awal mula

Drama Series 622

pulang sekolah. lagi-lagi hujan lebat mengguyur kota, sella merasa cemas melihat jam tanggnnya yang telah menunjukkan waktu pukul 3:45, padahal hari ini dia sudah ada janji akan bertemu seorang yang sangat sepesial baginya.

"ayo dong cepet reda." doa sella melihat hujan yang terus saja berjatuhan dari langit, ia terus saja berkata seperti itu berharap hujan dapat berhenti.

bukannya hujan berhenti. ternyata hujan semakin deras saja, sella semakin kecewa melihat cuaca yang tidak sangat mendukung ini.

"pasti dia mengerti." pikir sella. mengingat kedatangannya akan terlambat.

sella memanyunkan bibirnya, ia berfikir akan adakah kesatria baja hitam yang akan menolongnya untuk mengantarnya pulang.

"hei manyun aja, senyum dong." ujar Lili menepuk pundak Sella.

Sella terkejut atas kedatangan Lili yang tiba-tiba entah dari mana.

"lo ngangetin gue aja." ucap Sella kembali menatap langit.

"lo hari ini janjian kan sama cowo lo?" tanya Lili ikut berdiri di samping Sella.

"iya Li, kenapa ya setiap gue janjian dengan cowok selalu hujan kaya gini. apa lagi gue belum dandan." gerutu sella.

"jangan salahin hujan, hujan itu membawa berkah, tunggu aja sampe berhenti." nasehat Lili.

"sampe kapan, gue udah janji dateng jam tiga. tapi, ini udah hampir jam empat." kesal Sella.

"kalo gimana lo nekat aja pergi nerobos hujan. biar dia tau kalo lo bener-bener nepatin janji lo, gimana?" usul Lili.

"lo gila apa! yang ada gue basah kuyup."

"ya udah kalo gitu, tunggu aja sampe berhenti."

Sella menghembuskan napasnya berat, berharap dia mau menunggunya lebih lama lagi.

***

sella berdiri di depan cermin cafe, melihat kembali tatanan rambutnya yang terlihat sangat lepek itu karena terkena air hujan, ia menatap tubuhnya yang basah kuyup, ia sebenarnya merasa malu ingin masuk ke cafe yang pastinya akan banyak orang memperhatikannya.

dengan masih menggunakan seragam sekolahnya. yang sebelumnya ia terpaksa menerobos hujan yang sangat lebat akhirnya ia bisa ketempat yang talah di janjikan sebelumnya, perlahan ia masuk ke dalam cafe, hawa sejuk yang keluar dari AC di tambah bajunya basah membuatnya semakin mengigil ke dinginan.

"hei! sudah nunggu lama ya." sapa Sella.

"kenapa kamu basah kuyup kaya gitu." tanyanya.

sella tertawa hambar, ia berfikir apa laki-laki yang berada di depannya tidak mengetahui bahwa di luar hujan lebat.
"iya gue kehujanan nih, maaf ya Gi gue terlambat."

"gak papa, mau pesen apa? kalo gimana minuman hangat aja ya biar kamu gak kedinginan."

sella hanya tersenyum saja, sambil terus memeluk tubuhnya agar terasa hangat kembali.

Egi nama dari laki-laki yang ada di depannya melepaskan jaketnya, untuk di kenakan di tubuh Sella.

"gimana hangat tidak?"

Sella menatap Egi tersenyum.
"lumayan membantu."

setelah minuman yang di pesan datang. Sella memegang gelas itu agar tangannya terasa hangat.

"ada apa Gi, ngajak ketemuan?"

Egi terlihat canggung ingin mengatakan sesuatu, ia tidak berani menatap sella.

"kamu kenapa Gi, kok diem aja." tanya Sella kembali.

"kalo gimana kita putus aja."

tiba-tiba Egi membuat keputusan yang membuat Sella tidak percaya, ia tidak tau mengapa alasan Egi memutuskannya begitu saja.

"kenapa?" tanya sella yang sudah menahan sesak, ia diam-diam menahan tangisnya.

"kayanya kita udah gak cocok lagi."

sella mengerutkan dahinya, ia tidak percaya apa yang di dengarnya, cuma karena hal sepele dia memutuskan dirinya.

"apa yang gak cocok, setelah sekian lama kita pacaran kamu bilang gak cocok." kesal Sella.

"ya begitu." ucapnya tanpa rasa bersalah.

"ya udah kalo gitu." jawab Sella yang sudah hampir menangis.
"nih gue balikin jaket lo, gue gak butuh, sama kaya lo. sampah!" umpat Sella yang langsung berlari keluar.

ia mengeluarkan keluh kesahnya sesampainya di luar cafe, air mata yang tadinya ia tahan akhirnya lolos begitu saja dari matanya. hatinya merasa sangat sakit mendengar kata-kata yang paling ia benci yaitu putus.

itulah mengapa Sella benci dengan hujan, hujan yang membuat semuanya berakhir.

#author.

hai gimana cerita pertama aku, jangan lupa Comen ya.

see you

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience