Happy reading.........(maaf bila part ini terkesan singkat)
Dian masih tak percaya dengan pendengaranya. Bagaimana Sandra tahu?bagaimana Sandra mengetahui hal itu?. Berbagai spekulasi berkecamuk dalam benak Diandra. Apa jangan-jangan Sandra memperhatikan gerak geriknya selama ini. Ah Diandra pusing sendiri, diajaknya Sandra menuju tempatnya.
"Ngapain kesini aku mau kebawah ambil dokumen?" tanya Sandra penasaran.
"Apa yang kamu ketahui tentang masalah ini?", bisik Diandra. Sandra menatap dengan mata berkedip seakan tak percaya dengan pendengarannya. Sesekali Diandra mengawasi Rendra dari luar ruangan takut jika bos-nya melihat mereka berdua.
"Maksudnya apa sih ini?. Kok aku bingung', Sandra balik bertanya. Diandra menghela napas danduduk lemas dikursinya.
"Aku memang menyukai Pak Rendra, tapi kurasa itu hanya sebatas suka dengan pribadinya bukan nafsu", terang Dian dengan melirik Rendra memasangkan selimut pada Anjani. Sandra tersenyum tenang.
"Aku rasa tak apa jika kamu memang benar-benar menyukainya. Tidak ada yang salah, hanya saja apakah kamu siap dengan segala konsekuensi yang ada?", tanya Sandra memastikan. Diandra masih menatap Rendra diam-diam dari balik kaca pembatas.
"Terus berjuang Di, dan kurasa beliau juga menyukaimu" goda Sandra. Diandra membulatkan kedua matanya. Sandra segera beranjak dari duduknya dan melenggang pergi setelah tahu sang pimpinan berjalan menuju pintu. Diandra masih mematung mendengar ucapan Sandra.
Apa iya??. Pintu terbuka dan Rendra memandang kedalam manik mata Dian. Keduanya saling bertatapan tanpa sadar.
**
Share this novel