Rate

1. Begin

Horror & Thriller Series 531

Gadis bertubuh kurus itu duduk memandangi Tata si laptop kesayangannya, jari jemari lentiknya seolah sedang menari-nari di atas meja mencari bungkus snack yang sengaja di letakkan di sebelah Tata.

Mata nya tetap fokus pada layar persegi panjang di depannya yang menampilkan adegan film kesukaannya, tak lupa di kedua telinganya tertempel earphone dengan volume yang tak tanggung-tanggung nyaringnya.

Sesekali ia mengernyit sambil menutup mulutnya yang ternganga dengan salah satu telapak tangannya, ia menghayati setiap adegan yang ditampilkan.

Setelah beberapa menit, perlahan tangan nya merangkak naik ke earphone nya lalu menurunkannya. tak lupa ia menekan tombol pause sebelum ia beranjak keluar dari kamarnya. rasa lapar memaksanya untuk keluar kamar

"Ibu?" panggilnya saat wanita paruh baya melintas di depan pintu kamarnya sesaat setelah ia membuka pintu. "mau ke supermarket?" lanjutnya setelah melangkah beberapa senti dari ambang pintu.

Ibunya mengangguk, "akan ibu belikan eskrim!"

Gadis itu terkekeh malu karena ibunya langsung bisa menebak apa yang ada di otak putrinya itu.

"Mandi dulu sana! Putriku Rira tidak sebau kamu!" bak mesin, mulutnya tak berhenti bicara sembari menuju pintu keluar.

Sementara gadis itu mempoutkan bibirnya dan langsung menuju kamar mandi sesaat setelah batang hidung perempuan paruh baya yang di sebutnya ibu itu sudah tidak terlihat lagi.

.

.

.

30 menit berlalu dan kini gadis itu sedang bermalas-malasan diatas kasur minimalisnya setelah mandi dan makan. Tentu saja ia tidak mengindahkan perintah ibunya yang menyuruh untuk mencuci baju.

Tring..!

Ia mendapati suara itu berasal dari ponselnya yang langsung ia cek.

'4 email dari, Matahari_orange00'

[sudah lama yah! kita main game yuk!] dua minggu yang lalu

[hey, game nya semakin bagus lo!] empat hari yang lalu

[maaf menganggu, aku cuma mau bilang kalau di luar sedang banyak keributan. Mereka berdemo sampai segila itu, hehe dasar orang kurang kerjaan. Pokoknya hati-hati saja kalau mau keluar rumah] tiga jam yang lalu

[hati-hati! yang tadi ku bilang bukan keributan biaa atau karena demo, se nua menjadi guilaa!!+6 n] baru saja

Matahari_orange00 adalah user game online yang mana mereka sering bermain bersama 3 tahun lalu, mereka tidak saling mengenal apalagi bertemu, namun dilihat dari nama user dan foto yang dipakainya, Rira tau jika dibalik akun itu adalah seorang wanita yang pastinya tertarik pada saudara laki laki nya. Pasalnya Rira memakai foto saudaranya dengan nama user Darkmalam123.

"guilaa? gorila atau apa?" gadis itu melempar ponselnya acuh kearah sisi kasur, "mengetik saja tidak beraturan, dasar cewek cari muka! Lihat yang tampan sedikit langsung menggila." Ocehnya dengan suara yang hanya bisa di ditangkap telinga nya sendiri.

Sesaat ia melihat jarum jam yang tertempel pada dinding kamar berwarna krem miliknya. "kenapa ibu belum pulang juga?" batinnya sambil berjalan menuju dapur untuk mencari-cari barangkali ada snack di lemari es yang terlewat.

Nafas panjang keluar dari mulut mungil nya karena ekspetasi yang tinggi telah mengkhianatinya sebab tidak ada apa-apa lagi kecuali beberapa butir telur, seikat sayuran dan sedikit buah. Tangannya kemudian mengambil satu buah apel dingin dari lemari es dan langsung menggigitnya menggigitnya.

Namun saat menikmati buah, diluar rumah tiba-tiba sangat ramai dan pintu rumahnya seperti sedang digedor-gedor dari luar. Seketika ia mengingat isi email dari Matahari_Orange00.

"Gila! berdemo tidak setengah-setengah sampai bikin ribut." keluhnya sembari berjalan kearah pintu.

Tepat didepan pintu ia sudah tidak mendengar suara lagi gaduh lagi tapi ia dengar sesuatu, ia terdiam seraya berusaha mengartikan suara-suara aneh yang didengarnya.

Khawatir jika itu perampok atau orang jahat ia berniat mengintip dari jendela untuk memastikan yang sedang terjadi diluar, karena jujur saja sangat tidak mau repot dengan terkena masalah. Untungnya jendela rumah gadis itu tidak tembus pandang, sehingga orang yang berada di luar tidak bisa melihat keadaan didalam.

Dibukanya tirai agar pandangannya lebih luas, tepat di teras ia melihat seorang pria paruh baya tergeletak tak bergerak dan di sebelahnya ada seorang lagi yang sedang duduk membungkuk membelakangiku. Tubuh mereka hampir penuh dengan cairan berwarna merah pekat.

'Korban? apa mereka kecelakaan? atau apa?' pertanyaan terus mengudara di kepala rira.

Ia terpaku melihat seorang yang sedang membelakanginya dengan rambut sebahu yang agak berantakan kini memutar kepalanya dengan cepat, menampakkan wajahnya yang cukup mengerikan serta di mulutnya penuh dengan sesuatu yang mengalirkan cairan merah pekat yang sama seperti di beberapa bagian tubuh mereka.

Orang itu kemudian menggeram kuat dan segera berlari kearah suara yang berasal dari mobil yang melintas. Gadis itu juga melihat beberapa yang seperti orang tadi mengejar mobil itu.

Sekejap ia mengalihkan perhatiannya pada seorang pria yang tergeletak tak berdaya itu dengan kondisi sangat mengenaskan, beberapa bagian tubuhnya robek terutama perutnya dan memamerkan organ dan ususnya dengan darah yang terus mengalir.

Pemandangan mengerikan itu hampir membuat rira memuntahkan makanannya.

Tubuhnya membeku, keringat dingin perlahan mengucur, ia gemetar saat tiba-tiba tubuh orang itu bergerak dan menggeliat, seketika matanya terbuka lantas ia berdiri seakan tidak terjadi apa-apa padahal nalarnya berkata seharusnya orang itu sudah mati karena kondisinya yang telah benar-benar hancur.

TBC.

TERIMAKASIH, JGN LUPA VOTMENT NYA!
TUNGGU CHAP SELANJUTNYA YAH.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience