Completed
2826
Rania berhenti menangis.
' Aku perlu tenang. ' Fikirnya sebelum mula memeriksa barang - barang yang dibeli oleh Leep.
Tiba - tiba pintu dibuka dari luar. Seorang lelaki masuk dengan senyuman yang menyeramkan. Rania menolak sofa ke arah pintu sebelum memanjat untuk menyangkut besi penyangkut pada pintu. Lelaki asing itu merenung tajam Rania yang ralit memasang besi penyangkut. Penyapu disangkutkan pada besi penyangkut.
" Cari siapa ? " Soal Rania sambil sibuk mengemas.
" Leep ada ? " Soal lelaki itu tegas.
" Tak ada. Dia keluar. " Kata Rania tanpa memandang lelaki itu.
" Kalau macam itu. " Kata lelaki itu sebelum memeluk badan Rania.
" Hei apa ini ? Awak buat apa ? Lepaslah. " Kata Rania sambil meronta - ronta melepaskan diri.
" Alah macam kau tak biasa. " Kata lelaki asing itu sinis.
" Maksud kau ? " Soal Rania sebelum menolak kasar lelaki itu dan berlari keluar. Malangnya lelaki asing itu lebih tangkas menangkap lengan Rania sebelum memeluknya kembali.
" Hah berlagak sucilah kau ini. Dengan Leep boleh pula kau serah diri. " Kata lelaki itu sebelum mencium leher Rania.
Rania meronta melawan sehabis kudratnya sebelum berlari keluar dari bilik.
" Leep. " Jerit Rania sebelum seorang lelaki asing menangkapnya.
" Lepaslah. Leep. " Kata Rania sebelum meronta memanggil Leep.
Rania terlepas dari pegangan lelaki asing terus berlari menjauhi bilik sambil memanggil Leep. Tiba - tiba dia terlanggar seseorang yang baru keluar dari sebuah bilik. Rania terduduk. Lelaki yang mengejarnya terhenti. Terdiam kaku. Jantung Rania berdegup kencang sebelum perlahan - lahan dia memandang orang yang dilanggarnya.
" Burn. Mana Leep ? " Soal Rania sambil menangis.
" Bisinglah kau ini. Leep. Leep. Nanti dia baliklah." Kata Burn bengang sebelum menyeret Rania masuk ke biliknya.
Burn menghempas Rania sebelum mengunci pintu. Dia berbaring.
" Apa masalah kau hah ? " Tengking Burn sambil memejamkan matanya.
" Aku nak Leep. " Balas Rania sambil menangis.
" Sini kau. " Tengking Burn sambil memandang Rania. Rania merangkak mendekati Burn.
" Lepas aku tengking kau sebentar lagi. Kau pukul dinding itu. " Bisik Burn kepada Rania. Rania mengangguk.
" Kau memang nak kena. " Tengking Burn.
Rania memukul dinding sebentar sebelum Burn terlena kepenatan. Rania melorot terduduk di situ. Dia menangis semahu - mahunya sebelum dia turut terlena dalam tangisnya sendiri.
Tiba - tiba pintu diketuk bertalu - talu. Rania tersentak sebelum mengejutkan Burn.
" Burn bangun. Ada orang datang. " Kejut Rania.
" Haa ? " Soal Burn.
" Ada orang. " Kata Rania sebelum Burn terdengar ada yang mengetuk pintu.
" Aku kena pukul kau. Kalau tak orang pertikaikan. " Kata Burn sebelum menampar pipi Rania. Terjelopok Rania dibuatnya.
Burn segera membuka pintu.
" Burn , mana Rania ? " Soal Leep kelam - kabut.
" Itu. " Kata Burn sebelum menunjuk ke suatu arah dengan mulutnya.
" Kau pukul dia Burn ? Aduh. Matilah budak itu. Aku dah pukul dia malam tadi. Paksa dia mengemas. Makan makanan dia. " Kata Leep sebelum masuk tergesa - gesa sebelum mendekati Rania.
" Awak. " Panggil Leep perlahan sebelum mengangkat Rania. Mulutnya berdarah. Leep segera mengendong Rania balik ke biliknya.
Share this novel