Berita duka.......
Aku ada lah ibu dari Rina, aku sudah sepuh, umur ku sudah 60 tahun. Hari ini anakku Rina pergi ke kota untuk berbelanja barang jualan nya, biasanya anakku Rina menjual pakaian, alat alat dapur, dan lain lain. Anakku Rina menjual dan membeli barang apa yang di pesan pelanggan nya. Namun semua nya di kredit kan, karena kalau kontan susah laku nya, begitu ujar anakku.
Anak Rina ada 2 orang, keduanya cewek , yang tertua bernama Sri Mentari sekarang baru kelas 1 SD, sedang anak keduanya baru 2 tahun bernama Sri Bintang kami biasanya hanya memanggil nya Bintang. Cucu ku keduanya anak yang pintar, tidak nakal dan tidak lah merepotkan ku. Bahkan kehadiran di rumah ini sangat lah mengobati kesepian ku karena banyak sekali ulah mereka yang lucu. Saat ibu berjualan aku lah yang menjaga mereka. Aku bersyukur di masa sepuh ku aku tidak kesepian.
"Assalamualaikum.... assalamualaikum"
tiba tiba ada yang memberi salam, tapi sepertinya aku kenal dengan suara nya, oh ternyata anakku yang nomer 3 yang bernama Nila Ku liat wajah nya seperti cemas, lalu aku pun bertanya pada nya.
"Ada apa Nila....kok wajah mu galau seperti itu, apa yang kau pikirkan" ucapku .
"Bu Rina Bu" ucap Nila dengan mata memerah dan mengeluarkan bulir bulir air mata.
"Ada Rina ...Nila ???" aku jadi makin penasaran.
"Rina kecelakaan Bu " ucap Nila sambil terisak menangis. Rasa nya dada ini berdegup kencang, jantung ini terasa mau copot, mendengar berita ini. Namun aku berusaha menenangkan diri ku, lalu bertanya kembali, "tapi Rina gak kenapa kenapa kan Nila ? " ucapku...
"Rina sekarang di rawat di ruang UGD, mereka ingin melakukan tindakan operasi, tapi perlu persetujuan keluarga dulu. tadi petugas RS menelpon ku".
Ya Allah berita apa ini, rasa nya jantung mau copot mendengar semua ini, air mata ku keluar tak permisi, aku gak mampu menahan nya??.
Aku teringat dengan saudara suami nya Rina, bukan kah ada di Pontianak....
"Nila coba kamu hubungi Si Arman , Abang nya Rinto... bukan kah dia tinggal di Pontianak, minta bantuan nya agar bisa mengurus Rina di sana, baik Bu " ucap Rina.
"Sekarang Rina di RS mana "ucapku.
"RS Kota Bu , ibu punya kontak Arman gak "ucap Rina....
"Sekarang kita hubungi Rinto saja, agar Rinto saja yang meminta bantuan saudara nya, ya begitu saja "ucap ku.
Akhirnya Nila menelpon menantu ku...
"Hello ... Rinto kamu apa kabar ? "ucap Nila.
"Kabar baik kak "ucap Rinto , "ada apa ya kak" ucap Rinto , dari nada nya penuh selidik, karena selama ini memang sangat jarang di telpon anakku Nila...
" Gini lho Rin... ada kabar kurang baik tentang istri mu" ucap anakku Nila, dengan suara yang lembut.
"Kabar kurang baik bagaimana kak" ucap Rinto penuh selidik.
"Si Rina kecelakaan Rinto, sekarang sedang ingin di tangani dokter ,tapi perlu ada yang mengurus di sana" ucap Nila.
Lama tidak terdengar suara menantu ku di telpon itu, mungkin menantu ku ini lagi syok mendengar nya .
"Tenang Rinto kamu harus kuat.... kamu gak boleh lemah, sekarang istri mu sedang membutuhkan mu "ucap Rina .
"Iya kak, insyaallah aku kuat" tapi terdengar suara nya serak dan tersendat, mungkin karena menangis.
"Iya kak aku akan segera menghubungi keluarga ku di Pontianak" telpon lalu di tutup.
"Mama......mama.....mama ...."isak kedua cucu ku dari halaman rumah ku dengar sambil masuk ke dalam rumah , menangis memilukan...
"Lho kenapa kalian menangis..... "timpal ku.
"Kata Naila mama kecelakaan nek, sekarang masuk RS ...." ucap cucu yang bernama Bintang. tadi mereka memang lagi main di halaman rumah, sedang kan Naila tadi ikut mama nya yang bernama Nila ke sini, mungkin di Naila mendengar obrolan di rumah nya.
Ku pandangi wajah anakku Nila...
"Maaf Bu, tadi aku lupa , seharusnya aku gak membawa Naila ke sini "ucap Nila sedih.
Aku bingung harus menjawab apa pertanyaan cucu ku.
"Mama kalian gak apa apa kok, hanya di serempet motor sedikit, ntar juga sembuh " ujar ku , tapi mereka berdua masih aja menangis, si menteri juga ikut ikutan menangis seolah olah merasa kan kesakitan mama nya...
" Mama mana nek ....mama mana nek ...
ujar kedua cucu ku sambil menangis segugukan.
"Belum pulang lah sayang, biasanya kan nginap mama kalian, besok baru pulang".
Mereka masih juga menangis, dan terus bertanya pada ku ...
"Mama besok pulang ya nek "ujar si Bintang si bintang dan terus merengek.
Lalu si Menteri juga bertanya ,"besok mama pulang ya nek ??" ucap mentari sambil tersedu sedu.
Hati benar benar terasa teriris mendengar raungan cucu cucu ku.
"Mama gak kenapa kenapa kok sayang "sambil menggendong si kecil menteri,"kak Naila itu salah dengar, mau es cream gak, tante beliin ya ",ucap Nila.
"Gak mau kata Mentari , menteri mau mama ?!?!"pinta nya
"Tante Menteri dan Bintang mau nelpon mama ",masih belum jaman hp android, masih pada pakai hp Nokia.
Boleh kata anakku Nila ,sambil tersenyum memandangi keponakan nya, lalu memencet mencet no hp.
" Maaf ....maaf sekali ya Mentari ???... Tante kehabisan pulsa ,jadi gak bisa nelpon Mama mu", sambil mengusap kepala Menteri, dan mentari seperti nya percaya apa yang di katakan Tante nya, akhirnya Mentari dan Bintang sudah berhenti menangis, tapi apa yang harus ku katakan untuk selanjutnya, pasti mereka menanyakan kembali keberadaan mama nya, apalagi si Bintang masih asi.
"Nila ..... "ucapku.
"Malam ini kamu menginap di sini saja ya, aku gak kuat jika harus jaga anak anak sendirian" ucap ku, lalu Nila berbisik padaku,
"Anak anak kita bawa ke kamar dulu Bu", ucap Nila.
Aku dan Nila lalu mengajak Mentari, Bintang dan Naila agar bermain di kamar saja, untung nya pada mau di minta bermain di kamar
Setelah menjauh dari kamar mereka, lalu si Nila mengatakan " Bu..aku ingin ke kota Pontianak, ingin melihat keadaan Rina, kasian Rina gak ada yang menemani "ucap Nila.
"Oh begitu ya , kapan mau berangkat "ucap ku.
"Sekarang Bu" ucap Nila.
"Tapi aku di sini siapa yang menemani "ucap ku .
"Kak Risa aja Bu " ucap Nila.
"Baiklah kalau seperti itu, kamu langsung ke rumah nya saja , kasih tau berita ini" ucap ku.
" Iya Bu " ucap Nila.
"Naila biar di sini saja ya Bu " ucap Nila.
iya, biar aja Naila di sini biar ramai rumah ini, jadi Menteri dan Bintang lupa dengan mama nya" , ucap ku.
Lalu anakku Naila masuk ke kamar menemui Naila ...
"Naila , malam ini kamu tidur di rumah nenek ya" ucap Nila.
" Kenapa ma "cap Naila ...
"Nama mau pergi ke Kota , belanja ", ucap ku .
"Kapan pulang nya Ma "ucap Naila.
"Besok sudah pulang sayang "ucap Naila
"Baik Ma .."ucap Naila.
"Jangan nakal ya di rumah nenek "ucap ku.
Setelah ku cium satu persatu mereka, Menteri bintang dan Naila.
Hari mulai malam si Bintang mulai rewel, Bintang mulai mencari mama nya.
"Nek mama mana, belum pulang ya ???? ". Bintang mulai menangis ...
"Mama .... Mama ... " aku kerepotan oleh nya , bermacam macam cara ku hibur nangis nya malah makin menjadi.....
"Nenek....mama mana " ,ucap nya pilu dan menangis lagi.
"Iya sayang besok mama pulang "ucap ku.
"Tapi Bintang pengen mimik..." sambil menangis lagi.
Akhirnya anak ku yang bernama Risa datang, membawa bermacam macam jenis makanan ringan kesukaan anak anak.
"Nenek ????!?!
"Bintang ?!?!??!
Lalu langsung menggendong Bintang dan menghibur nya ,akhirnya Bintang berhenti juga menangis nya.
"Mentari ???!?...
"Naila ?!??...
"Ni Tante ada beliin kalian kue , keropok, roti ,agar agar , tinggal makan aja ya anak anak ....."
Pilihan si Bintang adalah agar agar, ehm... syukur lah Bintang sekarang bisa diam. Bintang ini umurnya masih muda baru 2 tahun, tapi kalau ngomong sudah gak belepotan lagi. Aku gak tega liat keponakan ku ini, masih kecil sudah di tinggal kan ibu nya...
Share this novel