Terantak Bonda di tinggalkan... Julie ingat dengan janji nya untuk datang melawat Umi dan penghuni di sini...
Belum habis bermanja Julie menerima panggilan dari Sofie... Meminta nya untuk datang ke rumah mereka...
Sesampai nya dia di sana... Kelihatan keluarga Engku Maria dan Engku Kamal sedang menunggu dirinya...debar hati Julie makin kuat dirasainya...
"Jue... Silakan duduk..." Arah Engku Kamal setelah Julie berada di sebelah Mak Hawa... Sofie lantas bangun menarik Julie untuk duduk di sebelahnya...
Julie memerhati sekeliling... Engku Maria tersenyum lembut kepadanya... Begitu juga Engku Kamal... Tapi wajah tegang Engku Haqkim membuatkan Julie tidak betah duduknya... Sofie memandangnya seperti memohon sesuatu....
"Jue... Mak Engku dan Pak Engku ingin memohon pertolongan dari Jue... Engku Maria berhenti sejenak dari bicaranya....nafas di hembus keluar... Bicaranya disambung.... Kami nak Jue tolong jagakan Mika... Untuk sementara sahaja...sehingga kami jumpa pembantu yang sesuai untuk Mika..." Suasana kembali sunyi...
" Jue...dah berapa ramai nurse dan pembantu yang berhenti dan di halau oleh Mika... Pak Engku sendiri dah naik pening dah... Keadaan Mika masih tidak berubah ... Emosi dia makin tidak setabil... Pak Engku harap Jue boleh tolong kami..." Engku Kamal memandang Julie dengan penuh harapkan...
" Jue... I minta maaf...tapi I harap U boleh tolong keluarga I... I tahu... I mementingkan diri sendiri... Tapi I dah tak ada orang lain yang I boleh mintak tolong..." Sofie meluahkan rasa bersalahnya sambil menggengam erat tangan sahabatnya itu...
Julie memandang Mak Hawa... Mak Hawa hanya menganggukkan kepalanya... Julie faham... Mak Hawa memintanya untuk bersetuju..
" Baiklah... Saya setuju..."Julie membalas genggaman Sofie sambil tersenyum... Hatinya sendiri tidak mengerti akan perasaan nya... Julie serahkan segalanya pada yang Maha kuasa...
Engku Maria dan Engku Kamal bersungguh-sungguh mengucapkan terima kasih kepada Julie...
Gelas yang berisi air di teguk dengan kasar... Engku Haqkim merengus tanda tidak berpuas hati dengan saranan keluarganya... Dan hatinya makin membara bila Julie sendiri bersetuju dengan permintaan keluarganya... Apa gadis itu tidak punya nyali... Tidak tahu untuk berkata tidak dan menolak... Engku Haqkim sungguh tidak mengerti akan diri Julie...
" Engku Haqkim nak makan sesuatu..." Teguran Julie mengejutkan Engku Haqkim...
Engku Haqkim hanya mengelengkan kepalanya...
"Jue.. Kenapa Jue tak membantah dengan permintaan keluarga I... Jue kena fikirkan diri Jue dan masa depan Jue... Sampai bila Jue nak jadi pesuruh kepada keluarga I..." Soal Engku Haqkim sambil menatap wajah ayu milik Julie...
"Sebab saya dah banyak terhutang budi pada keluarga Engku..." Jawab Julie tenang...
"Terhutang budi apanya... Jue kerja dan dibayar... Itu bukan terhutang budi... Itu Jue kerja... Jue tak perlu ikut semua permintaan family I..." Balas Engku Haqkim dengan perasaan tidak puas hati dengan jawapan Julie...
Jue cakap nak sambung belajar... Tapi alih-alih...Jue terima saranan family I... Jue tak rasa ke yang family I pentingkan diri sendiri... I sendiri rasa malu dengan apa yang mereka mintak dari Jue ..." Sambung Engku Haqkim panjang lebar...
Julie memandang Engku Haqkim dengan senyuman... Sambil membalas kata-kata Engku Haqkim..." Kalau saya tolak permintaan keluarga Engku... Saya rasa saya manusia yang pentingkan diri sendiri... Dan saya rasa saya seorang yang tidak mengenang budi... Selama ini saya hidup semua dari ehsan keluarga Engku... Dan disebabkan keluarga Engku juga saya dapat rasakan bagaimana rasa punya keluarga... Bagaimana rasa punya ibu dan ayah... Bagaimana punya saudara perempuan... Dan apa fungsi keluarga kalau tidak saling menjaga..." jawab Julie..
Setiap bait kata-kata Julie mendiamkan Engku Haqkim... Dia tersentak dan terharu... Begitu tingginya sayang dan kasih Julie pada keluarganya... Dan rasa sayangnya makin bercambah buat Julie... Sayang...
Sorry slow update...
Share this novel