" HAHAHAHAHA.... " gelak Aira
" Kau ni , dari dulu sampailah sekarang , gelak kau sama je , dah lah gelak tak reti cover . " ujar Syed Harraz .
" Alah lek lah beb . "
" Yelah-yelah . "
" Eh jap-jap , aku rasa nak ke tandaslah . Nurul , Qif , kejap ye . " pinta Aira terus dia menuju ke tandas .
Nurul sudah tidak tentu arah . Dah lah dia segan dengan kawan majikannya , maklumlah dia ni tak selalu keluar dengan lelaki , lagi-lagi lelaki yang dia tidak kenali sangat .
" Eerrrmmm...boleh saya Nurul sesuatu ? "
Nurul hanya mengangguk .
" Nurul percaya tak cinta pandang pertama ? "
" Saya tak tahu Encik Syed , saya tak pernah jatuh cinta pada lelaki dan saya cuma percaya dengan jodoh yang telah Allah S.W.T tentukan untuk saya . "
" Okay , kalau jodoh awak tu hitam , awak still accept dia ? "
" Akan terima , tak kesahlah apa orang kata , saya tetapkan terima dia . Sedang nabi bersahabat dengan lelaki yang berkulit hitam , apatah lagi kita ni yang hanya manusia yang tak sempurna ni ? Apa hak kita hendak memilih kawan , sahabat dan jodoh kita ? "
" Jadi katakan kalau ada orang kata melamar awak, awak terima ke ? "
" Kalau dia tu jodoh yang dah tertulis untuk saya , saya akan terima dia seadanya . "
Syed Harraz tersenyum . Pertama kali dia melihat Nurul Suraya ini , dia sudah berkenan dengan gadis itu . Dia sudah jatuh hati dengan keayuaan gadis itu . Cara pakaian lain daripada yang lain , bertudung , menutup aurat . Beriman , ayu sungguh .
" Sorry-sorry lama sangat . Maafkan saya ye Nurul , Qif ni ada buat tak elok ke dengan awak ? "
" Tak ada puan , dia tak buat apa-apa dekat saya . "
" Eloklah kalau macam tu , lega hati saya dengar . "
" Errrmmm....aku nak gi bayar dulu . "
" Haah okay-okay . "
Syed Harraz bangun dari duduknya dan menuju ke kaunter pembayaran .
" Em puan , saya takutlah . "
" Kenapa ni Nurul ? Anything happend ? "
" Dia tanya saya soalan macam-macam . "
" Takpe , nanti saya tanya dia . "
" Terima kasih puan . "
" Sama-sama Nurul , awak ni selalu sangat berterima kasih dengan saya . "
" Ibu dan ayah saya pesan , kalau ada orang sudi menolong kita , kita perlu berterima kasih tanda kita hargai bantuan dia . "
" Iyelah Nurul . "
" Jom , nak aku hantar tak ? "
" Boleh juga tapi boleh tak kita hantar pekerja aku dulu ? "
" Boleh sangat . " ujar Syed Harraz Al-A'qif sambil tersenyum pada Nurul Suraya .
Sejujurnya , Nurul juga mahu tersenyum pada Syed Harraz tapi dia takut jatuh cinta pada lelaki kaya itu . Dia tak sama taraf dengan lelaki itu , dia perlu sedar yang satu itu . Tipulah kalau dia kata dia tidak cair dengan senyuman Syed Harraz . Senyuman Syed Harraz sangatlah buat sesiapa sahaja memandang akan cair . Sama seperti Aira Qasha , majikannya , kalau senyum tu masya allah cantik sungguh majikannya seperti tiada lagi wanita yang mampu mengalahkan senyuman ibu mengandung itu .
..............
Selepas menghantar Nurul di rumah sewanya , kereta milik Syed Harraz Al-A'qif melucu laju ke jalan raya menuju ke bangunan AQ Holdings .
" Qif , kau ni tanya apa dekat PA aku tadi ? "
" Beberapa soalan , saja nak mintak pendapat . "
" Nak mintak pendapat ke , nak tahu jawapan ikhlas dari dia ? "
" Mana ada ,betul nak mintak pendapat . " dalih Syed Harraz . Mukanya sudah menukar menjadi merah-kemerahan tanda malu .
" Muka merah-merah , betullah . Kau nak mengurat dia eh ? "
" Okay , i'm admit ! Memang aku cuba nak mengurat dia pun . "
" Okay , apa yang kau nampak pada diri dia sampai kau rasa nak mengurat dia ? "
" Kalau kau ? "
" Kalau aku ? Kau lah dulu Qif . "
" Okay . Apa yang aku nampak pada diri dia , dia tu baik , ayu , sopan-santun , berbudi bahasa , jaga batas dia , jaga pandangan , beriman , bertutup aurat . "
" Okay , faham . "
" Kau pulak . "
" Kalau aku , aku terus hantar rombongan meminang supaya dapat milik gadis seperti Nurul Suraya tu cepat-cepat . Iyelah takut kena kembas kalau lembab macam kau . "
" Kau kata aku lembab ? Jahatnya kau ni . "
" Alah kau ni , kita dah berkawan 10 tahun kot . Takkan kau still nak cepat koyak dengan aku kot ? "
" Well , kau tu suka sangat kata aku bukan-bukan . "
" HAHAHA..."
" Tapi kau boleh tak cerita sikit pasal Nurul tu dekat aku ? "
" Kau nak tak aku tolong kau pikat hati dia ? "
" Macam mana ? "
" Nurul Suraya ni senang je sebenarnya nak menang hati dia . Dia tak perlukan wang ringgit berjuta-juta sebab bagi dia duit boleh di cari , dia tak perlu hantaran tinggi-tinggi sebab dia dari keluarga biasa yang kaya dengan kasih sayang , dia tak perlukan suami yang terlalu hensem , dia tak perlukan simpati dari orang sebab bagi dia , ibu dan ayah dia sentiasa simpati pada dia , dia cuma perlu suami yang beriman , bertakwa , kuat agama , sentiasa ingat tuhan dan jaga hubungan dengan tuhan . Dia perlukan seorang suami yang dapat membimbing dia ke jalan yang benar . "
" Betullah tekaan aku . "
" Maksud kau ? "
" Aku dah tahu , dia tu bukan perempuan yang metralistik macam perempuan yang pernah aku kenal dulu . "
" Cepat-cepatlah melamar dia , malam ni jangan lupa buat solat istikhara . Mintak pertolongan daripada Allah S.W.T....."
"Iyelah , ibu mengandung . "
Mereka berdua gelak sama-sama .
Share this novel