" Hairy? " Panggil Hanim melihat anaknya membawa bag pack pakaiannya menuju ke pintu utama.
" Ye Ma? " Tanya Hairy menoleh melihat Mamanya.
" Nak ke mana? " Tanya Hanim.
" Kampung sebelah. " Kata Hairy.
" Kk-kampung sebelah? Buat apa? " Tanya Hanim.
" Ikut Atok Nash dan Nuh. Jalan-jalan makan angin. " Kata Hairy.
" Tak penat ke? " Tanya Hanim pada Hairy.
" Penat? Biarlah Hairy keluar cari ketenangan Ma. Duduk rumah pun buat apa? " Kata Hairy.
" Hairy boleh teman Mama. Kita jalan-jalan. " Kata Hanim.
" Untuk apa? Untuk jumpa jantan tu? " Ma, Umur Hairy bukan 13 tahun. Tapi 31 tahun. 31 tahun Mama tipu Hairy. " Kata Hairy.
" Mama tipu Papa. Mama duakan Papa. Hingga nafas terakhir Papa, mama tak bagitahu Hairy pun. Mama rahsiakan semuanya dari Hairy. Siapa Hairy pada mama? " Tanya Hairy.
" Mama pun tak tahu Papa meninggal Hairy. Bila Mama tahu, masa tu Hairy dalam Latihan. Mama taknak ganggu latihan Hairy. " Kata Hanim sedih.
" Hairy terima alasan Mama. Tapi kenapa Mama tipu Hairy soal jantan tu? " Tanya Hairy.
" Mama cakap mama dah takde hubungan dengan dia. " Kata Hairy.
" Sumpah Hairy, mama dah takde hubungan dengan dia dah. " Kata Hanim mengangkat tangannya paras bahu tanda bersumpah.
Hairy mengeluarkan sekeping gambar yang remuk dari dalam poket jeans nya.
" Ni apa Ma? Boleh mama Explain. " Kata Hairy mencampakkan gambar ke lantai.
Hanim mengutipnya dan melihat gambarnya bersama Saad di sebuah Shopping Centre sedang berpegang tangan.
" Mana Hairy dapat ni? " Tanya Hanim.
" Hairy memata-matai mama selama ni? " Tanya Hanim.
" Cukuplah Ma. Jangan anggap Hairy tak tahu. Hairy tahu semuanya. " Kata Hairy.
" Maksud Hairy? " Tanya Hanim.
" Hairy tahu semuanya. Pasal Mama dan jantan tu, tentang bayi tu masih hidup. Apa lagi yang Mama nak Hairy cakap. " Kata Hairy.
" Adik Hairy masih hidup. Sampai hati Mama sanggup buang dia. Bayi tu tak salah. Yang salah Mama dengan Jantan tu. " Kata Hairy.
" Tak mungkin Hairy. Bayi tu dah meninggal. " Tipu Hanim.
" Ingat Ma, Seberapa banyak dosa Mama dah buat. Jangan halang untuk Hairy cari dia. Sebab dia darah daging Hairy. Adik Hairy. " Kata Hairy.
" Kalau Hairy bawak budak tu balik, jangan pernah jejak kaki ke rumah ni lagi. " Kata Hanim dengan amarah yang tak mampu dikawalnya.
" Fine. Hairy pegang kata-kata Mama ni. " Kata Hairy.
Dia melangkah keluar dari pintu utama dan melihat kereta BMW milik Nash baru sampai di pintu pagar.
Dia masuk dan duduk disisi pemandu.
" Sorry aku lambat. " Kata Nuh.
" Takpe. " Balas Hairy.
" Gaduh lagi? " Tanya Nuh melihat wajah masam sahabatnya.
" Hermm. " Balas Hairy.
" Kenapa tak balik Kondo je tadi? " Tanya Nuh fokus pada pemanduannya.
" Aku nak tanya Mama soal gambar tu. " Kata Hairy.
" Macam mana? " Tanya Nuh.
" Macam biasa. Tak nak mengaku. " Kata Hairy.
" Sabarlah Ry. " Kata Nuh.
" Aku malu Nuh. Malu atas perbuatan Mama aku. Tambahan aku dapat info dari orang-orang kita, yang bayi yang Mama aku lahirkan dulu tu masih hidup. Tak meninggal pun. " Kata mereka.
" Betul ke? Maknanya, kau ada adik? " Tanya Nuh.
" Ye. Adik Kandung. " Kata Hairy.
" Kau tak tanya kat mata-mata, adik kau duduk mana? " Tanya Nuh.
" Kampung yang kita nak pergi ni lah. " Kata Hairy.
" Nama? Gambar dia? " Tanya Nuh.
" Mereka cuma tahu nama dia Zahra. " Kata Hairy.
" Girl? " Tanya Nuh.
" Haah. " Balas Hairy.
" Umur? " Tanya Nuh.
" Tak Pasti. " Balas Hairy.
" Bermakna Mama kau dah rahsiakan adik kau masih hidup selama 11 tahun? " Tanya Nuh.
" Tu yang aku bengang. " Kata Hairy.
" Kalau dulu ye, aku senyap tak banyak cakap. Tapi bila Mama aku masih dengan perangai lama dia kaki lelaki, tambahan aku tahu adik aku masih hidup, aku taknak diam dah. Aku akan pertahankan Adik aku. " Kata Hairy.
" Sebaiknya mintak gambar adik kau tu Ry. Jadi kau takkan silap orang. " Kata Nash di belakang tempat duduk Nuh sedang mengusap kepala Inayya yang sedang lena.
" Betul kata Atok aku tu. Kau ada pangkat. Siapa je boleh kata dia adik kau. " Kata Nuh.
" Mereka masih usaha mencari adik aku tu. Aku harap sangat yang dia benar-benar masih hidup. " Kata Hairy.
" Tapi kalau kau jumpa dia, kau boleh ke terima dia? Sebab apa aku cakap macam ni, dia lahir tanpa mengenali siapa family dia.. " Kata Nuh.
" Nuh. " Panggil Nash dibelakang.
" Takpe Tok. " Balas Hairy.
" Dia lahir bukan sebab silap sesiapa. " Kata Hairy.
" Dia lahir sama seperti kita Nuh. Bersih seperti sehelai kain putih. Hanya yang membezakan kita adalah cara didikan. " Kata Hairy.
" Aku tak faham. " Kata Nuh.
" Macam kau, kau dididik oleh orang tua kau dan pada usia 20 tahun kedua orang tua kau meninggal kat Mekah. Lepas tu, Atok Nash jaga kau dan didik kau. Aku tanya kau, sama tak cara didikan Atok kau dengan orang tua kau? " Tanya Hairy.
Nuh menggelengkan kepalanya laju.
" Tak. Tak sama langsung. Atok seorang yang tegas. Tapi Papa dan Mama lebih memanjakan aku. " Kata Nuh.
" See. Sedangkan aku dididik dalam sebuah keluarga yang bermasalah. Mama dan Papa aku bercerai. Papa meninggal dunia tanpa pengetahuan aku. Mama aku pulak jadi simpanan pada jantan tu. Dalam masa yang sama mama aku melahirkan dan sanggup dia kata bayi tu meninggal. Sedangkan bayi tu masih bernyawa. " Kata Hairy.
" Masa aku tahu adik aku masih hidup, aku berdoa sangat-sangat agar dia dijaga oleh keluarga yang kuat dengan agama. Sebab aku taknak dia jadi seperti Mama aku. " Kata Hairy.
" InsyaAllah, dia pasti dididik oleh orang-orang yang baik. " Kata Nuh.
Terfikir tentang Inayya. Apa akan jadi pada anak perempuannya kelak. Walaupun Inayya tak pernah bertanya siapa Mamanya. Namun dia tahu, Inayya perlukan kasih sayang seorang yang bergelar Mama.
Share this novel