Sudah 2 bulan hospital ni jadi rumah kedua Engku Kamal dan keluarga... Julie juga menemani Engku Mikhail bila masa Sofie ada kuliah dan bila Engku Haqkim terpaksa masuk office bagi menggantikan posisi Engku Mikhail...
Engku Maria sudah acap kali datang menjenguk anak sulongnya... Kadang-kadang kedatangannya di temani Engku Kamal... Kadang-kadang ditemani adiknya Engku Mona... Tapi Endykha sudah agak lama tidak singgah untuk melawat Engku Mikhail...
Julie senang dengan keadaan itu... Keadaan bila Endykha tidak menampakkan dirinya...Bukan dia membenci jejaka itu... Tapi...dia seakan tidak mengenali lagi siapa Endykha ... Masih dia terbayang perlakuan Endykha yang seakan hilang akal sehatnya...
Peristiwa itu bagai bersiaran di layar otaknya....Janji nya pada Endykha ditunaikan nya... Tempoh seminggu yang dimintanya telah tiba... Dalam seminggu juga dia memohon pada zat yang maha mengetahui apa yang tersirat dan tersurat ...Andai Endykha takdirnya.. Julie terima...Julie memohon agar perasaan nya berubah jika Endykha ketetapan buatnya... Tapi perasaan pada Endykha tidak berubah... Julie masih tidak mampu membalas rasa cinta Endykha buat dirinya... Bukan bermaksud dia bangga dapat menundukkan seorang Endykha... Tapi perasaan cinta tiada dalam hati nya untuk Endykha...
Julie juga tidak sanggup menjadikan Endykha anak yang melawan ibu nya... Ya.. Puan Sri Engku Mona... Ingatan dan pesanan yang berupa ugutan serta hinaan di lemparkan padanya...
Julie melangkah masuk butik yang dikeloloi oleh Puan Sri Engku Mona...Suasana yang elegen dan mewah mewarnai butik tersebut... Pakaian-pakaian yang cantik dengan harga yang tidak mampu tersentuh oleh jari jemarinya... Pekerja di butik itu memandangnya dari atas ke bawah... Mungkin dia tidak layak menjejakkan kakinya di sini...
"Yes...are U looking for something..." Julie disapa oleh salah seorang pekerja butik ini...
"Tak-tak... Saya datang untuk menemui Puan Sri..." Jawap Julie tersekat-sekat... Dia masih lagi terpukau dengan suasana butik tersebut...
"Ooo... U tunggu kejap.. I informed Puan Sri..." pekerja itu pun berlalu.
"Dah sampai pun... I tak suka nak cakap kias-kias... I nak U dengar dan faham apa yang I akan bagitahu U..." Tanpa mempelawa Julie masuk ke pejabat nya... Puan Sri Engku Mona terus menyerang Julie dengan lisannya yang lebih tajam dari pedang...
Julie masih lagi terkebil-kebil memandang Puan Sri Engku Mona... Tiada sepatah kata yang mampu Julie lontarkan... Kering kerongkongnya... Pedih bila ditelan liurnya...
Kesemua pekerja butik tersebut memandangnya.. Ada yang memandangnya dengan sinis sambil menjuihkan bibir mereka... Ada juga yang memandangnya dengan penuh simpati... Tapi mereka hanya mampu memandang... Dan Julie hanya mampu menundukkan kepalanya...
"Julie I rasa U lebih maklum... Siapa Endykha dan siapa U... U tak setaraf dengan anak I... Bukan saja dengan anak I... Tapi dengan bayang anak I pun U tak layak... I tak tahu apa yang Endykha pandang pada U... Sehingga sanggup buang semua kemewahan yang dia ada sekarang semata-mata kerana U... My son deserves for somebody better than U..." Helaan nafas di lepaskan keras oleh Puan Sri Engku Mona...
Bagi Engku Mona tiada yang istimewa pada Julie di matanya... Walaupun nama gadis ini sentiasa meniti di bibir kakaknya Engku Maria... Julie yang baik... Julie yang sabar... Julie yang berakhlak... Julie yang cantik.. Semuanya tentang Julie sudah dia dengar... Tapi salasilah keturunannya yang berantakkan mengkelaburi semuanya yang Engku Mona dengar tentang baiknya Julie... Bagi Engku Mona baik atau tidak seorang gadis itu terlerak pada keturunannya...
"Puan Sri jangan bimbang... Saya tak pernah menganggap Tuan Dykha lebih dari bekas majikan kepada saya..." Julie cuba menenangkan Engku Mona... Ya Julie jujur dengan apa yang dia ucapkan... Tiada sekelumit rasa cinta dalam hatinya buat Endykha...
" Baguslah kalau U tahu kat mana kaki U berpijak... I pegang janji U... Jangan pernah masuk dalam hati Endykha..." Ujar Engku Mona sambil tersenyum lebar...
"Saya janji Puan Sri..." bergema bisikan ini dalam Hati Julie...
Sudah lima minit dia terlewat untuk berjumpa Endykha... Hati nya berharap agar semuanya berjalan dengan lancar tanpa masalah...
Langkah kakinya di panjangkan menuju kaunter yang terdapat dalam cafe tersebut...
Penyambut tetamu menunjukkan bilik yang ditempah oleh Endykha...
Salam diberi sambil tangannya menolak daun pintu... Salam nya dijawab...
Sambil tersenyum memandang Julie... Endykha mempelawanya untuk duduk...
"Jue nak makan apa... Order laa.." Tanya Endykha setelah pelayan cafe datang untuk mengambil pesanan mereka...
"Apa-apa pun boleh... Biar Tuan Dykha saja yang order... Saya ikut saja..." Jawab Julie sambil memandang Endykha... Endykha tersenyum Manis...
Pelayan berlalu pergi setelah selesai mengambil pesanan mereka...
"Jue sehat... Lama tak jumpa Jue... Saya rindu..." Tanpa segan silu... Endykha meluahkan rasa hatinya...
Julie yang sedikit kekok mendengar kata-kata dari Endykha cuba menahan getar suara dan menjawab... "Saya sehat... Maaflah saya sibuk sekarang ni..."
"Tuan Dykha sehat... Cafe macam mana..." Sambung Julie lagi bagi menghilangkan canggung dalam hatinya...
"Alhamdulillah... Saya sehat juga.. Makin sehat bila dapat jumpa Julie... Cafe pun ok... Tapi ramai yang rindukan nasi lemak dan kuih muih yang Julie buat dulu..." Jawab Endykha tenang...pandangan mereka bertemu... Julie melarikan wajahnya keluar jendela... Nafas ditarik dalam dan dihembus perlahan...
"Saya mintak maaf Tuan Dykha... Sebab sekarang ni saya betul-betul tak ada masa...keadaan keluarga Pak Engku dan Mak Engku berantakkan" ... Luah Julie tenang...
Endykha hanya mengangguk dan tersenyum...tapi hatinya berkecamuk... Terlintas wajah Engku Haqkim yang sedang tersenyum...
Sepegeti bolonis.... Chicken grill...dan dua gelas jus oren telah habis dijamah oleh mereka berdua...
Pinggan telah di tolak ke tepi...Julie makin resah... Peluh dingin membasahi telapak tangannya...
"Mommy I ada jumpa U kan..." Tanya Endykha tiba-tiba...
Tersentak dengan soalan Endykha... Julie mengangguk perlahan...
"Apa mommy I bagi tahu U..." Soal Endykha lagi sambil memandang tajam Julie...
"Puan sri hanya bertanya khabar saya sahaja Tuan Dykha.." Jawap Julie cuba menutupi kenyataan yang sebenar... Walaupun Julie sedar... Endykha seakan mengetahui cerita sebenar...
Endykha ketawa besar... Bergema bilik tempat mereka makan... Ketawa Endykha mati dan dengan senyum sinis Endykha berkata... "U ingat I budak-budak yang boleh U tipu... Mommy I tak akan jumpa U Jue tanpa bersebab... U tak perlu sorotkan apa yang mommy I cakapkan pada U..."kata-kata yang keluar dari mulut Endykha lagi meresahkan Julie...
" I tak kesah dengan apa yang mommy I bagi tahu U... Yang I kesahkan sekarang... Apa jawapan U pada perasan I..." Sambung Endykha...
Suasana kembali sunyi... Julie memandang Endykha... Tangannya saling menggengam seolah memberi kekuatan... "Saya tak mampu menerima dan membalas rasa hati Tuan Dykha...saya hormat Tuan Dykha sebagai majikan dan kawan... Untuk lebih dari itu saya tak mampu... "getar suara Julie menjelaskan perasaan nya pada Endykha... Di harapnya Endykha faham...
" Sebab mommy I ke U tolak cinta I..." Terbak Endykha... Suaranya bunyi makin dalam.... "I nak U tahu...tiada seorang pun yang boleh tentukan hidup I even my mother sekali pun... I takkan biarkan ianya berulang.... "jelas Endykha dengan suara bergetar..
" Tuan...Tuan Dykha dah salah faham ni... Puan Sri tak ada kaitan dengan keputusan saya... Ini perasaan sebenar saya... Dari hati saya... Tuan Dykha saya anggap sebagai majikan dan salah satu kawan saya sahaja..." Julie cuba menjelaskan situasi yang sebenarnya... Puan Sri Engku Mona bukan penyebabnya...
"U tak payah nak bela sangat mommy I... I lebih kenal dia dari U... Berapa banyak U terima duit mommy I untuk tinggalkan I..." Soal Endykha sambil tersenyum sinis... Endykha sudah mengetahui yang Julie telah bertemu mommynya...Bella staff butik mommy nya sendiri menceritakan kepada Endykha... Kata Bella Julie menerima sedikit imbalan sebagai persetujuan meninggalkan Endykha...Mana mungkin Bella menipunya... Gadis yang selalu bertudung litup dan lemah lembut seperti Bella tidak mungkin akan mereka-rekakan cerita...
Julie tersentak... Tidak dia percaya Endykha sanggup menuduhnya sebegitu... Terasa maruahnya bagai di injak... Dia lebih sanggup berdepan dengan sepuluh orang seperti Engku Mona dari berdepan dengan seorang Endykha...
Julie bangun dari duduknya... "Saya serahkan pada Tuan Dykha sendiri untuk tentukan jumlah yang saya terima dari Puan Sri... Dan terima kasih juga atas setiap budi baik Tuan Dykha selama ini... Saya mintak diri dulu..." Badannya dipusing untuk keluar dari bilik tempat mereka makan...Julie ingin cepat-cepat keluar dari situ... Tapi terasa tiba-tiba pinggangnya dipeluk dari belakang...bahunya juga dicium perlahan...
Tanpa berpaling ke belakang...Julie menghayunkan sikunya ke belakang dengan kuat dan mengenai Endykha... Sikunya juga terasa ngilu... Endykha mengaduh.. pelukankannya menjadi longgar... Julie bergegas lari keluar tanpa menoleh lagi...sikunya dipegang bagi mengurangkan rasa ngilu...
Batuk yang keluar dari Engku Mikhail mengembalikan Julie dari ingatannya... Matanya memandang ke arah Engku Mikhail.. Mata mereka bertentangan lagi...
Slow update... Sorry
Share this novel