Setelah mengetahui segalanya tentang mereka, Hal baru pun muncul. Kala itu kudengar si Tiwi ingin di jodohkan dengan sosok lelaki yang sama sekali iya tidak kenal. Namun Tiwi waktu itu tidak ingin karna dia menunggu pacarnya. Tidak lama kemudian salah satu temanku sebut saja namanya Purnama. Dia mengirimkan sebuah Voite berisi percakapan dia dengan kakak ipar tiwi. Dalam voite tersebut Kakak ipar tiwi bilang "Tiwi menolak nikah karna dia menunggu si deni". Sontak saja saya kaget ketika mendengarnya. Sayapun Chat tiwi dan mengirimkan Voite itu dan bilang
"Ini maksudnya apa, kenapa ada namanya deni?
Tiwi menjawabnya :
" Jangan percaya apa kata kakak ipar. saya, dia tidak tau apa yang terjadi. Memang dulu deni ingin lamar saya tapi saya tidak mau".
saya pun chat deni dan juga mengirimkan Voite itu
" Kenapa ada namaku na sebut-sebut, tidak pernah ka saya pergi melamar"
xxx
setelah beberapa hari kemudian, Tiwi membuat status dengan Caption. " Alhamdulillah,di hari valantine dapat hadiah yaitu dilamar oleh orang yang tidak saya kenal"
saya membalas statusnya tiwi. " Kamu menerima perjodohan itu?" dijawabnya "Iyabeb, kakak ku suruhka tidak tega sama Dia makanya ganti nomorka"
Ada rasa bahagia, dan juga sedih..
sedih karna dia menikah dengan orang yang dia tidak kenal bahagianya karna sudah menemukan pasangan yang sebenarnya..
xxx
Tepat tanggal 20, februari 20
Tiwi melakukan acara mappatuada untuk menentukan Tanggal pernikahan sekaligus memberikan uang mahar. Saya memposting Foto Tiwi waktu itu di WA. tiba-tiba ada beberapa yang chat saya dan mempertanyakan tiwi menikah sama siapa? bukanji sama mantanmu ?
setiap kali ada yang chat pasti bertanya soal itu, Saya seakan2 tertawa mendengar pertanyaan2 yang itu mulu saya bacaa. Saya menjawabnya dengan Singkat padat & jelas.
" Dia dijodohkan tapi mereka memang ada hubungan keluarga namun mereka tidak pernah bertemu. Dan calonnya bukan lah mantanku (Deni) ".
Ada salahsatu balasan dari temanku yang membuatku tertawa kembali "Lega maki dirasa toh ka bukanji mantanta ditemani??" saya tidak membalasnya ...
Share this novel