Musuh Utama

Crime Series 21272

Arman menggantikan tugas Zay di rumah sakit jiwa. Tidak sulit bagi Arman mengawasi Mahesa di rumah sakit itu bukankah dia dokter dan pemilik rumah sakit jiwa itu. Mahesa beraktivitas normal seperti pasien sakit jiwa lainnya. Bangun pagi, berolah raga, sarapan dan makan siang di ruangannya, mendapat pemeriksaan rutin. Perbedaannya, kamar perawatannya di jaga ketat, maklum dia bukan pasien biasa tetapi pasien sakit jiwa titipan dari kepolisian.
Namun sejak berada di rumah sakit jiwa ini, Mahesa tidak mau jauh dari bangsalnya, karena apabila dia berada di luar bangsalnya, maka kuku-kuku tajam para wanita yang masih berada rumah sakit itu siap untuk mencakar kulit wajahnya. Para wanita yang menjadi korbannya sebenarnya sudah berhasil disembuhkan, tetapi mereka menolak untuk keluar di tempat itu. "Aku belum siap hidup di tempat manusia normal, karena sudah terlanjur di cap gila oleh masyarakat!" kata Vivi, dia seorang ibu rumah tangga yang menjadi kelinci percobaan Mahesa dan menjadi korban persembahan cinta untuk Mahesa. "Penjara terlalu nyaman baginya, aku ingin menguliti tubuhnya, drndamku tidak terbalas bila dia masih hidup dengan tenang...aku ingin dia bisa merasakan sakitnya dihancurkan!" Vivi patut dendam, rumah tangganya hancur, kehilangan pekerjaan dan dikucilkan keluarga. Rencana Vivi balas dendam Vivi tak dibiarkan, karena bisa mengganggu rencana besar Ryozo. Menangkap dalang penjahat utama proyek Mahesa.
Mahesa tidak merasa aman di tempat ini, dia adalah pasien normal yang mengaku tidak waras. "Mahesa terobsesi gila!" kata Anne. Dia tertawa, dia juga dulu seperti Mahesa, pura-pura depresi berat. Bedanya dengan Mahesa, Anne dulu terpaksa masuk rumah sakit jiwa supaya aman dari tekanan Mahesa, sedang Mahesa untuk menghindari jeratan hukum. Sayangnya rumah sakit ini tidak bisa di sogok memberikan rekomendasi untuk memindahkan dirinya ke rumah sakit jiwa di luar negeri, meskipun pengacara Mahesa berupaya untuk membebaskannya dengan berbagai alasan dan cara. Tetap Gagal. Mahesa penjahat cabul itu akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Dendam mereka sudah berakar.

Mahesa memilih rumah sakit ini sebagai penjara, dia memilih berperan menjadi orang sakit jiwa daripada dipenjara kemudian menjadi sasaran para pria kejam siap menjadikan dirinya persembahan pula untuk mereka. Mahesa merinding ketakutan membayangkannya !.

Hanya saja di luaran sana, pihak pembeli dan penyandang dana proyek rahasia sudah tidak sabar ingin mendapatkan Formula iblis itu. Mereka sudah bersiap membawa Mahesa dengan berbagai cara yang mereka biasa lakukan. Dengan ilmu ninja. Akan tetapi, gedung rumah sakit itu terlindungi secara gaib, mana mungkin Ryozo mau melepaskan nya begitu saja. Ryozo akan memburu bid besar Mahesa.

....

Sementara itu di pulau Pusaka, Delima membuat alasan tak mau ikut latihan yang di bimbing Piya bersama para teman-temannya. Tentu saja dia menolak latihan yang penting tersebut, karena bukan Zay yang melatih. Delima malah berjemur di pantai. Dia tidak tahu ada bahaya sedang mengincarnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience