Enam Belas

Romance Completed 140176

Happy Reading Bebs!

??????????

Setelah minum obat, Amanda terlelap begitu pulas dan kini terjaga. Rasa pening di kepalanya sudah mereda, ia bahkan sudah bisa melihat dengan jelas keadaan sekitarnya.

Amanda mengambil tasnya dan merogoh isi di dalamnya untuk mengambil ponsel. Saat matanya tertuju pada layar ponsel, ia memekik terkejut.

"Apa aku mati suri? Bagaimana bisa aku tidur lama sekali. Benar-benar tidak masuk akal," ucap Amanda pada dirinya sendiri.

"Syukurlah jika kau sudah bangun. Aku kira kau akan tidur sepanjang waktu. Bahkan aku sudah menciummu berkali-kali, kau tetap saja tertidur pulas," tiba-tiba Darko muncul membuat Amanda makin terkejut.

Dengan mata membulat, ia menanyakan kembali maksud ucapan Darko pada kalimat terakhirnya barusan.

"Kau apa? Kau menciumku berkali-kali?" tanya Amanda dengan ekspresi horor dan pria itu mengangguk santai.

"Aku hanya mencoba membangunkanmu. Bukankah jika di film-film, kalau seorang putri tertelap lama maka cara membangunkannya adalah dengan menciumnya dan itu berhasil, tapi sayangnya itu tidak berlaku untukmu, Dear," jelas pria itu sambil mendudukan bokongnya ke atas sofa yang berada di dekat ranjang.

"Ck! Kau terlalu banyak menonton film fantasi. Kekanakan," ketus Amanda.

Darko hanya diam mengamati gerak gerik Amanda yang mencoba turun dari ranjang.

Kruuukk~

Darko tersenyum tipis sedangkan Amanda menunduk malu. Perutnya memang tidak bisa diajak kompromi, tapi bukankah manusiawi ia begitu kelaparan karena tidak ada asupan apapun ke dalam tubuhnya dari kemarin siang.

Amanda melirik Darko yang tampak tak acuh. Pria itu memilih memainkan ponselnya ketimbang mengurusi suara perut Amanda.

"Dasar tidak peka!" gerutu Amanda.

"Hei, Tuan tanpa ekspresi. Jangan berpura-pura tidak dengar sesuatu," kesal Amanda.

Darko tetap mengabaikannya dan Amanda sontak berdiri dan pergi menuju toilet. Di dalam toilet, ia memperhatikan penampilannya yang- cukup sulit dikatakan normal. Rambut acak-acakan, bau alkohol bercampur bekas muntahannya mungkin dan make up yang benar-benar horor.

"Yakin ini aku?" Amanda bergumam sendiri sembari melihat pantulan wajahnya di cermin.

Amanda memutar tubuhnya dan pikirannya menerawang sambil menyandarkan tubuhnya pada wastafel.

"Tumben sekali, pria sialan itu tidak melakukan apapun padaku. Bahkan ia sama sekali tidak mencoba mengganti pakaianku. Apa otaknya sudah kembali waras? Tidak mesum lagi? Atau jangan-jangan dia amnesia?"

"Ah- kenapa aku malah memikirkan itu. Seharusnya yang aku pikirkan itu, kenapa aku ada disini? Bukankah terakhir Keanu sedang menggodaku? Ya Tuhan, aku harus segera mengkonfirmasinya pada pria sialan itu!" Amanda berbicara pada dirinya sendiri lalu bergegas membersihkan wajahnya dan segera keluar dari toilet.

Amanda mencari keberadaan Darko yang ternyata sedang sibuk dengan laptop. Wajahnya tampak begitu serius dan seksi. Pria itu terlihat berkali-kali lipat tampannya, tanpa sadar Amanda bersemu merona pipinya.

"Sial! Kenapa aku jadi memujinya dan terpesona pada tampangnya. Bukankah aku kemari untuk meminta penjelasan mengapa aku disini," bisik Amanda sambil memukul kepalanya pelan.

"Kau seperti penguntit, berdiri disana, diam-diam memandangiku dan kau baru menyadari jika aku ini begitu mempesona dan menggairahkan? Hapus air liurmu, Dear." Sontak saja Amanda terkejut dan segera melakukan apa yang Darko ucapkan padanya tapi ternyata itu hanya akal-akalan pria itu.

"Tidak ada air liur yang menetes. Errgh- Kau mempermainkanku," gerutu Amanda.

Darko tersenyum miring, meninggalkan laptopnya dan berjalan mendekati Amanda. Wanita itu secara spontan mundur dan bersikap siaga, karena pria itu bisa saja menerkamnya sewaktu-waktu.

"Stop! Jangan maju lagi. Aku tahu apa yang akan kau lakukan padaku. Aku butuh makan sekarang," ucap Amanda dengan cepat dan tanpa malu-malu.

Darko berhenti dan bersedekap tangan di dada, memandang lurus ke arah Amanda dengan kepala miring.

"Kau tahu apa yang akan aku lakukan? Memangnya apa?" tanya Darko tanpa ekspresi.

Amanda bergerak salah tingkah di depannya, sepertinya mulutnya sudah salah ucap, kenapa harus ia berkata demikian, memangnya apa yang mau dilakukan Darko padanya. Tapi, bukankah pria itu selalu mencari celah untuk mencium dan menggodanya, tentu saja kali ini akan sama saja.

Amanda meninggikan dagunya dan memandang tajam Darko.

"Pilihannya hanya dua. Kau ingin menggodaku atau kau ingin menciumku. Apalagi kalau bukan itu yang kau mau lakukan padaku," kata Amanda dengan kepercayadirian yang tinggi.

Darko terkekeh mendengarnya dan Amanda terkesima melihatnya. Pria itu sangat jarang berekspresi dan kini ia melihat pria itu terkekeh. Pemandangan yang langka dan tampannya menjadi berkali lipat.

"Kau terlalu percaya diri. Aku berjalan kesana menuju tempatmu, bukan berarti aku ingin menggoda atau menciummu. Aku hanya ingin mengambil berkasku di dalam laci meja dan menelepon restoran untuk mengantarkan makanan. Bukankah sekarang ada manusia keras kepala yang memiliki gengsi tinggi tengah kelaparan?"

Ucapan Darko membuat Amanda menggeram kesal sekaligus malu. Tebakannya ternyata meleset, kenapa otaknya mendadak kotor jika di dekat pria sialan ini.

"Ya sudah, cepat pesankan makanan. Aku mau ganti baju dan mandi terlebih dulu," kata Amanda santai.

Kali ini Darko tidak bisa menahan tawanya lagi. Ia tertawa lebih keras dan membuat Amanda begitu terkejut. Amanda mengerutkan dahi dan mencoba berpikir mengapa pria itu tertawa sedemikian rupa. Apakah ucapannya mengandung lelucon yang sangat lucu?

"Apa yang kau tertawakan?" tanya Amanda ketus.

Tawa Darko mereda dan ia kembali mengatur ekspresinya memandang lekat wanitanya.

"Kau tidak sadar akan ucapanmu? Bisa aku simpulkan dari ucapanmu jika kau sudah resmi bersedia menjadi wanitaku." ucapan Darko semakin membuat Amanda mengerenyitkan dahi bingung.

"Kau mau mandi disini dan memakai pakaian yang aku sediakan untukmu. Itu artinya kau bersedia menjadi wanitaku. Benarkan?"

Amanda lagi-lagi mengumpat dalam hati, mengapa ia selalu saja salah mengolah kata jika sudah didepan pria ini.

"Sepertinya kau sedang mabuk. Berhenti berhalusinasi aku mau jadi wanitamu. Aku hanya meminjam baju itu, akan aku kembalikan atau ganti ketika aku pulang ke apartmenku. Kau memang menyebalkan," ketus Amanda.

"Sudahlah tidak perlu gengsi dan malu mengakuinya. Mau tidak mau kau tetap menjadi wanitaku," tegas Darko.

"Dasar pria sinting! Terserah kau saja. Setelah aku mandi dan makan, kita harus berbicara serius. Aku butuh penjelasan mengenai kejadian semalam,"

Belum sempat Darko menanggapi ucapan Amanda, wanita itu sudah berlalu meninggalkannya dan pria itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Dasar wanita gengsi tinggi! Sepertinya aku benar-benar harus menghukumnya dengan berat!" gumam Darko.

??????????

Amanda makan dengan lahap tanpa menghiraukan kehadiran Darko serta tatapan pria itu padanya. Meskipun ia bisa menelan makanan dengan lahap tapi dalam hatinya terus merapalkan doa-doa agar tidak ada lagi hal bodoh yang ia lakukan setelah ini, misalnya melemparkan dirinya secara sukarela karena Darko terus menguji imannya seperti saat ini.

Darko duduk bersandar di sofa dengan memamerkan tubuh bagian atasnya yang dipenuhi oleh otot-otot kencang dan kekar. Amanda seketika mengingat bagian bawah yang rasanya begitu nikmat dan membuat candu.

Amanda menyudahi makannya dan mengambil tempat duduk berseberangan dengan Darko. Bagaimanapun ia harus kuat melewati cobaan yang nikmat ini dengan secepatnya agar dirinya bisa cepat pulang ke apartmen dan kembali bekerja keesokan harinya dengan tenang dan damai.

"Bagaimana bisa aku berada disini bersamamu? Bukankah terakhir kali aku bersama Keanu?" Amanda membuka pembicaraan dengan Darko tanpa basa basi.

"Bisakah kau jelaskan terlebih dahulu kenapa kau membohongiku?" Darko balik bertanya dan Amanda menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.

"Hah- Itu- itu karena... "

"Karena? Karena kau mau menghindariku?" tembak Darko langsung dan Amanda mengangguk pasrah.

'benar-benar tidak bakat berbohong!' batin Amanda.

Darko menggeleng dan tersenyum geli. Galak, pemarah, gengsi tinggi, keras kepala tapi cepat sekali mengakui kesalahannya. Darko semakin menyukainya.

"Lalu bagaimana dengan pertanyaanku?" Amanda menanyakan kembali pertanyaannya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku dan menjelaskannya. Aku butuh penjelasanmu terlebih dahulu sebelum memberimu hukuman," Amanda mendelik tak suka mendengar ucapan Darko.

"Hukuman? Astaga! Apa lagi ini? Aku bisa gila karena ini!" Amanda berkacak pinggang berjalan mondar mandir di depan Darko. Sedangkan Darko hanya duduk tenang.

"Aku tidak mau memberikan penjelasan apapun padamu," ketus Amanda.

"Kalau begitu aku juga tidak ingin menjelaskan apapun. Lagipula tidak ada untung ruginya untukku," kata Darko.

Amanda menggigit bibirnya untuk menahan kekesalannya. Pria itu memang pintar menyudutkannya.
Dari pada ia mati penasaran dan tidak mungkin untuk datang lagi ke kelap mencari Keanu playboy sialan itu untuk menjelaskan kejadian malam itu, Amanda memilih memberikan alasannya pada Darko.

"Baiklah! Aku membohongimu karena aku muak melihatmu. Aku tidak suka diatur oleh orang lain apalagi yang bukan siapa-siapaku, jika itu yang ingin kau dengar!" Amanda menjelaskannya dengan nada kesal dan mata yang melirik tajam ke arah Darko.

"Alasanmu aku terima tapi aku tetap akan memberimu hukuman karena sudah berbohong. Kau tahu, berbohong itu tindakan tidak baik,"

"Whatever! Percuma saja aku melarangmu, toh kau tetap melakukan segalanhal sesuka hatimu," Amanda memilih duduk dan menghela napas panjang setelahnya.

"Good girl!" puji Darko.

"Kenapa aku disini? Kenapa aku bersamamu bukannya terakhir aku bersama Keanu?"

"Aku sudah menekankan padamu berkali-kali, jika aku tidak akan melepaskanmu. Apa yang menjadi milikku akan ku jaga sebaik-baiknya. Begitupun kau. Aku punya puluhan mata-mata untuk melacak keberadaanmu. Aku- ," ucapan Darko terhenti karena Amanda dengan cepat menyela.

Dengan mengancungkan telunjuknya kearah Darko dan tatapan marah, Amanda mengumpat kesal.

"KAU--- Kau memata-mataiku! Damn, Fuck you, Man!"

Darko hanya menanggapinya dengan mengangkat bahunya.

"Kau aset berhargaku, tentu saja aku tidak boleh lengah. Apapun akan aku lakukan untuk menjagamu. Beruntunglah si sombong itu tertolong karena kedatangan si orang menyebalkan. Kalau tidak, aku sudah mengurus peti mati seseorang,"

Amanda membulatkan mata mendengar penjelasan Darko. Ia menduga pasti Darko sudah melakukan sesuatu pada Keanu.

"Siapa si menyebalkan itu yang kau maksud?" tanya Amanda penasaran.

"Tidak penting! Yang terpenting kau bersamaku dan siap aku beri hukuman," ucap Darko.

Bulu kuduk Amanda mendadak meremang mendengar ucapan tenang Darko membahas tentang hukuman.

"Apa hukumannya? Jangan bertele-tele lagi!"

Darko berjalan mendekati Amanda membuat wanita itu tersudut karena dinding di belakangnya. Jemari panjang Darko membelai lembut wajah Amanda membuat wanita itu memejamkan matanya secara spontan.

Deru napas Darko begitu terasa menyapu seluruh permukaan wajah Amanda dan aroma tubuh khas pria itu memenuhi penciuman Amanda.

"Hukumannya adalah..." Darko sengaja menggantung kalimatnya dan mencium bibir Amanda sekilas.

"Dengarkan baik-baik dan seksama-" Darko kembali berhenti bicara dan mencium Amanda sekilas.

"Hukumannya adalah Aku memberimu waktu 45 menit untuk memasak menu apapun untukku," Amanda membuka matanya tak percaya jika itu hukuman yang akan diberikan pria itu padanya.

Darko tersenyum miring dan alarm bahaya seakan berdering di otak Amanda saat melihat perubahan ekspresi pria tersebut.

"Tapi, setiap lima menit, kau harus mencium bibirku dan memelukku. SETIAP LIMA MENIT, ingat itu!" Amanda membulatkan mata terkejut mendengar lanjutan perkataan Darko untuknya.

'Sudah ku duga, ia akan memberiku hukuman yang tidak ada dalam pikiran manusia normal lainnya. Dasar pria sinting, untung tampan!' batin Amanda.

??????????

Siapa yang mau ngejalani hukuman dari Darko? Ayo cung jempolnya ? ??????

Tengkiuh buat yang udah ninggalin jejak di setiap part yang Shin update ??

Kali ini jangan lupa tinggalin jejak kalian lagi yaa...

Share this novel

Mariatu Zuhroh
2021-04-15 15:48:47 

lanjutkan dan tetap semangat kak shin

Muryati
2019-12-29 21:06:41 

sory baru coment lucu dech galak" tapi begitu di sentuh oleh si cwok langsu g klepek"


NovelPlus Premium

The best ads free experience