Aira sedar dari tidurnya . Dia rasa seperti baru sahaja terlelap . Apabila dia melihat jam ditelefon bimbitnya yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi . Dia sudah terlambat .
Dia terus bangkit dari perbaringannya , dia memgambil tuala yang elok tersidai di sofa terus dia menuju ke bilik air . Tidak lupa juga , pencuci mukamya .
Selesai mandi , dia mencari baju yang sesuai untuk dia pakai pagi ini . Dia memilih blouse putih , kot berwarna hitam , seluar slack , tudung berwarna hitam . Sebelum memakai tudung , dia tidak lupa jugak untuk memakai make up yang natural .
Selesai dia memakai tudung , dia baru teringat untuk mencheck telefon bimbitnya sebelum dia keluar untuk berjumpa klien bersama Aidan dan Airan .
" Asal banyak sangat si Tasha ni call ? Pagi-pagi buta pulak tu . " omel Aira seorang diri .
Terus dia menelefon Tasha semula , baru beberapa saat kemudian Tasha sudah mengangkat panggilan itu .
" Assalammualaikum , hallo Sha . "
" Waalaikummisalam Aira . Kau okay tak ? Risau tau aku call kau , kau tak berangkat . Dah lah aku call kau , kau tak berangkat . "
" Sorrylah Sha , aku penat sangat sampai oversleep . "
"Ish kau ni . "
" Hehehehe...."
" Tengah hari semalam , Airil call aku . "
" Call sebab ? "
" Dia kata kau macam merajuk dengan dia so dia mintak tolong aku tanyakan dekat kau . "
" Asal dia tak tanya sendiri ? "
" Dia kata dia segan , takut dia salah ke . "
" Haah , memang pun aku merajuk dengan dia . "
" Apa citer ni ? "
" Siapa Errin ? Aku tak pernah dengar pun nama tu . "
" Ha ? Serious lah kau tak pernah tahu ? "
" Iyelah . Siapa ? Someone special ? "
" It'a you . "
" Me ? Are you kidding me ? I'm Aira Qasha . "
" Yes tapi dulu masa umur dia 15 tahun , family uncle dengan auntie melawat family aku dekat Australia and Aina dengan Airil ikut sekali . Dia pernah cakap dekat aku , dia kata siapa jadi isteri dia nanti panggil isteri dia ' ERRIN ' . "
" Motif ? "
" Dia kata nama tu menarik bagi dia . "
" Tu sebelum dia hilang ingatan tapi sekarang dia dah hilang ingatan . "
" Kau tak rasa ke yang dia dah mula ingat sikit-sikit . "
" Entahlah sebab dengan aku je , dia dingin je . "
" Sabar ye Aira and one more thing , don't worry . Airil susah nak terima orang baru macam tu je . "
" Okay , dah lah aku outstation ni . Kang abang aku marah aku sembang lama-lama dekat handphone . "
" Okay-okay , take care . Jaga-jaga junior you guys tu elok-elok . "
" Oraight , bye ! " terus Aira mematikan panggilan itu . Hati dia agak lega sedikit berbanding semalam .
Dia memakai kasut tumit tingginya yang tingginya tidaklah melebihi 3 cm . Cukup 1.5 cm .
Dia berjalan keluar dari hotel itu dengan senyuman yang sudah mekar dibibir .
Dia sudah agak yang abang-abangnya sedang sarapan di restoran hotel 5 star itu . " Mimpi apa semalam ni ? Dia punya senyum tu bukan cantik . " puji Aidan .
" Tak nak share-share ke ? " tanya Airan sambil senyum pada adiknya . Senang hati dia bila melihat muka adiknya yang cantik terukir senyuman manis milik adiknya .
" You know what , tak ada apa yang mampu buat Aira gembira dan senyum macam ni kecuali Khairil Nizam sahaja yang mampu buat Aira Qasha gembira dan senyum macam ni . " terang Aira .
" Reason accept . " ujar Airan lalu dia senyum .
" I hope adik sentiasa gembira . " ujar Aidan lalu dia mengusap kepala adiknya lembut.
Aira berpaling , " thank you . " ujar Aira sambil senyum yang menampakkan giginya . Iye , itulah salah satu sebab dia suka adiknya senyum . Dengan senyuman yang menampakkan gigi itu , mampu mencairkan hati sesiapa sahaja .
" Janganlah senyum macam tu , cantik sangatlah adik abang ni . " ujar Aidan .
" Macam-macamlah abang ni . " lalu dia menyambung makanan semula .
Share this novel