Khairil melangkah masuk ke dalam rumah milik keluarganya yang seperti istana itu . Dia melabuhkan dirinya di atas sofa empuk di ruang tamu rumah itu .
Dia melihat sekeliling tiada siapa langsung di situ . Dimuncung mulutnya , dah lah tiada siapa pun menjemputnya pulang ke rumah . Ingatkan tunggu dekat rumah je dan sambut kepulangannya tapi salah andainya , rupa-rupanya tiada siapa pun menanti kepulangan dia .
Baru sahaja dia mahu melelapkan matanya , tiba-tiba adiknya menegurnya .
" Dah sampai dah ? "
Khairil mencebit , " hhmmmm..."
" Apasal ni ? "
" Dah lah tak reti jemput orang dekat hospital tu lepastu dekat orang ada adik sorang je . Yang lain mana ? "
" Ibu , abah dengan Kak Tasha diorang pergi ziarah Kak Aira . Kata ibu , rindu dekat Kak Aira , abah follow je ibu . Kak Tasha pulak dah kawan rapat dengan Kak Aira so dia ikut jugaklah . "
" Habistu Aina ? Asal tak ikut sekali ? Ke tak nak ikut . "
" Tak nak ikut ? Hotak dia , mana ada . Aina memang nak ikut tapi ibu tak kasi sebab nanti abang balik tak ada orang dekat rumah pulak . "
" Habistu mana Mak Ijah dengan Pak Hisyam ? "
" Diorang balik kampung seminggu . "
" Bila balik sana bila ? "
" Rasanya dah 3 hari so ada 4 hari lagi abang kena pandai-pandailah hidup . "
" Eh asal ? "
" Ibu dengan abah akan holiday dekat Australia , rumah Mak Ngah . Dah lama tak balik Australia . "
" Habistu Aina ? Tasha ikut balik sana ke ? "
" Aina kena pergi Bandung dalam 5 hari sebab nak uruskan projek dekat sana . Kak Tasha , dia kata nak stay sini lama sikit so dia tak ikut balik Australia . "
" Mak ngah dengan pak ngah okay ke Tasha tu stay Malaysia lama sikit ? "
" Okay je and....Kak Tasha akan duduk hotel . "
Khairil mengangguk faham , dalam dua tiga saat baru dia berfikir semula...
" Wait jap...dah kalau semua orang tak ada dekat rumah , abang macam mana ? Siapa nak siapkan makan abang ? Jaga abang ? Kejutkan abang ? Siapa ? "
" Kalau nak semua tu , pergila balik dekat bini sana . Ada bini sendiri kan so baliklah ke pangkal jalan , sedar-sedarlah diri tu dah berkahwin..."
Khairil diam , dia sudah tarik muka . Berat hatinya hendak pergi kepada Aira .
Khaina menggeleng kepala , pasti tak mahu , " Abang , janganlah buat Kak Aira sedih memanjang . Aina kesian tengok dia macam tu , dia kecewa sangat dengan perangai abang yang sekarang ni...baby dia , anak abang pun sedih dan kecewa dengan daddy dia..."
Sungguh hati kelelakian dia tersentuh apabila adiknya menyentuh soal babh atau lebih kepada anaknya . Adakah anaknya sedih dan kecewa dengan dia ? Tapi dia ego jadi dia cepat-cepat menolak perasaan tu....
" Nanti-nantilah abang fikirkan , abang penatlah...nak tidur . "
Aina hanya menghantar abangnya dengan pandangan mata . Dia juga sedih dan kecewa dengan sikap abangnya . Pasti abangnya sedang menjunjung tinggi ego abangnya . Dia menyambung menyelak majalah ditangannya yang telah tertangguh kerana dia sibuk berbual dengan abangnya .
Share this novel