"Tapi Apa Mungkin Cinta Datang Secepat Itu?"

Romance Series 677

Airin sedang sibuk ditempat kerjanya, hari itu ada beberapa Sales yang datang untuk mengorder barang, dan juga ada barang kosmetik yang datang untuk dicek dan dirapihkan dikonter, saat bekerja Airin memang tidak pernah memegang ponselnya dikarenakan aturan ditempat kerjanya, walaupun ada karyawan yang diam-diam kadang menyembunyikan ponselnya mungkin untuk membalas pesan dari pacarnya atau hanya untuk membuka akun pribadinya. Tapi Airin karyawan yang tidak pernah melanggar aturan, apa yang diterapkan ditempat kerjanya Airin akan patuhi.

Hari ini Airin berangkat siang jadi ia akan pulang malam hari tepatnya pukul 21:30.
"Rin" panggilan Nia kepada Airin
"Iya mba?" jawab Airin
"Apakah kamu masih berhubungan baik dengan dia?" matanya sambil melirik toko seberang
"Eh ko mba tiba-tiba nanya itu" Airin tersenyum
"Hehe gak papa, siapa tau aja ada yang tiba-tiba jatuh cinta" ledek Nia
"Eh eh apa ini, ko ngledeknya begini" Airin mengkerutkan dahi sambil tersenyum
"Hayooo... awas jatuh cinta" Nia terus meledek Airin
"Gak ah cuma temenan ko" jawab Airin tenang

Jarum jam mulai menunjukan pukul 21:20, karyawan sibuk memberesi konternya masing-masing untuk bersiap pulang, semua karyawan mengambil ponselnya dari tempat yang biasa dikumpulkan.
Airin membuka ponsel sembari menunggu karyawan lainnya berkumpul untuk do'a bersama sebelum pulang, "Rin, boleh kita bertemu sebentar? 5 menit deh gak papa, aku tunggu kamu didepan toko, ada hal penting" Airin membaca pesan dari Arfan.
"Malem ini? ada apa ya fan? ini sudah malam, apa hal penting kah?" balas Airin.
"Ya, aku janji cuma 5 menit, ada sesuatu yang ingin aku berikan, aku sedang didepan toko sekarang" Balas arfan
"Baiklah, nanti aku mampir sebentar"

Semua karyawan keluar dari toko dan bersiap mengambil motornya masing-masing yang terparkir didepan toko, betapa terkejutnya Airin saat melihat Arfan, ia benar-benar berdiri didepan toko untuk menunggunya, Airin melihat ke arah Arfan, dan Arfan tersenyum padanya.
Airin bertanya-tanya dalam hatinya "Ada apa ini" gumamnya dalam hati.
Saat ia mengambil motor dan mengucapkan selamat jalan pada teman-temannya Airin pun langsung mengendarai motor, namun bukan Arah lurus yang biasa ia lewati, namun ia membelokkan motornya ke Arah kanan untuk menyeberang dan bertemu Arfan.
"Hei" sapa Arfan dengan senyum yang terus terpancar melihat Airin sedekat itu dengannya untuk pertama kalinya.
"Hei" Airin membalas sapaan Arfan
"Ada apa nih ko tiba-tiba ngajak ketemu" Sambung Airin.
"Bentar ya, tunggu bentar, bentar aja, aku ambil dulu" Arfan masuk ke dalam tokonya yang sudah ditutup itu, lalu kembali membawa sesuatu.
"Ini untukmu" Arfan menyodorkan sebuah kado untuk Airin.
"Hah? kado? untukku? aku tidak ulang tahun hari ini, sungguh" Airin sangat kaget melihat kado yang Arfan sodorkan padanya.
"Hehe aku tau, tapi memberi kado tidak hanya saat ulang tahun bukan? rin, ambil yah, anggap ini sebagai rasa terimakasihku juga" Ujar Arfan
"Terimakasih? Aku yang berterimakasih karena dikasih kado, hehe" Jawab Airin sambil tertawa.
"Yaudah kamu pulang gih, hari sudah malam, aku hanya ingin memberi ini saja, kamu hati-hati dijalan yah" Ucap Arfan.
"Ini benran untuk aku? terimakasih ya, apa isinya? hehe" Airin tertawa
"Sesuatu, semoga kamu suka, kalo aku kasih tau itu namanya bukan kado dong"
"Iya deh, ya udah sekali lagi makasih yah, nanti pulang aku buka, aku pulang dulu, selamat malam" Airin membelokan motornya untuk menyeberang, sebelum menyeberang Airin melihat ke arah Arfan dan tersenyum, Arfan yg sembari tadi memperhatikan Airin pun ikut tersenyum padanya.

Kurang lebih 20 atau 30 menit Airin sampai dirumahnya, seperti biasa Ayah atau ibunya yang akan membukakan pintu untuknya, mereka tidak akan tidur jika Airin belum pulang, Airin masuk kamar dan langsung menaruh barang-barangnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Setelah selesai Airin biasanya langsung masuk kamar, karena hari pun sudah malam, ibu dan Ayah nya pun akan segera tidur jika Airin sudah pulang, terkadang Ayahnya juga masih menonton TV jika acara yang ia suka belum berakhir, namun Airin selalu memilih masuk kamar untuk mengistirahatkan badannya yang seharian bekerja.
Airin sedang membereskan tas yang biasa ia bawa bekerja untuk menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa untuk besok bekerja kembal, tidak sengaja Airin menemukan sebuah bingkisan "Oh kadonya" Airin baru teringat tadi mendapat kado dari Arfan.
Airin membuka ponsel rerdapat banyak pesan dari Arfan.
"Rin"
"Sudah sampai"
"Belum balas"
"Rin, jangan lupa buka kadonya"
"Semoga kamu suka"
"Apakah kamu sudah tidur"
Bunyi dari pesan Afan untuk Airin.
"Ah maaf, aku baru membuka ponselku, dan aku baru ingat kado darimu, ini aku ingin buka" balas airin

Setelah Airin buka kado yang berbentuk kotak berukuran sedang, ternyata Airin melihat sebuah "Cokelat" didalamnya yang berbentuk hati berukuran sedang, "Cokelat" suara Airin lirih.
Ia membuka cokelat tersebut dan terdapat kertas kecil didalamnya, dan saat Airin membacanya Airin dibuat kaget dengan kertas itu.
"Rin, Aku tau kita baru saling mengenal, tapi... Aku rasa aku jatuh cinta padamu, aku memiliki perasaan yang entah aku sendiri pun tidak mengerti, tapi aku selalu menemukan ketenangan saat bersamamu, maukah kamu menjadi teman perempuanku (pacar)"
Bunyi dari surat dalam cokelat tersebut.
Surat itu tiba-tiba jatuh dari tangan Airin, Airin seolah-olah tidak percaya atas apa yang baru saja ia baca. Airin hanya terdiam.

"Tring" ponsel Airin berbunyi yang langsung memecahkan diam Airin.
"Sudah kamu buka rin? Tanya Arfan
"Eee.. sudah" jawab Airin singkat
"Kamu suka tidak?"
"Eee... iya aku suka, terimakasih ya" jawab Airin
"Suratnya sudah kamu baca" tanya Arfan dengan ragu
"Sudah fan, aku dari tadi kaget membaca suratmu, apa ini benar?" tanya Airin meyakinkan
"Maaf jika perasaanku terlalu cepat, tapi aku benar-benar merasakannya" balas Arfan
"Aku, aku tidak bisa menjawabnya sekarang" balas Airin
"Aku tau rin, tidak apa-apa, karena kita baru saja kenal, aku mengerti ko, aku hanya berusaha jujur" ujar Arfan
"Jadi kamu dulu menanyakan cokelat untuk ini,nakal ya kamu" ledek Airin
"Hehe aku suka jika kamu suka"
"Tidur yah, udah malam nih, besok kita juga harus kerja pagi" balas Airin.
"Ah iya, sudah pukul 23:30, selamat malam rin"
"Malem fan, terikasih sekali lagi" balas Airin

Ditempat yang berbeda, Arfan tersenyum, ia tidak menyangka, hari ini ia bertemu dengan Airin dengan jarak yang begitu dengan hingga mengobrol bersama, rasanya jantungnya seperti dipompa terlalu lama seperti ingin meledak, "Apakah aku benar-benar jatuh cinta?" gumamnya "Dia membuatku sangat penasaran dengan semua hal yang ada apa dirinya terutama senyumnya" Arfan terus bergumam dalam hatinya.

Airin membereskan selimutnya dan dia memiringkan badannya untuk mengarur posisi tidur yang nyaman, Airin sesekali matanya melirik kearah cokelat yang berada diatas mejanya.
"Apakah dia sungguh-sungguh? Tapi apa mungkin cinta datang secepat itu? tapi... aku pun merasa tenang jika berbicara dengannya, aku pernah jatuh cinta, tapi tidak seragu ini dalam memutuskan antara jatuh cinta atau tidak" gumamnya dalam hati.

"Tinta Merah Muda"
(A.R.A)

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience