Selesai sarapan dipagi itu , Aira melangkah naik ke biliknya . Khairil mengikut isterinya dari belakang .
Langkah Aira terhenti kerana merasakan seseorang sedang mengikurinya , dia berpaling ke belakang lalu satu keluhan kecil dilepaskan . " What do you want ? "
" You . "
" Please be serious Khairil Nizam . "
" Okay , serious i talk . I you back to be . Pandang abang sebagai Aira Qasha yang cintakan abang , layan abang sebagai Aira Qasha yang sayangkan abang , bercakap bukan macam musuh , please...i miss ma girl ! "
" Anything ? "
" I need you , really i need you . You are my queen , my love , my heart , my strong and you are everything to me dear . "
Aira mengetapkan bibirnya , hatinya agar cair mendengar setiap bait kata-kata yang suaminya ucapkan padanya tapi kerana ego , dia tahan .
" Anything ? "
" Please love me like old you , i need that Aira Qasha . I don't need Aira Qasha yang bersikap dingin , beku dan cara layanan dia pada suami dia sendiri macam ni . Abang rindu Aira Qasha yang sentiasa lemah lembut dan manja dengan suami dia sendiri . "
" Anything ? " soal Aira lagi . Suaranya sudah kawal sehabis baik .
Khairil menapak dekat pada isterinya lalu dia memegang tangan yang berkulit putih itu , " I love you sayang , i miss you so much , i don't want lost you , i don't want lost your heart , i don't want lost you for second time . Cukuplah abang kena tahan rasa rindu selama 9 tahun dan cukuplah abang rasa rindu selama beberapa bulan ni . "
" Abang ingat lagi , sepanjang tempoh abang hilang ingatan , hati abang ini terasa rindu seseorang tapi abang tak tahu siapa seseorang itu . Bila abng tatap muka Aira lama-lama , wajah Aira menyejukkan hati abang . Wajah Aira selalu buat mata abang tak beralih dan abang sedar sekarang yang wajah Aira ni lah yang selalu abang rindu hari-hari . "
Air mata Aira akhirnya jatuh jua . Tidak dapat ditahan lagi . Sungguh dia juga rindu pada lelaki ini tapi entah kenapa egonya terlalu tinggi untuk mengaku .
Khairil mengesat air mata isterinya menggunakan ibu jari kanannya . Lalu wajah isterinya ditekap menggunakan kedua tangannya .
" Don't cry sayang , i know it's hurt but please just forgive me and you will happy forever . " ujar Khairil perlahan .
Aira memandang lama wajah suaminya kemudian dia menolak tangan suaminya dan dia berlalu masuk ke dalam bilik tidurnya . Khairil mengeluh , susah benar memujuk isterinya .
" Abang tak akan give up sayang . Sayang akan jalani hari-hari indah bersama abang , abang janji . " ujarnya perlahan lalu dia turun semula ke bawah . Dia mahu buat sesuatu .
........
Aira melilau mencari susuk tubuh suaminya . Sejak dia masuk je dalam bilik selepas sarapan pagi , kelibat Khairil langsung dia tak nampak . Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam . Dinner tadi pun suaminya tidak kelihatan .
Sejak dua tiga hari ni , suaminya selalu keluar awal pagi balik lewat malam . Hatinya terdetik , adakah suaminya mempunyai kekasih baru ? Dia curiga sangat-sangat .
" Kak , kenapa ni ? " soal Edwin .
" Err tak ada apa , ni Ed dari mana ni ? "
" Ed dari laman rumah , saja duduk luar kejap . Ambik angin . " ujar Edwin .
" Ha ni Ed ada nampak Abang Khairil tak ? "
Edwin terkejut mendengar soalan itu tapi dia cuba kawal riak wajahnya . Jika dia jujur , pasti terbongkar rahsia .
" Err sebelum Ed pergi kolej , ada lah nampak dia . Sekarang ni , tak nampak . " bohong Edwin .
' I'm sorry sister huhuhu... ' ujar Edwin dalam hati .
" Oh macam tu ke , okaylah akak nak naik atas . "
" Akak nak makan aiskrim tak kak ? " soal Edwin .
" Sorry Ed , akak tak ada mood nak makan . Akak sakit pinggang , nak rehat kejap . "
" Oh yelah , kandungan akak pun nak masuk 6 bulan kan ? "
" Haah . "
" Kalau time akak bersalin dekat Malaysia , nanti kitorang datang Malaysia tau . "
" Oh right ! Okahlah bye . " ujar Aira lalu dia mendaki tangga perlahan-lahan . Sampai ditingkat atas , dia terus menuju ke bilik tidurnya .
Edwin melepaskan keluhan kecil , lega rasanya .
" Nasib tak cakap apa-apa . " ujar seseorang disebelah dia .
Edwin memandang orang disebelah dia , " Kalau tak ada upah nanti , Ed bagitahu Kak Aira . "
" Janganlah Ed , abang nak buat surprise ni dengan dia . "
" Okay , goodluck for tomorrow Abang Khairil . "
" Thank you , dah lah abang nak keluar jalan-jalan kejap . Kang kalau masul bilik , tak surprise . "
" Sajalah tu nak buat Kak Aira curiga dengan dia . "
Khairil tergelak kecil dengar ayat daripada adik sepupu isterinya . Lalu dia keluar dari rumah agam itu .
Niatnya mahu membuat kejutan untuk isterinya . Dia saja mahu buat isterinya curiga dengan dia . Kalau asyik dekat , susahlah nak prepareration .
..........
Sedang dia duduk di atas kerusi kayu di koridor biliknya , dia menatap langit hitam yang diterangi dengan bintang-bintang dan bulan .
Dia mengusap perutnya yang sudah memboyot yang bukan main besar itu . Walaupun dia baru jalan sikit , mesti pinggangnya akan terasa sakit serta lenguh . Penat itu selalu sangat .
" Agar-agar anak aku ni kembar ke ? " soalnya sendiri . Lalu senyuman terukir dibibirnya .
" Ehemm "
Aira berpaling , lalu dia tersenyum , " Ibu . "
" Aira kenapa duduk luar ni ? Sejuk tahu tak ? " soal Puan Errin prihatin .
" Aira cuma bosan je , kejap lagi Aira masuk tidur ye ibu . "
" Yelah , ha ni susu . Minum , ibu tahu Aira tak suka sangat minum susu . " ujar Puan Errin sambil menghulurkan segelas susu . Susu itu untuk kesihatan anaknya jugak . Biasalah , orang mengandung perlu minum susu agar dapat menguatkan tubuh badan .
Aira sudah tersengih lalu huluran ibunya disambut jugak . Dia minum setengah cawan , barulah dia letak cawan itu ditetapi kerusi yang terdapat meja kayu disitu .
" Can i sit ? " tanya Puan Errin .
Aira mengangguk kepalanya lalu dia termenung ke arah langit hitam itu semula .
" What's wrong dear ? Kenapa selalu termenung ni ha ? " soal Puan Errin lembut sambil mengusap rambut ikal hitam anaknya .
Aira berpaling pada ibunya lalu dia tersenyum kelat , " No , i just think about my husband . "
" Why ? "
" Dia sejak kebelakangan ni , selalu sangat balik lambat , dah lah keluar awal pagi . " ujar Aira . Dia mengeluh perlahan .
" Maybe he's had work to do . " ujar Puan Errin . Nasib ada idea nak jawab , kalau tak naya dia nak jawab jujur ke bohong .
Aira terdiam sahaja .
Puan Errin tersenyum manis , " just think positive , okay ? He's your husband , please don't think negative dear . It's not good for your healthy . " ujarnya .
Aira mengangguk kepalanya .
" But do forgive him ? Do you love him . " soal Puan Errin . Aira diam sahaja , dia sendiri tak tahu jawapan apa nak beri .
Puan Errin mengeluh , ego benar anaknya .
" Ha dah habiskan minuk susu ni , ibu nak bawak sekali . "
Aira sudah mencebikkan bibirnya . Dia mengambil cawan itu semula lalu dia menghabiskan . Dia mengesat susu yang ada disekeliling bibir menggunakan tangannya .
" Good girl , dah masuk tidur . " arah Puan Errin . Aira bangun perlahan-lahan dibantu Puan Errin . Dia berjalan masuk ke dalam biliknya .
Puan Errin menutup sliding door dan kuncikannya , langsir juga ditutup . Dia pusing kebelakang , anaknya sudah terlelap . Dia tersenyum lalu dia melangkah ke arah anaknya . Dia mencium dahi anaknya sebelum menutup suis lampu dan keluar .
Daun pintu ditutup perlahan-lahan agar tak mengganggu tidur anaknya .
" Dah ? "
" Dah , susu ni pun dia dah habiskan . "
" Terima kasih ibu . "
Puan Errin mengangguk kepalanya . " Ibu harap besok menjadi dan ibu harap sangat kalau Aira terbuka hati dia untuk terima Khairil semula , Khairil tak sia-siakan dia lagi . " ujar Puan Errin .
" Yeah , i understand ibu . " ujar Khairil .
" Ibu ke dapur dulu , kamu tu masuklah tidur jugak . "
" Kejap lagi hehehe... "
Puan Errin menggelng kepalanya , malas melayan perangai menantunya yang sorang itu .
Khairil menghantar ibunya dengar pandngan lalu dia berpaling ada pintu putih bilik tidur isterinya .
" Just wait and see tomorrow . Sayang akan menangis kegembiraan , i really really sure . " gumamnya perlahan lalu dia turun ke ruang tamu .
Share this novel