perlu risau ya?" .
Aryan seakan terpegun mendengar jawapan Alisa. Walaupun dia sudah berkali-kali menyakiti hati isterinya itu, Alisa masih lagi sudi menerimanya dan Adam. Tidak sedikitpun Alisa membenci. Betapa tulusnya hati Alisa hanya Allah saja yang tahu.
" Terima kasih sayang. Terima kasih. Abang tak sangka walaupun dah banyak kali abang seksa perasaan dan jiwa sayang, sayang masih maafkan abang " .
Alisa tersenyum nipis.
" Abang kan suami Lisa. Adam pulak anak abang. Anak abang, anak Lisa jugak. Untuk apa membenci sedangkan Allah yang aturkan semua ni. Kalau Lisa tak redha itu sama jer seolah Lisa tak redha dengan ketentuan Allah " .
" Terima kasih sayang " Aryan melahirkan rasa syukur.
Share this novel