POV Rina
Hari sudah subuh, sudah menjadi kebiasaan ku bangun subuh, ku liat suami ku masih tertidur pulas, ku coba bangunkan agar aku dan dia biar bisa sholat berjamaah.
"Sayang .... sayang bangun , sudah sudah ini", seperti nya dia sangat lelah, mungkin karena kecewa malam tadi pikir ku, ih malu banget aku, gimana aku bisa memandang nya siang ini , pasti dia teringat semua yang di lihat nya pikirku.
Aku pun bergegas mandi , setelah itu sholat subuh, selanjutnya menyiapkan sarapan pagi. Di rumah ini masih ada tamu , yaitu saudara ibu yang tinggal diluar kota masih menginap di rumah, jadi aku menyiapkan sarapan lebih banyak dari biasanya.
Tiba tiba terdengar suara memanggil ku, ternyata suamiku.
" Sayang .... kenapa Abang gak di bangun kan", ucap nya manja. " Udah di bangun kan, hanya saja yang di bangun kan gak sadar sadar", goda ku. "Abang cepat mandi, habis itu sholat ", ucap ku dengan nada sedikit memerintah dengan halus, " Memang jam segini masih bisa sholat subuh ", ucap nya. "Ada mas ...kan gak sengaja kesiangan nya", ucapku. " Cepat sana ", lanjut ku kembali melihat dia bengong, tapi menurut saja saat ku suruh pergi, lalu segera mandi dan masuk kamar.
POV Rinto
Saat ku tersadar hari sudah terang, istri ku juga tidak ada di kamar ini, ya ampun aku nyenyak sekali tidur nya, malu nya aku sama Rina, pasti di kira nya aku terbias bangun siang. Lebih baik aku segera mandi biar segar.
Lalu aku pun bergegas menuju ke arah belakang, ku lihat Rina sedang menyiapkan sarapan pagi.
Ku lihat istri ku sudah cantik sekali, pikiran ku traveling kembali saat aku mencumbu nya malam tadi. Ternyata istri ku cantik luar dalam...aku makin cinta aja pada nya.
" Sayang ... sayang ... " ucapku memanggil nya .
Aku menanyakan padanya kenapa aku tidak di bangun kan subuh ini, ternyata aku sudah di bangun kan, aku nya yang gak sadar, duuuuuh malu nya. Akhirnya aku pergi mandi dan akan sholat subuh , walaupun matahari sudah bersinar hahahaha. Ini shalat subuh atau Dhuha ya... bisik ku sendiri dengan rasa geli.
POV Rina
Sudah seminggu kami menikah, hari ini suami ku mengajak ku pindah ke kota nya, hati ku sangat sedih, karena aku akan jauh dari ibu ku dan saudara ku, tapi apalah daya, ini sudah rasam hidup, klu sudah menikah harus siap berpisah dengan orang tua, andai saja suami ku mau tinggal di sini ,tentu aku lebih senang, tapi kata suamiku ,di sini dia tidak tau harus kerja apa. Kalau di kota nya dia sudah punya rumah sendiri walaupun kecil dan ada kerjaan.
Akhirnya aku menyetujui nya, begitu juga ibu ku sudah menyetujui nya.
Setelah sarapan bersama keluarga ku, akhirnya aku pamit dengan ibu ku, pamit pada saudara saudara ku, yang sudah datang ke rumah pagi pagi , karena mereka tau aku akan berangkat mengikuti suami ku.
Ibu kelihatan sedih sekali melepas ku pergi, saudara saudara ku juga keliatan sedih, mereka berpesan hati hati di jalan. Jangan lupa pulang ya ucap mereka.
POV Rinto
Hari ini aku akan memboyong istri ku ke kota ku, sebenarnya mertua ku menahan ku, tapi kalau di sini aku tidak tau harus kerja apa. Kalau di kota ku aku sudah tau gimana cara nya cari uang, walaupun aku hanya tukang bangunan, tapi aku yakin aku bisa menafkahi anak dan istri ku. Lagian di kota ku ,aku sudah punya rumah walaupun kecil, tapi gak perlu ngontrak lagi. Pelan pelan kan bisa di besar kan, pikir ku. Hari ini adalah perpisahan istri ku, aku dengan keluarga nya, ramai melepas kepergian kami, saudara saudara kandung nya, kak Nila, kak Risa dan sepupu nya serta tetangga nya ikut melepaskan kepergian kami. Seperti nya istri ku sangat di cintai banyak orang. Semoga di tempat baru nya dia juga di cintai banyak orang.
POV Ibu.
Hari ini adalah hari terakhir Rina berada di rumah ini, pasti aku kesepian sekali, rasanya begitu berat melepaskan nya, apalah daya ini sudah rasam hidup, anak setelah dewasa anak akan menikah dan akan mempunyai keluarga sendiri. Doa ku semoga Rina bahagia bersama suami nya dan anak anak nya, aamiin...
POV Rinto
Setelah menempuh perjalanan panjang selama kurang lebih 5 jam perjalanan, tiba lah aku di kota ku, aku langsung meminta pak supir melaju ke arah rumah ku, rumah ku rumah impian keluarga ku, kelak akan ada anak anak ku di sana. Lima jam lebih di perjalanan membuat kami lelah, tak lupa sebelum nyampai ke rumah aku meminta pak supir singgah dulu ke rumah makan. Tuk makan di rumah kelak, gak mungkin dong aku meminta istri ku masak.....kami harus istirahat total.
Sampai lah kami di rumah mungil ku ...
" Gak ada orang ya bang," ucap istri ku .
" Gak ada sayang, ini kan rumah kita berdua aja", sambil ku tersenyum mesra dengan istri ku.
" Ayo masuk sayang, ini kamar kita", hehehehe, kamar nya memang hanya satu, maklum lah rumah anak bujang. Luas nya hanya 6x6 m.
Tapi lumayan lah ,kan penghuni nya baru 2 orang.
" Maaf ya sayang rumah nya kecil, gak sebesar rumah mu di kampung, di sini juga sepi... maklum lah cari tanah yang murah ," ucap ku pada istri ku sambil tersenyum kecil.
" Iya sayang gak apa ,aku suka kok, pasti tentang tinggal di sini," ucap istri ku.
" Besok baru kita jalan ke rumah orang tua ku dan sekarang sudah jadi orang tua mu juga sayang," ucapku, istri ku mengangguk saja tanda setuju.
" Malam ini kita bulan madu sayang ," ucap ku genit. " Kita bebas melakukan nya di mana aja, kan kita berdua aja di sini sayang ",ucapku lebih genit lagi, istri tampak masih malu, walaupun sudah beberapa kali kami melakukan hubungan suami istri.
"Sayang ....," ku hampiri istri ku dan sambil ku peluk dia, "setelah ini kita mandi bersama ya sayang", ucap ku menggoda nya. Istri ku mengangguk saja, Yes yes yes.... hati ku girang sekali, duh kalau punya istri enak seperti ini kenapa gak dari dulu aku menikah pikir ku.
Akhirnya kami pun mandi bersama di kamar mandi, kami sama sama tanpa busana, kami saling membersihkan satu sama lain, ku beri sabun tubuh istriku, duh bikin senjata ku bangun lagi dan bangun lagi. " Sayang kita bercinta di sini ya sayang ," pinta ku lembut, namun istri ku menolak nya. Setelah selesai mandi kami menuju ke kamar pengantin. Tanpa basa basi ku gendong istri ku diatas ranjang, ku cumbui dia, namun istri ku menolak nya lagi .
" Sayang aku lapar ," ucap istri ku, ya ampun kenapa aku sampai lupa ini sudah jam berapa pasti lah istri ku lapar, aku juga merasa lapar, tapi karena napsu ku lebih kuat dari laparku, jadi aku lupa kalau sudah waktunya makan malam.
Akhirnya kami makan bersama dengan nasi dan lauk yang ku beli tadi di warung makan. Setelah makan, istri ku mengajak sholat isya berjamaah,
"Bang sholat yuk ," ucap istri ku, ternyata istri ku orang yang tidak pernah meninggalkan kan sholat nya, dari di rumah nya di desa sampai sekarang sekali pun tidak pernah ku lihat istri ku meninggal kan sholat nya, beda dengan diri ku sholat apa bila mau aja.
"Baiklah sayang," ucap ku.......
Selesai sholat isya , kami pun rebahan dengan pikiran masing-masing, melepas lelah seharian di perjalanan. Tapi rasa lelahku hilang saat senjata ini kembali berdiri di saat melirik wanita yang cantik di samping ku. Aku mulai menggoda istri ku kembali, " sayang malam ini kamu cantik sekali, " ucap ku menggoda nya sambil memeluk dengan mesra. " Mulai deh .... pasti mau kan," katanya yang tau ke inginan ku . Aku mengangguk saja, dia tersenyum lagi.
" Sayang ...malam ini harus berhasil ya ...klu gak berhasil terus bagaimana kita punya anak sayang," ucap ku, karena sudah 7 malam kami bercinta gawang istri ku belum berhasil ku tembus tuntas. Istri ku mengangguk saja tanda setuju.
Kami mulai melakukan ritual suami istri, malam ini gawang istri ku harus tembus, itu tekadku.
Alhamdulillah tembus dan goal, nikmat nya tiada tara, sehingga mampu membuat kami tersenyum bahagia bersama.
POV Rina
Perjalanan melelahkan selama 5 jam perjalanan membuat aku sangat capek, sesampainya di rumah suami ku , yang walaupun kecil tapi sudah miliknya sendiri sudah membuat aku sangat bahagia, paling tidak aku tidak serumah dengan mertua, yang kata orang orang tinggal dengan mertua itu tidak enak.... hehehehe. Eeh tiba tiba suami ku ingin mandi bersama, ntah kenapa aku tidak bisa menolak , padahal aku malu banget. Apakah karena dia suami ku sehingga aku tidak bisa menolak nya. Terus terang aja setiap kali dia menginginkan nya tubuh ini spontanitas merasa panas menggelora ,ini kah yang nama nya cinta dan nafsu. Malam ini kami terus terusan bercinta, pasangan yang sedang di mabuk asmara yang halal.
Share this novel