Bab Dua Puluh Tiga

Romance Completed 43167

TAKSI yang ditumpangi Danny berhenti di seberang gedung apartemen tua bertingkat dua di pinggiran kota Tokyo.

“Di sinikah tempatnya?” tanya Danny kepada si sopir taksi dengan bahasa Jepang yang terdengar agak payah dan terpatah-patah. Tetpai setidaknya si sopir taksi mengerti dan ia mengangguk sebagai jawaban.

“Tunggu sebentar,” kata Danny kepada si sopir. Lalu menggerakkan tangan untuk memperjelas maksudnya. “Tunggu sebentar di sini. Oke?” Si sopir mengangguk-angguk dan memberi tanda oke dengan tangannya. Danny keluar dari taksi dan memandang berkeliling, sebelah tangannya terangkat ke mata untuk menahan sinar matahari. Daerah ini cukup sunyi, namun bukan sunyi yang menakutkan. Rasanya seperti sunyi yang menenangkan. Ia menunduk ke arah kertas lusuh di tangannya. Lusuh karena sudah sering dibuka untuk dibaca lalu dilipat kembali. Kalau alamat yang diberikan Chris memang benar, maka inilah gedung apartemen tempat tinggal Naomi. Dan yang harus Danny lakukan sekarang adalah mencari apartemen bernomor 202 dan mengetuknya.

Danny baru hendak menyeberangi jalan ketika sesuatu menangkap perhatiannya. Dari seberang jalan ia bisa melihat seorang wanita keluar dari apartemen di lantai dua. Dan jantung Danny seolah-olah berhenti berdetak sesaat ketika ia mengenali wanita itu.

Naomi. Itu Naomi.

Mata Danny tidak terlepas dari sosok Naomi yang sedang menuruni tangga batu di gedung apartemen itu. Danny begitu terpaku sampai butuh beberapa detik baginya untuk menyadari bahwa ada seorang laki-laki yang menuruni tangga bersama Naomi.

Danny menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas. Siapa laki-laki itu? Apa hubungannya dengan Naomi? Apa...?

Namun pertanyaan berikutnya tidak sempat terpikirkan oleh Danny karena pada saat itu Naomi dan laki-laki itu sudah tiba di lantai dasar dan Danny bisa melihat Naomi sedang tersenyum.

Tersenyum kepada laki-laki di sampingnya. Senyum yang tidak pernah dilihat Danny sebelumnya. Orang-orang yang melihat senyum seperti itu tidak mungkin salah mengartikannya. Senyum itu berarti... Oh, sialan. Sekaran glaki-laki itu mengatakan sesuatu yang membuat senyum Naomi melebar, lalu tertawa. Danny langsung merasakan sesuatu menghunjam jantungnya dan kakinya seolah-olah tertancap ke tanah tempatnya berdiri. Ia tidak bisa bergerak. Seluruh tubuhnya terasa membatu. Berat.

Naomi sama sekali tidak menyadari keberadaan Danny di seberang jalan. Ia dan laki-laki itu berjalan meninggalkan gedung apartemen dan mulai berjalan menyusuri jalan, menjauhi Danny. Lalu Danny melihat laki-laki itu mengulurkan tangan dan menggandeng tangan Naomi seolah-olah ia berhak melakukannya. Seolah-olah ia memberikan pernyataan kepada dunia bahwa Naomi adalah miliknya.

Dan Naomi sama sekali tidak menarik kembali tangannya. Naomi membiarkan laki-laki itu menggenggam tangannya. Mereka berdua terlihat sangat gembira dan santai, seolah-olah mereka sudah sering melakukannya dan terbiasa melakukannya. Danny tiba-tiba merasa sulit bernapas. Ia hampir yakin ada yang salah dengan dirinya. Debar jantungnya tidak beraturan, dadanya mendadak terasa sangat, sangat sakit. Dan nyeri. Ia terpaksa harus berpegangan pada taksi di sampingnya supaya ia tidak jatuh terduduk di tanah. Dan di atas segalanya, ia merasakan desakan besar untuk melukai seseorang. Terutama laki-laki yang berjalan bersama Naomi tadi.

Laki-laki yang menggandeng tangan Naomi dan tersenyum pada Naomi itu.

Oh, sialan...

Dalam kondisi setengah sadar, Danny masuk kembali ke taksi dan duduk bersandar dengan mata terpejam. Seharusnya ia merasa senang. Naomi terlihat baik. Naomi terlihat sehat. Naomi terlihat gembira. Naomi terlihat bahagia. Ya, seharusnya Danny merasa senang dengan itu. Bukankah ia memang ingin melihat Naomi baik-baik saja? Bukankah ia memang ingin melihat Naomi bahagia?

Tentu saja. Tentu saja, tapi...

Rasa sakit di dadanya semakin menjadi-jadi dan Danny meringis. Ia memang ingin melihat Naomi bahagia, tetapi ia ingin Naomi bahagia bersamanya. Hanya bersamanya.

Apakah ia sudah menunggu terlalu lama? Apakah dua tahun terlalu lama? Apakah keputusannya untuk menunggu dua tahun telah membuatnya kehilangan Naomi?

Apa yang harus dilakukannya sekarang?

Apa yang bisa dilakukannya sekarang?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience